Bersamaan Cap Gomeh, Umat Tionghoa Gelar Kirab Senjata ‘Pusaka Dewa’


Saat umat Tionghoa menggelar kirab simbol senjata ‘Pusaka Dewa’.

Denpasar (SpotBaliNews) –
Bersamaan perayaan Cap Gomeh, umat Tionghoa menggelar kirab simbol senjata ‘Pusaka Dewa’ yang berstana di Klenteng Cao Fuk Miao di Jalan Cargo Taman II/9 Denpasar, Selasa (19/2/2019). Kirab ini sebagai puncak penutupan perayaan tahun baru Imlek 2570.

Perayaan Cap Gomeh diawali dengan persembahyangan bersama di Klenteng Cao Fuk Miao di Jalan Cargo Taman II/9 Denpasar, sekitar pukul 15.00 wita. Seusai persembahyangan bersama, acara dilanjutkan dengan kirab simbol senjata pusaka dan bendera dewa-dewi dengan melewati jalan Cargo Taman, Jalan Kenanga, Jalan Sari Dana, Jalan Cargo Permai dan kembali ke Klenteng Cao Fuk Miao. Selain simbol senjata pusaka dewa, pada kirab ini juga dimeriahkan dengan penampilan Barongsai dan gamelan baleganjur.  

Wakil Ketua Pengurus Kelenteng Cao Fuk Miao, Wahyu Kusuma Wardana, mengatakan kirab ini merupakan rangkaian dari puncak penutupan perayaan Imlek atau biasa dikenal dengan Cap Gomeh. 

“Hari ini kita persembahyangan Cap Gomeh adalah menutup acara persembahyangan selama tahun baru Imlek. Kegiatan ini merupakan menyambut bulan purnama pertama di tahun baru sekaligus juga perayaan berstananya para dewa dan dewi Kelenteng Cao Fuk Miao. Selain kirab, kami juga isi dengan pertunjukan seni, tarian wushu, ada juga barongsai,” ujarnya.

Dikatakan, kirab ini digelar guna memberi keseimbangan kepada dunia baik sekala dan niskala. Selain itu juga untuk menetralisir aura negatif yang ada di dunia. “Tujuan kirab adalah memberi keseimbangan kepada dunia ini. Niskala dan Sekala biar bisa seimbang. Energi-energi negatif yang ada supaya dinetralkan. Kita harapkan semua menjadi tenang, tentram, damai, sejahtera,” ujarnya.   (hum)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: