Mangupura (SpotBaliNews) –
Bali Interfood 2019 secara resmi dibuka. Diikuti 125 peserta dan 25 UMKM. Diharapkan gelaran ini dapat membangkitkan gairah UMKM menyongsong revolusi industry 4.0 khususnya di bidang pariwisata.
Hal itu dikatakan Gubernur Bali Wayan Koster diwakili Ida Bagus Kade Subhiksu selaku Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Pemprov. Bali saat memberikan sambutannya pada pembukaan Bali Interfood 2019, di Nusa Dua, Kamis (26/9/2019).
Gubernur menekankan pentingnya para pelaku industri pariwisata khususnya UMKM untuk menyiapkan diri sebaik-baiknya. “Di tahun 2018 saja tercatat 15.216 UMKM yang ada di Bali dengan 1000 UMKM lebih yang sudah menggunakan teknologi digital. Dari jumlah tersebut, investasi yang didapat sebesar Rp 4,1 triliun lebih,” ujar Gubernur Koster.
Itu artinya, potensi UMKM untuk berkembang sangat memungkinkan apalagi pemerintah daerah sangat konsen mendorong pelaku industri dan UMKM menuju digitalisasi. “Pemerintah daerah akan terus mendorong pelaku industri agar benar-benar siap menyongsong making revolusi industry 4.0,” jelas Gubernur Koster.
Sementara itu, CEO Krista Exhibitions Daud Dharma Salim dalam sambutannya menegaskan, pameran Bali Interfood 2019 – The 4th International Exhibitions on Food & Beverage, Baking Ingredients, Horeca & Baking Equipment, Technology and Services in Bali, digelar selama 3 hari, 26 – 28 September 2019.
“Pameran ini diselenggarakan bersamaan dengan Bali Hotel & Tourism, Bali Coffee Expo, Bali Wine & Spirits serta Bakery Indonesia Expo 2019. Pameran berskala Internasional turut menampilkan teknologi dalam bidang Makanan, Minuman, Kopi Teh, Wine, Bakery, Horeca, Jasa Boga, Bahan Baku, Peralatan, Penyediaan dan Teknologi Pengolahan dan Pengemasan,” ujarnya.
Pameran diikuti 125 peserta dan 25 UMKM dari 17 negara seperti: Polandia, Jepang, Singapore, Taiwan, China, Italy, Thailand, Amerika Serikat, Korea, Australia, Saudi Arabia, Malaysia, Indonesia, Vietnam, Turki, Pakistan, dan Rusia.
Bali Interfood 2019 juga menampilkan berbagai macam teknologi terkini yang bermanfaat dalam industri pengolahan makanan dan minuman turut dihadirkan dalam pameran ini serta produk – produk yang berkualitas dan berdaya saing tinggi seperti Food & Beverage, Agri Food, Agriculture Products, Bakery & Confectionery, Food & Hospitality, Food Ingredients, Herbal & Health Food, Hotel and Retail Technology, Design & In Store Marketing.
“Bali Interfood 2019 diharapkan menjadi sarana yang bermanfaat bagi pelaku usaha khususnya di bidang pengolahan makanan dan minuman serta pendukung lainnya dalam meningkatkan daya saing produk makanan dan minuman yang merupakan industri yang berpengaruh bagi pariwisata Indonesia,” tegasnya.
Bali ditargetkan minimal menyedot kunjungan 8 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun 2019. Target 8 juta tersebut merupakan 40 persen dari target nasional yang membidik 20 juta wisman pada 2019.
Untuk mendukung target tersebut, diharapkan Bali Interfood 2019 dapat menciptakan inovasi terbaru untuk perkembangan produk dan terjalin hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara peserta pameran baik dari dalam maupun luar negeri dan berharap bahwa Bali Interfood 2019 dapat menjadi jembatan antara delegasi penelitian dan pengembangan, produsen, konsumen, serta supplier. (aya)