Demer: Reshuflle Jadi Strategi untuk Dulang Suara di Pemilu 2019 *Terkait Pengurus Golkar Bali Diresuflle

Plt. Ketua DPD Golkar Bali, I Gde Sumarjaya Linggih, didampingi Sekretaris DPD Sugawa Korry dan Dr. Komang Suarsana selaku Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan, memimpin rapat pleno, Rabu (6/2) di kantor Sekretariat DPD Golkar Bali.

Denpasar (SpotBalinews)-
Plt. Ketua DPD Golkar Bali, I Gde Sumarjaya Linggih, atau yang akrab disapa Demer ini melakukan perombakan besar-besaran di tubuh partai berlambang pohon beringin ini.
“Kami memang melakukan resuflle, penyegaran kepengurusan agar kinerja partai bisa lebih maksimal,” ujar Demer
didampingi Sekretaris DPD Sugawa Korry dan Dr. Komang Suarsana selaku Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan,
dalam jumpa pers, Rabu (6/2) di kantor Sekretariat DPD Golkar Bali.
Menurutnya, ada beberapa pengurus lama diganti dalam susunan pengurus baru. Penggantian inipun sudah melalui diskusi panjang dengan DPP, seperti Bidang Kepartaian, Korwil Pemenangan Pemilu, dan termasuk Ketua Umum.
Dikatakan, bila reshuflle ini merupakan salah satu strategi untuk mendulang suara dalam Pemilu serentak 2019.
“Kan soliditas harus terjadi. Kalau konsolidasi tanpa soliditas bagaimana caranya? Kedua, banyak yang tidak aktif. Kami harus benahi yang mau aktif sekarang ini. Kalau yang tidak aktif kAmi tunggu untuk rapat kan sulit,” ungkapnya.
Kata Demer, reshuffle juga bertujuan untuk mengaktifkan para kader yang berpotensi mendulang suara dalam Pileg dan Pilpres. Seperti misalnya kader yang kini menjadi anggota DPRD Bali. Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD Bali I Wayan Gunawan pun telah dicopot dan digantikan oleh I Made Dauh Wijana.
Dikatakan Demer, resuffle ini dilandasi hasil kajian yang dilakukan Korwil dan ditetapkan berdasarkan keputusan DPP Partai Golkar Nomor: 365 tentang Pengesahan Perubahan Komposisi dan Personalia DPD Partai Golkar yang diteken Ketua Umum Airlangga Hartarto dan Sekjen Lodewijk F. Paulus tertanggal 31 Januari 2019 di Jakarta.

Dijelaskan Demer, dari 98 personil di kepengurusan yang ada sebelumnya terdapat 48 yang tidak aktif. Yang tidak aktif ini ada karena sakit, mengundurkan diri dan kesibukannya sebagai PNS serta profesi lainnya. “Karena itu selain kita isi kekosongan tersebut juga ada perampingan kepengurusan. Sekarang jumlahnya jadi 85,” tambah Caleg DPR RI Dapil Bali ini.

Demer menambahkan, meski terjadi perampingan, namun wajah kepengurusan baru ini sudah mengakomodir berbagai elemen yang dinilai potensial bagi kemajuan partai. “Kami menggandeng unsur milenial, Peradah dan KMHDI dan mensinergikan semua kekuatan tersebut,” tambah Demer.

Apalagi saat ini diketahui potensi pemilih milenial ini sangat besar yakni hingga 30 persen. Karena itu kepengurusan baru ini juga melibatkan kalangan muda tersebut. Dengan “darah muda” ini, Demer optimis kinerja partai akan lebih solid dan maksimal.
Di sisi lain dalam rapat pleno tersebut, juga dibahas hal-hal yang terkait kesiapan pileg dan pilpres 2019 baik menyangkut kesiapan saksi dan konsolidasi. Diharapkan dengan memantapkan kinerja kepengurusan baru ini Golkar mampu meraih dukungan secara maksimal. *aya

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: