Diikuti 1.614 Ilmuwan Muda, Pimnas Ke-32 Digelar di Unud

Rektor Unud, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K), acara Jumpa Pers Pimnas Ke- 32, yang dihadiri Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti, Ainun Na’im, dan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ismunandar, Senin (5/8) di Kampus Unud Bukit Jimbaran.

Mangupura (SpotBaliNews) –
Universitas Udayana (Unud) siap menyambut 1.614 ilmuwan muda dalam Pekan Imiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXXII Tahun 2019. Ajang bergengsi tingkat nasional ini akan diselenggarakan pada 27-31 Agustus 2019 di Universitas Udayana, Kampus Unud Bukit Jimbaran. Hal itu diungkapkan Rektor Unud, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K), acara Jumpa Pers Pimnas Ke- 32, yang dihadiri Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti, Ainun Na’im, dan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ismunandar, Senin (5/8) di Kampus Unud Bukit Jimbaran.

Lanjutnya, 1.614 mahasiswa yang menjadi peserta berasal dari 126 perguruan tinggi seluruh Indonesia di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenrsitekdikti), terdiri dari 70 perguruan tinggi negeri, dan 56 perguruan tinggi swasta. “Mereka akan mempresentasikan 460 judul karya ilmiah dan dinilai oleh 71 orang juri,” katanya.

Unud sebagai tuan rumah telah mempersiapkan segala kebutuhan dengan maksimal mulai dari infrastruktur IT, ruang kelas presentasi, ruang lomba poster dan gelar produk PKM, akomodasi, penginapan, konsumsi, transportasi, setta hal lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan. Unud pun siap memfasilitasi para peserta dengan disabilitas.

Tema PIMNAS ke-32, yakni “Mewujudkan mahasiswa Indonesia yang kreatif, inovatif, unggul, dan mandiri berlandaskan budaya nasional dalam bingkai kebhinekaan”. Maskot PIMNAS ke-32 bemama “Garuda Unggul”. Maskot ini bermakna manusia Indonesia yang unggul. Garuda Unggul tersebut terdiri dari beberapa bagian yang menyimbolkan arti tenentu. Topi toga melambangkan perguruan tinggi sebagai ruang lahimya inovasi, 32 helai sayap menyimbolkan PIMNAS sudah terbang mengepakkan sayapnya sampai tahun ke 32, kemben (saput poleng) yang memiliki makna keharmonisan dan keberagaman, kaki dan kuku tajam melambangkan pondasi yang kokoh, kemandirian dan tenaga ketajaman dalam bertindak dan berkarya, kaca mata melambangkan penelitian, jari yang mengacung ke atas melambangkan doa dan kebijaksanaan dalam berkarya, serta paruh garuda yang melambangkan keuletan dan kekuatan dalam berkarya. “Kami harapkan, seluruh peserta PIMNAS 32 dapat menyerap spirit PIMNAS ini,” tandasnya.

Maskot tersebut diluncurkan bersama-sama oleh Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti, Ainun Na’im, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ismunandar, serta Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr.dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) di Gedung Rektorat Unud, Bali, pada Senin (5/8/2019).

Pembukaan PIMNAS ke-32 akan digelar di Garuda Wisnu Kencana Kencana (GWK) Cultural Park Badung, Bali, pada Selasa (27/8/2019) malam yang akan dibuka oleh Menteri Ristekdikti. Acara pembukaan akan diramaikan dengan pergelaran seni budaya bertajuk “Satu dalam Kebhinekaan”.

Sementara itu, acara penutupan dan pengumuman juara rencananya akan digelar di Taman Budaya Art Centre Denpasar, Jumat (30/8/2019).

Agenda utama dari PIMNAS adalah presentasi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) lima bidang, PKM Gagasan tertulis (PKM-GT) dan PKM Gagasan Futuristik Konstruktif (PKM-GFK), serta Lomba Poster dan Gelar Produk PKM. Dalam PIMNAS kali ini juga diisi dengan agenda ilmiah penunjang, antara lain Studium General, Sarasehan Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan, Lomba Pimnas Non-PKM, SMA Goes to Campus, Bazaar dan PKM Investment Summit, Keakraban dan Aksi Peduli Lingkungan serta Wisata Kota.

PlMNAS sendiri merupakan program Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ditjen Belmawa Kemenristekdikti) di bidang penalaran dan kreativitas mahasiswa. Terselenggaranya PIMNAS untuk menciptakan iklim ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tercipta mahasiswa Indonesia yang kreatif, inovatif, unggul, mandiri berlandaskan budaya nasional dalam bingkai kebhinekaan. (aya)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.