Bank Danamon Catat Pertumbuhan 11 Persen untuk Kredit dan Trade Finance

Regional Head Bali Nusra Danamon, Agus Indrawan, pada acara Jumpa Pers, Selasa (13/8) di Mangsi Resto, Renon

Denpasar (SpotBaliNews) –
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Bank Danamon” atau “Bank’) saat ini mengumumkan Iaporan keuangan untuk semester I tahun 2019.

Total portofolio kredit dan trade 0nance Bank Danamon tercatat tumbuh 11% menjadi Rp 148 triliun pada semester pertama tahun 2019 dibandingkan setahun sebelumnya. Bank juga mencatatkan pertumbuhan di sisi simpanan. Untuk giro dan tabungan (Current Account Savings Accounts/CASA) naik 8%. sementara Deposito naik 16% dibandingkan setahun sebelumnya. Di semester pertama tahun 2019, Bank Danamon membukukan Iaba bersih setelah pajak (net profit after taxes/NPAT) sebesar Rp 1,8 triliun.

Sejak 1 Mei 2019, Bank Danamon resmi dimiliki MUFG sebesar 94.1%, sekaligus telah bergabung secara hukum dengan Bank Nusantara Parahyangan (BNP). Dengan MUFG sebagai pemegang saham pengendali tunggal, Bank mendapatkan manfaat dari jaringan nasabah global serta pengalaman internasional MUFG, untuk melengkapi keunggulan dan jaringan Danamon di Indonesia.

“Fokus Bank dalam beberapa inisiatif penting di semester pertama tahun 2019 telah membantu kami untuk mempercepat pertumbuhan kredit. Tuntasnya proses penggabungan dan investasi MUFG di Danamon juga membuka peluang baru dan kolaborasi untuk Danamon yang baru dan Iebih kuat.” kata Satinder Ahluwalia. Chief Financial Officer dan Direktur Bank Danamon.

Lanjutnya, peningkatan pada jaringan digital serta kualitas layanan secara keseluruhan terus menunjukkan basil. Kredit yang kami salurkan terus bertumbuh di sejumlah segmen kunci, termasuk Consumer Mortgage. Enterprise Banking, serta pembiayaan kendaraan bermotor melalui Adira Finance.

Agus Indrawan

Di semester pertama tahun 2019, kredit Consumer Mortgage tumbuh 28% menjadi Rp 8.8 triliun secara setahunan. Sementara kredit di segmen Enterprise Banking yang terdiri dari segmen Perbankan Korporasi, Perbankan Komersial dan lnstitusi Keuangan atau EB & Fl naik 15% menjadi Rp 44,3 triliun. Untuk segmen Perbankan UKM juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 15% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 35,0 triliun.Untuk pembiayaan kendaraan bermotor, Adira Finance tumbuh 12% secara setahunan menjadi Rp 53.9 triliun pada semester pertama 2019. Pertumbuhan yang sehat ini didukung oleh pembiayaan kendaraan roda dua dan roda empat yang tumbuh masing-masing sebesar 13% dibandingkan tahun sebelumnya.

Di luar perbankan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 14% menjadi Rp 147,1 triliun secara setahunan.
Rasio kecukupan modal Bank Danamon (capital adequacy ratio/CAR) tetap menjadi salah satu yang terkuat dikelasnya. Pasca penggabungan dengan BNP, CAR konsolidasian dan CAR Bank-onty masingmasing berada pada posisi 21.7% dan 22,2%. Untuk giro dan tabungan atau CASA naik 8% menjadi Rp 54,7 triliun, sementara Deposito naik 16% menjadi Rp 63,0 triliun. Rasio intermediasi makroprudensial (RIM) atau Macroprudential lntermediation Ratio pada posisi 97,3% menunjukkan likuiditas Bank yang cukup untuk mendukung pertumbuhan kedepan. Danamon juga telah menerbitkan obligasi sebesar Rp 2 triliun di bulan Mei 2019.

Sementara itu, menurut Regional Head Bali Nusra Danamon, Agus Indrawan, pada acara Jumpa Pers, Selasa (13/8) di Mangsi Resto, Renon, Bank Danamon terus meningkatkan penerapan prosedur pengelolaan risiko dan manajemen kualitas aset yang pruden, melalui proses underwriting, monitoring, collection dan recovery kredit yang disipiin. “Rasio kredit bermasalah atau NPL tercatat di posisi 3,2% dibandingkan 3,3% di akhir semester pertama tahtm 2018. Rasio biaya kredit (Cost of Credit Ratio) juga membaik di posisi 2.5% dibandingkan 2.6% setahun sebelumnya,” tandas pria yang akrab disapa Gus Lopes ini. (aya)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.