Batur ‘Natural Hot Spring’ Air Panas Alam Diyakini banyak Sembuhkan Penyakit

Bangli (Spotbalinews) –

Air panas natural di kawasan Danau Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli diyakini mampu bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Direktur Operasional Batur Natural Hot Spring I Wayan Ardika Spd menjelaskan air panas alami keluar dari belahan batu Gaing dan mengalir langsung ke danau. “Jika air pasang, batu ini diurug dengan tanah. Ketika surut kita gali lagi tanah itu. Jadi air panasnya datang dari belahan batu dan ini mengalir langsung ke danau,” jelasnya.

Kata Wayan Ardika, potensi ekonomi dari air panas alami ini mulai digarap sejak Tahun 2007. “Waktu itu masih dalam konteks lokal, hanya dana punia saja. Mulai jargon Batur Natural Hot Spring sejak 8 Agustus 2008, mulai diberlakukan tiket masuk,” jelas putra daerah asli Kintamani ini.

Direktur utama Batur natural Hot spring (pakai destar) didampingi Direktur operasional Batur natural Hot spring

Infrastruktur pendukung mulai dibangun permanen dan lebih moderen. “Ketika di tahun 2007 timbul pemikiran kenapa gak dibuatkan kolam sedangkan kita punya banyak sumber, komunikasikan dengan Desa Adat Batur, kurang lebih 3 bulan berjalan Desa Adat sambut baik inisiatif kita. Yang jelas ini usaha desa, bukan kelompok,” terangnya.

Tahun 2008 akhirnya baru dibuat satu kolam kecil. Seiring berjalannya waktu sampai saat ini Batur natural Hot Spring sudah memiliki 9 kolam. “Pengembangan nya sudah sampai membangun villa,” ungkapnya.

Mengenai khasiat air panas, katanya bukan sekedar cerita biasa. “Kami sekarang di usia 50 tahun, masih ingat bahwa dulu akses kesini dari penelokan itu hanya lewat danau. Jadi tidak ada jalan, jadi transportasi hanya perahu kecil dan boat,” ujarnya.

Dalam situasi demikian, masyarakat yang berada di pinggir danau kesulitan mengakses fasilitas umum. Termasuk sulit menuju tempat praktek dokter maupun rumah sakit. “Ke dokter sulit, di samping karena ekonomi juga karena minim transportasi. Maka, masyarakat mengandalkan air panas sebagai tamba,” ungkapnya.

Penyakit yang sering sembuh setelah metamba, yakni penyakit kulit, penyakit dalam hingga stroke. “Semua penyakit kulit, astungkara bisa disembuhkan. Penyakit lain, stroke, penyakit dalam juga sembuh,” jelasnya.

Yang jadi alat ukur hanyalah rasa percaya. “Antara percaya atau tidak percaya. Itulah kejadiannya, itulah keajaibannya,” jelas Ardika.

Dia mencontohkan, ada seorang pria asal Klungkung mengalami stroke. “Pertama kesini pakai kursi roda, gak bisa jalan. Datang atas dasar pawisik diminta nunas tamba di toya bungkah,” jelasnya. Setelah metamba, mulai ada perubahan. “Datang kedua sudah bisa dibonceng sepeda motor dan cukup paki tongkat. Datang ketiga, sudah bisa jalan. Nah ini diluar dari nalar, antara percaya tidak percaya,” ujarnya.

Namun diimbau kepada masyarakat yang hendak datang metamba, agar dengan niat sungguh-sungguh. “Tetap dengan tata cara semestinya, sebelum metamba minimal wenten piuning bahwa akan berobat,” ujarnya. Diyakini berkhasiat karena air panas ini alami tanpa klorin. Sehingga tidak akan ada efek samping ketika dipakaimandi maupun keramas. Tidak saja menyembuhkan penyakit, air panas natural juga dipercaya menjaga kesehatan.

Ini Karena mengandung belerang. Bagi yang sehat, mandi air panas secara medis memperlancar peredaran darah. Ketika sudah lancar, artinya kesehatan terjaga,” ujarnya. Tingkat kepanasan air antara 40 sampai 45 derajat celcius. Masyarakat Bali, bisa datang mencoba dan berendam nunas tamba. “Batur Natural Hot Spring, the only one healing spa in Bali, utsaha Desa Adat Batur.
Berwisata dan Beryadnya itu Nyata,” pungkasnya. (yes)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.