GPLI : Perhitungan Budidaya Lobster Capai 24 Ton Setahun

Budidaya lobster sangat menjanjikan dan bisa memberikan keuntungan bagus bila dikelola dengan baik. Dengan hanya 100 petak keramba bisa menghasilkan 24 ton lobster siap ekspor

Singaraja (Spotbalinews) –

Gunawan selaku ketua dari asosiasi Gabungan Pengusaha Lobster Indonesia (GPLI) merasa perlu menularkan semangat budidaya lobster di perairan Sumberkima Buleleng Bali. Pasalnya budidaya lobster sangat menjanjikan dan bisa memberikan keuntungan bagus bila dikelola dengan baik. Dengan hanya 100 petak keramba bisa menghasilkan 24 ton lobster siap ekspor

“Dalam membudidayakan lobster, kami mengadopsi sistem budidaya Vietnam yang menggunakan sistem submerged cages atau kandang lobster ditenggelamkan sedalam 5 meter. Satu kandang lobster berukuran 2 dikalikan 2 kali 1 meter dapat diisi benih lobster sampai 500 ekor,” terang Gunawan,” Rabu, (20/01)

Ketua GPLI ini menjelaskan, jika memiliki 100 petak keramba jaring apung (KJA) bila dimaksimalkan dapat digantung 100 kandang. Maka dari 100 kandang ini dikalikan 500, jadi KJA terisi 50 ribu ekor benih lobster. Survival rate adalah 80 persen, maka total yang hidup sewaktu panen mencapai 40 ribu ekor lobster dewasa.

“Mengapa survival rate-nya bisa sampai 80 persen ? Kuncinya adalah manajemen pakan yang baik agar meminimalisir kanibalisme antar lobster. Faktor lainnya adalah jangka waktu pembudidayaan yang relatif pendek. Sehingga tingkat kematian juga rendah,” paparnya

Lebih penting diungkap di sini, dari pengalamannya melakukan budidaya, benih ukuran 50-75 gram untuk mencapai berat 200 gram dikatakan hanya butuh waktu 4 bulan.

“Nah anda hitung saja sendiri, 40 ribu ekor kali 200 gram dikalikan 3 siklus panen. Maka total panen yang didapatkan adalah 24 ton setahun, hanya dalam 100 petak KJA saja, tidakkah anda berpikir? mengapa Vietnam sangat mengejar benih lobster Indonesia dan berani membeli dengan harga yang mahal? ,” jelas Gunawan

Ia merasa senang dan terbuka berbagi pengalamannya terhadap pihak lain tertarik dalam budidaya lobster. “Buat mereka yang skeptis dan mengatakan tidak mungkin. Saya ajak. Yuk, mari datang ke kerambah kami. Kami terbuka untuk mensharingkan pengetahuan kami. Kami justru senang bila semakin banyak yang tertarik untuk membudidayakan lobster,” ajaknya. (Ist)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.