Dorong MICE dan Events Internasional di Bali, KPwBI Gelar FGD Akselerasi Pembentukan Bali Convention Bureau

Acara Focus Group Discussion (FGD) Akselerasi Pembentukan Bali Convention Bureau, Jumat (20/9) di gedung KPwBI Propinsi Bali, Renon

Denpasar (SpotBaliNews) –
Bali memiliki sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dalam mengelola biro konvensi. Kualifikasi SDM Bali setara dengan negeri jiran seperti Thailand, Singapura, Bangkok maupun Malaysia.

Kualifikasi SDM itu juga didukung oleh fasilitas pendukung yang memadai dengan banyaknya sarana MICE di Bali. Selain itu, Bali juga memiliki potensi alam dan budaya yang unik.

Menurut Praktisi Pariwisata Ida Bagus Ngurah Wijaya, di sela-sela acara Focus Group Discussion (FGD) Akselerasi Pembentukan Bali Convention Bureau, Jumat (20/9) di gedung KPwBI Propinsi Bali, Renon, sejak tahun 1990-an, pelaku pariwisata di Bali telah memulai membangun sarana Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition atau MICE.

IB Ngurah Wijaya

Kemudian, wacana itu kembali menguat setelah pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) di Nusa Dua pada 2013 lalu. Namun, hingga sekarang wacana tinggal wacana. Harapan Bali memiliki Bali Convention Bureu belum terwujud.

“Peraturan kita sudah ada sih sebenarnya, dari undang-undang pariwisata itu. Cuma sekarang, pemerintah tingkat I dan tingkat II tidak seratus persen komit ya, untuk mendorong dan mempromosikan pariwisata ini,” jelasnya.

Diakui IB Ngurah Wijaya, mendirikan biro konvensi membutuhkan cukup biaya, terutama dalam pembuatan database dan bidding atau promosi. Jika pembiayaan bidding itu dapat diatasi, kata Ngurah Wijaya, MICE akan lebih menjanjikan dibandingkan mengelola destinasi untuk aktifitas leisure. “Karena MICE sudah pasti siapa saja pesertanya, kalau leisure kan belum tahu siapa yang akan pergi,” jelasnya.

Ngurah Wijaya menilai, MICE bisa dilakukan secara terprogram, berapa tahun sekali bisa diadakan. “Spending nya pun bisa tiga kali lipat dari kunjungan wisata secara umum,” tandasnya.

Hal senada diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Trisno Nugroho. Ia mengatakan, kustomer MICE cukup menjanjikan untuk meraup benefit dari berbagai sektor pendukung pariwisata.

Trisno Nugroho

“Banyak korporasi maupun asosiasi, tapi kita enggak ikut bidding. Dengan adanya dorongan membentuk Bali Convention Bureau, kami harapkan Bali banyak mendapatkan event MICE dari korporasi dalam maupun luar negeri,” tandas Trisno Nugroho. (aya)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: