Denpasar (Spotbalinews) –
Gubernur Bali Wayan Koster melalui virtual membuka secara resmi Kick Off Sensus Penduduk (SP) 2020, bertempat di Gedung Gajah Jayasabha, Denpasar pada Selasa (1/9). Dengan dibukanya Kick Off SP 2020 untuk wilayah Bali ini diharapkan dapat memaksimalkan sensus penduduk secara door to door atau tatap muka yang bakal dilaksanakan serentak mulai tanggal 1 September 2020.
Dalam sambutanya, Gubernur Koster menyampaikan Sensus Penduduk Tahun 2020 ini merupakan sebuah agenda besar bangsa Indonesia, dan menjadi program prioritas nasional yang strategis. Karena pertama kalinya sensus penduduk menggunakan data pendudukan yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
Di samping itu, Sensus Penduduk tahun 2020 ini lanjut Gubernur, dilaksanakan dalam rangka membangun Satu Data Kependudukan Indonesia sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.
Selanjutnya dijelaskan Gubernur, program yang bertujuan untuk menyediakan data jumlah, komposisi dan distribusi penduduk sehingga kepentingan data kependudukan bukan hanya kepentingan nasional tetapi juga merupakan kepentingan daerah. Karena pemerintah sangat membutuhkan data yang akurat sebagai basis untuk menyusun perencanaan dan kebijakan dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan di seluruh Indonesia termasuk Bali.
“Sensus penduduk tahun ini sedikit berbeda dibandingkan dengan pelaksanaan pada sebelumnya. Selain menggunakan metode kombinasi dengan basis data dasar administrasi kependudukan sebagai terobosan terkini dalam penyediaan data penduduk, proses Sensus Penduduk 2020 ini juga disesuaikan dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan agar dapat berjalan dengan optimal di masa pandemi COVID-19,” kata Gubernur.
Lebih lanjut, Gubernur Koster yang juga merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini mengungkapkan bahwa Kick Off Sensus Penduduk 2020 pada hari ini adalah sebagai pertanda dimulainya pelaksanaan Sensus Penduduk tahap kedua. Yaitu pendataan secara wawancara atau pendataan lapangan yang akan dilaksanakan mulai tanggal 1 hingga 30 September 2020.
Tahap kedua ini sebagai lanjutan tahap pertama yang dilakukan secara online atau Sensus Penduduk Online yang telah dilaksanakan pada 15 Februari – 29 Mei 2020 lalu. Di mana pada pelaksanaan Sensus Penduduk Online (SP Online) secara nasional tercatat 17,53% penduduk yang berpartisipasi, dan untuk Bali angka partisipasinya mencapai 35,59 %. Capaian ini menempatkan Bali sebagai wilayah dengan capaian tertinggi secara nasional.
Menurut Gubernur, capaian prestasi ini tak lepas dari dukungan semua pihak. Mulai dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, instansi/lembaga pemerintah vertikal, Polri, TNI, media massa dan pihak swasta yang secara bersama-sama telah membentuk jaring koordinasi secara masif di Bali dalam mengawal pelaksanaan SP 2020 Online. Alhasil, membuahkan capaian yang membanggakan.
Untuk itu, ia berharap dukungan tersebut tidak kendur dan tetap berlanjut dalam pelaksanaan Sensus Penduduk tahap kedua ini. Caranya kembali menguatkan koordinasi secara masif mengawal pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 di wilayah Bali.
Pengawalan tersebut dapat dilakukan dengan cara menaruh kepedulian dan memberikan bantuan terhadap pelaksanaannya. Sekurang- kurangnya di wilayah banjar atau lingkungan tempat tinggal masing-masing hingga dapat berjalan dengan sukses mencakup seluruh penduduk dan memastikan tidak ada yang tertinggal.
“Kepada seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah Provinsi Bali, saya minta agar menerima sebaik-baiknya kedatangan petugas Sensus Penduduk 2020. Dan bersedia memberikan jawaban (data kependudukan) yang benar yang sesuai dengan kondisi riil serta memberikan jaminan bahwa tidak ada yang boleh membiarkan seorangpun tertinggal dari pencatatan,” pintanya seraya melakukan pengalungan secara simbolis kepada petugas sensus.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Adi Nugroho melaporkan bahwa SP2020 dilaksanakan dalam dua tahapan. Di mulai dengan Sensus Penduduk Online yang telah dilaksanakan pada tanggal 15 Februari – 29 Mei 2020, kemudian dilanjutkan dengan pendataan lapangan yang akan dilaksanakan dari tanggal 1 hingga 30 bulan September 2020 (SP September).
Tuntutan pelaksanaan sensus penduduk ini menurut dia, mencakup seluruh penduduk dan memastikan tidak ada yang tertinggal. Dari pelaksanaan Sensus Penduduk Online (SP Online), secara nasional tercatat 19,05% penduduk yang berpartisipasi, dan untuk Bali angka partisipasinya mencapai 35,59 %. Capaian ini menempatkan Bali sebagai wilayah dengan capaian tertinggi secara nasional.
Ia juga mengatakan bahwa sepanjang bulan September, sekitar 2.860 petugas SP2020 September akan mendata penduduk ke rumah-rumah. Petugas sensus akan dilengkapi dengan seragam, berupa rompi berwarna biru dengan logo BPS dan sensus penduduk. Di bagian punggung bertuliskan “PETUGAS SENSUS”.
Petugas juga dibekali dengan tanda pengenal dan membawa surat penugasan dari kepala BPS Kabupaten/Kota setempat. Ketika di lapangan, petugas mematuhi protokol kesehatan dengan memakai alat pelindungg diri berupa masker, face shield, sarung tangan, dan membawa hand sanitizer. Dalam melaksanakan pendataan, petugas sensus juga menjaga jarak dengan penduduk.
“Saya minta dan harap kepada seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah Provinsi Bali diminta untuk menerima sebaik-baiknya kedatangan petugas Sensus Penduduk 2020 September dan, kepada mereka berikanlah jawaban (data kependudukan, red) yang benar, yang sesuai dengan kenyataan sehingga SP2020 bisa kita sukseskan secara bersama-sama,” pungkasnya. (Rls)