Denpasar (Spotbalinews) -
Pada hari Selasa, tanggal 29 Juni 2021 bertempat di Pasar Badung, telah berlangsung kegiatan Transformasi Digital Pasar Tradisional di Kota Denpasar, yakni Pasar Badung, Pasar Sanglah dan Pasar Kreneng. Hadir pada kegiatan tersebut Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, S.E., M.M.; Walikota Denpasar, I.G.N. Jaya Negara, S.E.; Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, SE, M.Si.; Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho; Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Rizki Ernadi Wimanda; Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, SH, MH; Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma, Ida Bagus Kompyang Wiranata, SE, serta jajaran OPD Kota Denpasar dan perwakilan pedagang dari 3 pasar tersebut.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mendorong upaya digitalisasi seluruh pasar di Kota Denpasar, terutama Pasar Badung yang telah menjadi Smart Heritage Market dan sejalan dengan visi Kota Denpasar sebagai Smart City. Implementasi transformasi digital sistem pembayaran di pasar tradisional adalah untuk kepentingan pedagang dan pembeli. QR Code Indonesian Standard (QRIS) dapat menjadi pintu masuk pedagang untuk bekerja sama dengan bank dalam memperoleh pembiayaan kredit dan juga masuk ke marketplace. Hal ini tentunya mendukung pedagang-pedagang di pasar tradisional untuk maju dan berkembang di era digital.
Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan kurang lebih 15 bulan telah memberikan guncangan yang cukup keras di hampir seluruh sektor sosial ekonomi, di mana Bali menjadi provinsi yang paling terdampak dengan angka pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2021 sebesar -9,85% (yoy). Berbagai upaya pemulihan telah dilakukan, termasuk memperluas cakupan vaksinasi COVID-19 kepada seluruh lapisan masyarakat di Bali serta adaptasi pemanfaatan media dan kanal digital yang telah diterapkan pada berbagai sektor. Dengan pembatasan sosial yang dilakukan dan meningkatnya urgensi faktor contactless, cleanliness, health, safety and environment sustainablity (CCHSE), masyarakat kini cenderung lebih berhati-hati dan beralih ke segala sesuatu serba tanpa kontak fisik/tatap muka. Dari perubahan pola perilaku tersebut, digitalisasi menjadi salah satu cara terbaik untuk terus mendorong roda ekonomi di sektor perdagangan termasuk pasar-pasar tradisional agar tetap berjalan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menambahkan akselerasi implementasi QRIS di wilayah Bali perkembangannya sangat cepat dan masuk kedalam peringkat 7 besar Nasional. Transformasi digital pasar tradisional akan terus diperluas ke seluruh pasar tradisional di Kota Denpasar. Adapun digitalisasi yang diterapkan yakni meliputi implementasi pungutan berbasis elektronik hingga cara pembayaran nontunai berbasis QRIS. Inovasi layanan-layanan ini semuanya mendukung social dan physical distancing karena memfasilitasi transaksi tanpa kontak fisik untuk pedagang dan transaksi tanpa tatap muka (TTM) dengan QRIS TTM untuk pembeli. Semua dapat dilakukan hanya menggunakan smartphone.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Denpasar, Perumda Pasar Tradisional Kota Denpasar serta BPD Bali yang senantiasa mendukung penerapan transformasi digital. Harapannya, transformasi digital ini tidak hanya sebatas kegiatan, namun sebagai sebuah gerakan berkelanjutan yang mampu menstimulus geliat aktivitas ekonomi baik penjualan maupun konsumsi masyarakat menuju Bali Bangkit. Bank Indonesia bersama seluruh Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) di Bali akan terus mendorong adopsi oleh seluruh UMKM dan pedagang di 50 pasar tradisional yang ada di Kota Denpasar.
Pada kesempatan tersebut, Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, S.E., M.M., mengapresiasi kinerja Bank Indonesia, terutama pada akhir tahun yang lalu telah mampu menjaga nilai tukar Rupiah dan inflasi di tengah masa pandemi, sehingga tidak terjadi gejolak yang berarti pada perekonomian terutama karena adanya digitalisasi sistem pembayaran. Transformasi digital yang dilakukan Bank Indonesia, a.l QRIS dan BI Fast, memberikan kemudahan nasabah dalam bertransaksi dan melakukan transfer dana.
Bank Indonesia juga mendukung pemerintah dalam upaya stabilisasi ekonomi dan percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN) melalui skema burden sharing. Sebagaimana arahan Presiden guna memutus rantai penyebaran Covid-19, masyarakat dihimbau agar menjaga protokol kesehatan di tengah pandemi dan menggunakan pembayaran digital sebagai salah satu upayanya. Bank Indonesia
Selanjutnya, Walikota Denpasar mengapresiasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dan BPD Bali yang telah memilih 3 pasar tradisional, yakni Pasar Badung, Pasar Kreneng dan Pasar Sanglah di Kota Denpasar sebagai penerapan transformasi digital pasar tradisional hari ini. Kegiatan peresmian dilanjutkan uji coba transaksi QRIS di Pasar Badung.
Acara diakhiri dengan talkshow Tatanan Kehidupan Era Baru dengan Transaksi Nontunai Bersifat Contactless dan Dukungan Bank BPD Bali dalam Transformasi Digital Pasar Tradisional di Kota Denpasar dengan narasumber Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma dan Kepala Divisi Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah dan Manajemen Intern Bank Indonesia Provinsi Bali, Agus Sistyo W. (Rls)