Bangli (Spotbalinews) –
Gempa bumi tektonik melanda Bali khususnya daerah kabupaten Karangasem dan Bangli pada
Sabtu (16/10/ 2021) tepatnya pada pukul 04:18:23 Wita. Dampak dari gempa berkekuatan Magnitudo 4,8 Skala Richter tersebut dirasakan wilayah Bali dan pulau Lombok. Badan Penanggulangan Bencana Daerah provinsi Bali bersama TNI, Polda serta Pemkab setempat turun langsung guna menangani dampak bencana.
Sampai berita ini diturunkan, tim BPBD Provinsi Bali Bersama Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra dan Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta langsung menuju desa Trunyan, Kabupaten Bangli lewat danau, karena kondisi Medan yang terisolir akibat akses tertutup longsor di 8 titik.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah provinsi Bali, I Made Rentin mengungkap
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah
Karangasem, Bangli, Denpasar hingga Lombok Utara.
Proses evakuasi korban oleh tim BPBD di Kabupaten Bangli dan asesmen cepat kerusakan fisik sempat terkendala akses menuju lokasi karena terhalang material longsoran dan runtuhan batu tersebut. Pihaknya kemudian melakukan menjangkau lokasi terdampak melalui danau.“Untuk akses melalui darat tidak bisa dilakukan, jadi akses ke lokasi kejadian hanya bisa melalui danau untuk sementara,” ujar Made Rentin.
Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, satu orang warga di Kabupaten Karangasem dilaporkan meninggal dan masih dalam tahap evakuasi dari reruntuhan bangunan.
Di samping itu, ada lima warga lainnya sudah berhasil dievakuasi di Puskesmas terdekat dan RSUD Karangasem dalam keadaan masih hidup dengan kondisi luka berat. Sementara delapan lainnya mengalami luka ringan. Korban meninggal dunia lainnya adalah dua orang warga dari Kabupaten Bangli. Sebelumnya ada 4 jiwa dari 5 KK yang tertimbun reruntuhan bangunan akibat gempa telah berhasil diselamatkan oleh tim dan sudah dilarikan ke Puskesmas terdekat. Sedangkan 4 jiwa lainnya berhasil menyelamatkan diri masing-masing.
Berdasarkan asesmen sementara oleh tim BPBD Provinsi Bali, kerugian materil yang ditimbulkan akibat gempabumi meliputi 9 unit rumah rusak berat, 1 unit candi roboh, 1 unit pura rusak berat, 9 unit pelinggih (bangunan suci) rusak, 1 fasilitas pendidikan mengalami kerusakan dan beberapa rumah rusak lainnya masih dalam pendataan.
Saat ini, tim BPBD Provinsi Bali terus melakukan asesmen dan pendataan lebih lanjut mengenai kerusakan bangunan serta telah memberikan pertolongan pertama kepada para korban yang terdampak.
Hasil analisa BMKG , Episenter gempa yang cukup kuat tersebut terletak pada koordinat 8,32° LS; 115,45° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada
jarak 8 km barat laut Karangasem, Bali pada kedalaman 10 km.
Ditambahkan Rentin, dampak fisik gempa berupa guncangan dirasakan oleh orang
dalam rumah serta sebagian di luar. ” Terdapat laporan gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding
berbunyi.Getaran
dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu,” urainya lagi sembari menambahkan dampak cukup terasa di kawasan Lombok utara.
Kepada Masyarakat, terutama yang berada tak jauh dari pusat gempa Rentin berpesan agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, termasuk isu tsunami yang tidak benar. ” Juga agar menghindari bangunan yang retak atau rusak
diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangungan tempat tinggal anda cukup tahan
gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan
bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” pesan Rentin.(rls)