Geliatkan Ekonomi, Gubernur BI Dorong Desa Wisata Tampaksiring Melalui Program CSR

Gubernur BI, Perry Warjiyo meluncurkan Desa Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali, sebagai desa wisata pertama di Pulau Dewata yang dikembangkan oleh BI, Minggu (17/11/2019)

Gianyar (SpotBaliNews) –
Bank Indonesia (BI) selain sebagai bank sentral yang menjaga kestabilan rupiah, juga untuk membantu pengembangan wisata, sehingga membantu mendongkrak peningkatan devisa. Untuk itu, Gubernur BI, Perry Warjiyo meluncurkan Desa Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali, sebagai desa wisata pertama di Pulau Dewata yang dikembangkan oleh BI

“Ini adalah wujud nyata kami semua, termasuk Gubernur BI yang dari desa ini, dan kami Dewan Gubernur mendukung semuanya. Kami ingin mendedikasikan ini kepada negeri. Ini adalah wujud nyata bahwa BI ingin berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional, bahwa BI ada di setiap makna kehidupan,” kata Perry saat menyampaikan sambutan pada acara Peluncuran dan Penyerahan Bantuan Program Sosial (CSR) Bank Indonesia di depan Pura Dalem Agung Desa Tampaksiring, Gianyar, Minggu (17/11/2019).

Turut hadir dalam kegiatan itu Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo, Kepala Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, Wakil Bupati Gianyar Anak Agung Gede Mayun dan pejabat lainnya.

Perry menyatakan, BI selalu bersinergi dengan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo untuk memajukan ekonomi Indonesia. “Sinergi BI dan pemerintah untuk berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional. Tidak hanya dalam mengendalikan inflasi dan nilai tukar rupiah namun juga mengembangkan UMKM, mengembangkan cluster-cluster pertanian,” jelasnya.

BI turut mengembangkan industri kecil dan pariwisata. Terus bersinergi dengan pemerintah untuk berkontribusi nyata terhadap upaya memajukan perekonomian nasional dan mensejahterakan rakyat.
Selanjutnya, program-program  BI yang disinergikan seperti pengembangan cluster pangan untuk pengendalian inflasi.

Disebutkan, ada cluster pengembangan pangan beras, kintamani, ada clutser bawang merah, bawang putih cabe, ikan maupun sapi. Dijelaskan Perry, dengan cluster-cluster itu, maka sinergi BI dan pemerintah khususnya dari harga-harga pangan.

Kemudiam juga pengembangan UMKM di mana saat ini, ada 898 UMK di seluruh Indonesia termasuk di Bali. Ada 93 UMKM yang sudah diangkat oleh BI, karena sudah sukses, namun juga kegiatan ekspor dalam setahunnya bahkan sudah mencapai Rp1,4 triliun.

Selain itu, pihaknya mendorong UMKM “go digital” untuk pembayaran dengan instsrumen digital seperti barkot QR Code berstandar Indonesia maupun dengan lainnya seperti uang elektronik. Dengan demikian, hal itu akan mempercepat penerimaan dari UMKM dan mereka arus casffow-nya bagus dan produksinya meningkat, tentu saja ekonomi membaik.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Bank Indonesia juga mengajak kalangan perbankan dan pariwisata untuk lebih bersinergi dalam menyalurkan dana CSR. “Gotong royong selalu memberikan hasil yang lebih baik daripada jalan sendiri-sendiri,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho mengatakan Desa Tampaksiring merupakan salah satu dari sekian desa yang berada di Provinsi Bali yang memiliki banyak potensi wisata yang populer.

“Berbagai macam atraksi, baik alamnya yang indah, kebudayaan yang terinternalisasi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, hingga atraksi warisan sejarah, ada di desa Tampaksiring dan sekitarnya. Salah satu yang dapat kita lihat saat ini adalah keberadaan Pura Dalem Agung yang telah berdiri sejak Abad ke-17,” ujarnya.

Selain itu, di Tampaksiring ini juga terdapat lahan pertanian yang merupakan klaster binaan Bank Indonesia yaitu Subak Pulagan. Subak yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia inipun telah menjadi daya tarik atraksi wisata.

Belum lagi ditambah keberadaan Istana Kepresidenan Tampaksiring juga memberikan nilai strategis bagi Desa Tampaksiring, karena Tampaksiring sering menjadi tempat singgah para kepala negara dunia dalam lawatannya ke Bali.

“Program pengembangan Desa Wisata Tampaksiring yang coba diterapkan ini kami pandang penting karena Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dapat mengintegrasikan program strategis peningkatan devisa pariwisata dengan program-program strategis lainnya yang saat ini menjadi prioritas Bank Indonesia,” ucap Trisno.

Beberapa program tersebut antara lain pengembangan klaster pengendalian inflasi komoditas padi di Subak Pulagan, pengembangan sistem pembayaran non-tunai melalui elektronifikasi di beberapa titik pariwisata dan transaksi masyarakat seperti di Pasar Tampaksiring maupun kegiatan religi di pura.

Wakil Bupati Gianyar, Anak Agung Mayun, mengapresiasi hal ini. “Tentu Tampaksiring memiliki berbagai potensi pariwisata yang menarik,” katanya.
Lanjutnya, keberadaan desa wisata ini, akan sangat membantu pengembangan potensi pariwisata di Bali.

Usai memberikan sambutan, Gubernur BI, Perry Warjiyo didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, berjalan bersama jajarannya menuju UMKM binaan BI yang ada di sana.
Ia mencicipi kopi khas Kintamani, dan mengajak kalangan perbankan membeli kain tenun khas Bali. (aya)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.