“Kombinasi Meracik Minuman Beralkohol dengan Bahan Dasar Makanan”
21 bartender muda dari Bali dan luar Bali, berkompetisi menjadi yang terbaik dalam ajang Mixochef ‘Mixologist Competition 2018’ Burst 2, yang diselenggarakan di Ocean 360 Beach Club (belakang Centro) Jln. Kartika Plaza, Kuta, Badung, Senin (21/1).
“Ini burst kedua pada bulan Januari. Ada tiga burst yang kita gelar dan tiap burst-nya akan dipilih lima yang terbaik yang nantinya akan diadu pada ajang best of the best untuk mencari the best mixochef yang akan kami gelar bulan Juni nanti”, terang Ketua Asosiasi Bartender Indonesia (ABI) Bali, Robert Rebeca, saat keterangan persnya disela-sela lomba, Senin (21/1).
Di tiap burst menampilkan tema yang berbeda. Pada burst kedua kali ini, tema yang diangkat adalah “Hot Section”, dimana para peserta atau mixochef berkompetisi meracik minuman beralkohol dengan mengkombinasikannya atau mencampur bahan dasar makanan ke dalam ramuan minuman.
“Kenapa sih ada minuman-minuman seperti ini sebenarnya kalau di dunia bartender sendiri khan ada minuman klasik itu banyak seperti margareta, long island yang sudah terkenal tapi di jaman sekarang ini pengembangan minuman sudah jauh banget. Alasannya orang yang suka minum pasti bosan dengan rasa-rasa yang ada. Itu kenapa di kompetisi ini kita tantang para bartender untuk membuat minuman dengan cita rasa yang berbeda”, jelas Head judges of Mixochef Mixologist Competition, Arey Barker.

Arey Barker menambahkan dalam Burst 2 ini para peserta menggunakan elemen-elemen atau bahan dasar makana. Kombinasi minumannya tidak hanya dipadukan dengan buah-buahan namun pengembangannya bisa dicampur dengan bahan-bahan dapur sehingga akan tercipta rasa minuman yang berbeda dan nikmat untuk diminum.
“Seperti tadi ada kontestan yang membuat minuman dengan konsep tomyam dari Thailand. Lalu ada juga yang membuat dengan konsep nasi tumpeng. Jadi memang lebih kepada konsep hot kitchen tadi”, papar Arey Barker.
Konsep meramu minuman beralkohol dengan bahan dasar makanan ini, menjadi tantangan tersendiri dari para peserta. “Kayak peserta yang pakai konsep nasi tumpeng. Elemen-elemen dasar pada nasi tumpeng seperti kunyit, ada buah kelapanya dan yang lain itu dikreasikan dibuat menjadi minuman”, imbuhnya.
Kompetisi bartender ini merupakan ajang mengasah diri para peracik minuman beralkohol untuk meningkatkan kompetensi meramu serta melakukan pengembangan minuman dengan rasa yang unik dan berbeda.
“The journey of Captain Morgan, mixochef. Jadi kita ingin membuat tantangan baru dan inilah kompetisi yang bisa kami klaim sebagai yang pertama di Indonesia. Kami tantang bartender keluar dari zona nyamannya dengan memasukkan elemen kitchen kedalam minumannya. Tujuan kami dari Captain Morgan untuk membuat para bartender di Bali khususnya bisa diakui tak hanya di level asia tetapi juga global”, kata Senior Area Executive Reserve Bali for Diageo Business, Joseph Maruli Oka.
Pada kompetisi Burst 2 ini, para peserta ditantang untuk meracik minuman beralkohol sesuai kreasi dan inovasinya yang dipadukan dengan bahan dasar makanan. Mereka dinilai oleh 6 orang juri yang telah expert di bidangnya yakni Elva Buana, Arey Barker, Aldo Goenawan, Nyoman Picha dan satu juri kehormatan atau bintang tamu yaitu Ade Putri Paramadita. (red)