Tabanan (Spotbalinews) –
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Beraban menggelar laporan pertanggungjawaban (LPJ) tahun buku 2020 dan bagi-bagi sembako sebanyak 18 ton beras dan 3.600 liter minyak goreng pada Krama/warga, yang berlangsung di ruang rapat LPD setempat Rabu (10/2/2021). Pemucuk LPD Desa Adat Beraban, I Made Suardika, SE mengatakan, pihaknya kembali memberikan manfaat langsung ke masyarakat Beraban yang ada di 15 banjar adat dengan pembagian sembako berupa beras 18 ton dan minyak goreng sebanyak 3.600 liter.
Dikatakannya, pembagian sembako gratis kepada Krama Desa Adat Beraban sebagai bentuk kepedulian LPD terhadap warga akibat dampak pandemi Covid-19. Program pembagian sembako beras sudah berlangsung sebanyak dua kali selama pandemi Covid-19 melanda Bali yang dilakukan LPD Desa Adat Beraban.
“Pembagian beras kepada masyarakat Beraban ini karena LPD merasa peduli terhadap seluruh masyarakat yang sangat merasakan pandemi ini. Semoga perhatian dari LPD dapat meringankan beban masyarakat Beraban. Mengingat masyarakat Beraban juga berperan dalam membesarkan LPD,” ucapnya.
Saat ini pencapaian kinerja LPD Beraban yang disampaikan pada LPJ tahun buku 2020 dari segi aset tercatat Rp 118 miliar dengan pembukuan laba mencapai Rp 1,7 miliar. Sedangkan dana pembangunan yang diserahkan LPD yang berasal dari 20% laba LPD tahun 2020 mencapai Rp 346 juta lebih.
“Pada LPJ kali ini jumlah peserta sangat dibatasi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan mengundang perwakilan Prajuru. Tahun ini anggaran gebyar dialihkan ke pembagian sembako untuk Krama melalui Kelian Adat Banjar masing-masing,” jelas Suardika.
Perkembangan LPD Beraban dibandingkan tahun-tahun sebelumnya memang mengalami penurunan. Namun tetap meningkatkan pelayanan pada Juli 2020 lalu meluncurkan ATM LPD.
Kata dia, dari peluncuran hingga sekarang banyak nasabah atau sekitar 50% yang menggunakan ATM LPD Beraban. “Nasabah sangat antusias atas keberadaan LPD semenjak ada ATM yang dirancang sejak 2 tahun lalu namun baru bisa diluncurkan pada pertengahan 2020. Sehingga nasabah makin percaya terhadap LPD dan bisa bertransaksi dengan LPD Mobile yang dapat mengontrol LPDnya sendiri melalui aplikasi ini,” ungkap Suardika.
Jika dirata-rata dalam sehari terdapat 30 transaksi senilai Rp 20 juta. Bahkan dalam sehari per orang melakukan transaksi penarikan mencapai Rp 2 juta karena batas penarikan dibatasi hingga Rp 5 juta per hari. “Mengingat kita masih mengembangkan sistem digital bekerja sama dengan Bank BPD Bali dengan produk E-Link BPD Bali kita memanfaatkan virtual account-nya, nasabah LPD dapat melakukan transfer dari bank lain ke LPD Kita juga akan menggandeng pembayaran Non Tunai yang bernama Gerai Pintar LPD paparnya.
Saat ini dalam meningkatkan transaksi digital di LPD pihaknya menyasar generasi milenial. Berdasarkan data yang menggunakan transaksi digital LPD sebagian besar adalah generasi milenial. Diharapkan dapat mengajari para orangtua agar mampu bertransaksi menggunakan fasilitas nontunai yang disediakan LPD. “Pada pandemi ini masyarakat harus optimis kondisi bisa membaik, tetap menjaga kesehatan,” katanya.
I Made Sumawa, Bendesa Adat Beraban mengatakan, pembagian sembako ini dalam rangka LPJ LPD yang berkaitan dengan situasi Covid-19. “Kita buatkan program untuk meringankan beban masyarakat melalui pembagian sembako. Setiap kepala keluarga mendapat 10 Kg beras dan 2 liter minyak goreng. Peran LPD dapat menyelamatkan perekonomian masyarakat,” ucapnya.
I Ketut Darmadi, S.H, selaku Kabid UMKM dan Pembina LPD Dinas Koperasi Kabupaten Tabanan yang didampingi, I Dewa Nyoman Alit Astina, selaku Koordinator LPLPD kabupaten Tabanan menyatakan bahwa situasi dan kondisi di LPD saat ini masih berjalan dan eksis. Meskipun sedang mengalami kejadian yang luar biasa terkait Covid-19. LPD Tabanan masih berkembang dari sisi aset 2020 Rp 1,8 triliun lebih. Sejak pandemi aset tetap naik, namun pendapatan dan volume usaha menurun. Laba pun tahun 2020 menurun menjadi Rp 41 miliar lebih dari Rp 56 miliar pada tahun 2019 lalu.
“Laba memang menurun tapi sebagian laba digunakan untuk penyerahan sembako pada Krama atau dialokasikan dalam bentuk bantuan. Sehingga tercatat laba bersih menjadi menurun. 308 LPD di Tabanan harus meniru LPD Beraban yang tidak hanya mengejar Rupiah tapi memikirkan hal yang dibutuhkan Krama seperti sembako sebagai kebutuhan yang mendesak,” ujarnya. (Yes)