
Semarapura (SpotBaliNews) –
Bupati Klungkung Nyoman Suwirta membatalkan aktivitas menentang pencari batu di Pantai Watu Klotok. Alasannya, karena aktivitas ini memperbaiki Lingkungan dapat berdampak pada abrasi.
Setelah penghentian aktivitas ini, Bupati Suwirta tidak lantas lepas tangan. Karena aktivitas ini adalah mata pencaharian warga, maka Bupati asal Lembongan ini kemudian menawarkan solusi bagi para pencari batu sikat. Pertama, membentuk kelompok peternak, dan Pemkab akan memberikan bantuan. Solusi lain, bagi pencari batu yang memenuhi persyaratan akan diangkat menjadi tenaga kontrak.
Langkah Bupati Suwirta menghentikan aktivitas mencari batu sikat diapresiasi tokoh perempuan dari Desa Sental Nusa Penida. Ia adalah Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati, SE. Tak hanya mengapresiasi, srikandi cerdas dan ramah ini, bahkan mendorong Bupati Suwirta untuk segera mencarikan solusi bagi para pembina batu sikat ini. Dwi Yustiawati juga mendukung kebijakan Bupati Suwirta yang akan memberdayakan para pencari batu sikat ini karena mereka yang menolak mata pencahariannya.
“Kami dukung apa yang dilakukan Bupati menghentikan aktivitas mencari batu sikat itu. Namun perlu diingat juga, ”kata Dwi Yustiawati saat dihubungi, Rabu (13/2).
Dwi Yustiawati menyetujui aktivitas mencari batu sikat di Pantai Watu Klotok ini dibatalkan. Karena menurutnya, aktivitas itu bisa berdampak abrasi dan merusak Lingkungan. “Warga sudah mau menghentikan pencarian batu sikat yang sesuai dengan Bupati. Ini bagus, artinya mereka sudah sadar untuk tidak ikut merusak Lingkungan. Namun kesadaran mereka juga harus diapresiasi dengan mencari solusi dan mengembalikan mata mereka yang hilang, ”kata Nusa Penida yang dikenal ramah dan berjiwa sosial ini.
Pemberdayaan para pencari batu ini oleh Pemkab Klungkung dengan meminta membentuk kelompok ternak, menurut Dwi Yustiawati sangat positif. Selain di sektor pertanian dan peternakan, dapat juga dilakukan pemberdayaan dengan melakukan pembinaan dan pelatihan sektor UMKM. Setelah itu baru kemudian para pencari batu sikat ini diberikan bantuan modal usaha sekaligus pendampingan dan tata niaga pemasarannya. Yang terpenting menurut perempuan kelahiran 11 Desember 1992 ini, menekankan pemberdayaannya harus disesuaikan dengan keinginan atau kebutuhan para pencari batu sikat ini.
“Intinya harus ada solusi bagi warga untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,” kata caleg DPRD Bali dari PDI Perjuangan nomor urut 3 dapil Klungkung ini.
Tokoh perempuan yang ikut serta Ketut Leo dikenal dermawan dan banyak membantu kebutuhan masyarakat di Nusa Penida ini meminta, setelah kegiatan pencarian batu sikat dipindahkan, maka Pemkab Klungkung harus segera membuka langkah kongkrit untuk menata Pantai Watu Klotok. Selain kawasan ini juga dikenal sebagai kawasan suci dan disucikan karena ada Pura Watu Klotok.
“Perlu juga dikaji dan dipikirkan apakah kawasan ini dapat dikembangkan sebagai wisata spiritual tetapi tidak merusak kesucian dan kelestarian lingkungan,” tegas srikandi cerdas yang juga aktif di organisasi Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Bali itu. (merah)