Denpasar (SpotBaliNews) –
Sebagai upaya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang konsep atau sistem mendidik anak menurut Agama Hindu, serta memetakan permasalah yang muncul dalam aplikasinya, Taman Bukit Pengajaran Denpasar menggelar Seminar Sehari. Kegiatan yang mengangkat tema “Pendidikan Karakter Anak Usia Dini menurut Agama Hindu” Acara ini dibuka secara resmi Kabid Pembinaan PAUD dan PNF Disdikpora Kota Denpasar, Ni Made Sugiatini mewakili Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra di Tukad Bindu Jumat (27/9).
Dalam kesempatan tersebut Kabid Pembinaan PAUD dan PNF Disdikpora Kota Denpasar, Ni Made Sugiatini mengatakan, seminar sangat penting karena pendidikan anak usia dini merupakan perkembangan periode emas (Golden Age). Artinya perkembangan anak untuk memperoleh stimulasi.
Periode ini merupakan periode yang sangat berharga bagi perkembangan anak untuk mengenal berbagai macam fakta di lingkungannya dan sangat bermanfaat terhadap perkembangannya, baik itu menyangkut perkembangan psikomotor, kecerdasan maupun perkembangan sosialnya lebih lanjut.
“Oleh karena itu pendidikan usia dini harus ditangani secara sungguh-sungguh. Hal yang penting kita tanamkan sekarang kepada anak usia dini adalah pembentukan karakter,” ungkap Sugiatini.
Lebih lanjut dikatakan, pendidikan anak usia dini adalah salah satu komponen dalam sistem pendidikan pada anak di Indonesia. Hal tersebut sejaran dengan konsep pendidikan Hindu sejak Jaman Upanisad.
Menurutnya kegiatan pendidikan dalam Agama Hindu disebut “Aguron-guron” atau Asewakadharma” . “Agama Hindu telah memperkenalkan sebuah konsep pendidikan yang menjadikan manusia mampu menghilangkan sifat sifat buruk yang bisa dicapai dengan bhakti terhadap catur guru,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Yayasan Taman Bukit Pengajaran Denpasar I Gusti Agung Bagus Wirajati mengatakan, pihaknya menyelengarakan seminar ini juga untuk meluruskan berbagai permasalahan dalam mendidikan karakter anak usia dini sesuai dengan ajaran Agama Hindu.
Mengingat dalam ajaran Agama Hindu mendidikan anak itu berjenjang berdasarkan waktunya yakni usia 0-6 tahun anak sebagai raja, usia 6 hingga 12 tahun anak sebagai budak, 12-17 anak sebagai teman dan usia 17 hingga selanjutnya anak sebagai sahabat.
Tenyata tumbuh kembang anak saat ini telah berbeda dengan zaman dulu. Dari perbedaan itu yang akan di bahas dalam seminar ini sehingga konsep dalam kegiatan ini adalah focus group discussion. “Dari seminar ini kita akan menggali permasalahan dilapangan baik dari pemangku kebijakan pendidikan anak maupun orang tua yang langsung bersentuhan pada anak. kalau sudah ketemu pokok permasalahaanya kita akan dijadikan metode dan sistem dalam pendidikan formal dan non formal,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengaku pendidikan formal sudah sesuai dengan sistem namun untuk pendidikan non formal ada yang menjalani ada juga yang tidak menjalani. Sehingga seminar yang diikuti dari guru Paud dan TK se Kota Denpasar mendatangkan narasumber dari praktisi pendidikan Dr. I Gede Sedana Suci, SE, M,Si, Psikolog Keuangan Ida Ayu Alit Maharatni, S.Psi, M.Si dan praktisi Agama Drs. Ida Bagus Putu Adriana. (ayu/hms)