Semarapura (Spotbalinews) –
Penggunaan QRIS (QR Code Indonesian Standard) sebagai kanal pembayaran digital dari segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sudah semakin meluas di Bali khususnya dan di Indonesia pada umumnya.
Bank Indonesia (BI) mencatat, jumlah merchant QRIS telah menembus angka 13 juta dari target 12 juta, serta pihaknya targetkan pada 2022 mendatang akan mencapai 15 juta merchant. Hal itu diungkapkan Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, pada acara launching Siap (sehat inovatif dan aman pakai) QRIS di Pasar Umum Semarapura, Klungkung, yang dihadiri Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, beserta jajarannya, Kamis (02/12/2021).
Lanjut Filianingsih, dari total jumlah merchant pengguna QRIS tersebut, mayoritasnya atau sebanyak 94% adalah UMKM. Pihaknya menyebut bahwa ke depannya BI akan menyiapkan QRIS bagi sisi demand, dan tak hanya dari sisi supply saja. Dengan demikian, orang diharapkan akan terbiasa menggunakan QRIS.
“Karena merchant-nya sudah banyak, tetapi nggak ada yang menggunakan juga sia-sia. Artinya ini dua hal yang harus saling melengkapi,” ujar Filianingsih.
Sejauh ini, dengan capaian 13 juta merchant, BI disebut sukses menyiapkan QRIS untuk sisi supply. Pencapaian tersebut tak lepas dari beragam bentuk dukungan dari banyak pihak. Salah satunya Pemkab Klungkung.
“Kolaborasi segitiga [triangle collaboration] antara BI, pemerintah, dan industri, baik di tingkat pusat maupun daerah, akan semakin kami perkuat,” jelasnya. Dengan tercapainya target merchant dari penggunaan QRIS di seluruh Indonesia ini, Filianingsih mengatakan bahwa target selanjutnya adalah peningkatan penggunanya. “Ke depan kita garap dari sisi demandnya karena merchantnya sudah banyak tapi kalau tidak ada yang gunakan sia-sia,” tegas Filianingsih.
Sebagai informasi, BI telah meningkatkan limit transaksi QRIS dari semula Rp2 juta menjadi Rp5 juta. Kebijakan peningkatan limit transaksi tersebut sudah berlaku sejak 1 Mei 2021.BI juga telah menurunkan tarif merchant discount rate (MDR) QRIS untuk merchant kategori Badan Layanan Umum (BLU) dan Public Service Obligation (PSO) dari 0,7 persen menjadi 0,4 persen sejak 1 Juni 2021.
Sementara itu, menurut Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, teknologi aplikasi QRIS ini sangat efisien dan efektif dari berbagai segi, antara lain lewat pembayaran non tunai, sehingga akan aman serta sehat terkait dengan tidak menyentuh uang, karena berisiko tertular Covid-19. Terbukti, hampir semua pedagang di blok A dan B di Pasar Umum Semarapura ini telah menggunakan QRIS.
“Terima kasih kepada Bank Indonesia (BI) karena upaya digitalisasi ini selaras dengan situasi pandemi Covid-19 ini,” katanya.
Ke depan digitalisasi akan menjadi kebutuhan seiring peningkatan penggunaan teknologi pintar oleh masyarakat. “Untuk itu modernisasi pasar harus ditunjukkan dari awal, dengan demikian akan diikuti pula oleh pengunjung pasar,” tandas Bupati Suwirta. (Aya)