
Jakarta (Spotbalinews) –
Kegiatan Capital Market Summit & Expo (CSME) 2020 yang digelar secara virtual pada tanggal 19 – 24 Oktober 2020 yang secara resmi dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Senin (19/10/2020) lalu diharapkan dapat meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso menyampaikan sejumlah hal penting yang perlu terus diupayakan dalam memperdalam Pasar Modal Indonesia yaitu, memperbanyak jumlah investor ritel dan produk-produk di pasar modal, kemudian terus mengembangkan infrastruktur berbasis elektronik serta mendorong investasi di sektor riil. “UU Cipta kerja sudah disahkan, bagaimana pengusaha bisa manfaatkan moentum ini agar investasi bisa lebih cepat dan dapat menyerap tenaga kerja lebih besar,” ujar Wimboh.
Wimboh optimistis kinerja pasar modal akan terus membaik seiring pemulihan ekonomi nasonal. “Saya percaya IHSG bisa terjaga di atas level 5.000, terlebih 73% transaksi kepemilikan di pasar saham dilakukan investor ritel, jumlah ini paling besar dalam 5 tahun terakhir,” ujarnya.
Sementara itu, Airlangga mengatakan CMSE yang diselenggarakan sebagai rangkaian HUT ke-43 Pasar Modal Indonesia jadi momentum makin pulihnya kepercayaan pelaku pasar modal, Airlangga berpesan agara koordinasi pemerintah dan para stakeholders pasar modal yang merupakan pilar penting harus terus dijaga. “Pasar Modal memiliki peran dan kontribusi besar sebagai alternatif investasi dan pembiayaan dalam meningkatkan stabilitas ekonomi nasional terlebih di tengah kondisi lingkungan global yang dinamis dan fluktuatif,” papar Airlangga. Dalam kesempatan ini Airlangga juga meminta pelaku usaha untuk memanfaatkan UU Cipta Kerja yang telah disahkan untuk melakukan go public. Sebab menurutnya berlakunya UU Cipta Kerja makin menguntungkan perusahaan yang go publik diantaranya penurunan tarif PPH badan serta penghapusan pajak dividen.
Sejalan dengan tujuan untuk meningkatkan literasi serta inklusi masyarakat terhadap Pasar Modal Indonesia, CMSE 2020 dikemas dalam format seminar dan pameran Pasar Modal Indonesia, sebagai sarana untuk menampilkan peran dan fungsi dari seluruh lembaga, profesi, produk, dan layanan di Pasar Modal Indonesia kepada para stakehoders dan publik.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, CMSE kali ini berupa pameran para stakeholders pasar modal, seminar, dan kegiatan edukasi serta sosialisasi pasar modal yang seluruhnya secara daring alias virtual. Di CMSE 2020, tiap hari dilaksanakan dua sampai tiga seminar dan talk show menghadirkan narasumber di bidang pasar modal. Penyelenggaraan CMSE 2020 untuk menumbuhkan jumlah investor di Pasar Modal Indonesia.
CMSE 2020 diikuti 10.000 peserta terdiri dari calon investor, investor, perusahaan tercatat, dan calon perusahaan tercatat, serta menjadi ajang bertemunya stakeholders di pasar modal dan masyarakat umum secara virtual. CMSE 2020 menggunakan aplikasi berbasis website, pada alamat cmse.id, yang dibangun khusus sesuai kebutuhan pengunjung yang akan menghadiri acara ini.
“Pengunjung dapat mengakses booth/expo secara virtual dan menyaksikan seminar yang sedang berlangsung, melalui alamat website cmse.id tersebut,” paparnya.
CMSE 2020 menghadirkan beberapa kegiatan yang dapat diikuti oleh para pengunjung. Pertama adalah seminar utama bertema “Perkembangan Ekonomi Terkini dan Ketahanan Sektor Keuangan”, dengan pembicara Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, dan Ketua Dewan Komisioner OJK.
Selain seminar utama, di CMSE 2020 juga terdapat kegiatan seminar dan talk show terkait investasi di pasar modal. Seperti pameran virtual dari para stakeholders pasar modal seperti perusahaan sekuritas, perusahaan tercatat, manajer investasi, asosiasi, dan regulator. Pameran itu juga memudahkan para pengunjung untuk dapat membuka rekening saham dan reksa dana secara langsung.Selain itu juga diadakan Workshop Go Public, yakni kegiatan sosialisasi pasar modal kepada calon-calon Perusahaan Tercatat. Workshop Go Public ini didukung Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. (aya)