Denpasar (Spotbalinews) –
Gubernur Bali Wayan Koster mengapresiasi kegiatan sosial yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa tenggara bersama Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) Provinsi Bali dan industri secara mandiri. Pihaknya merasakan peran OJK dan lembaga keuangan lainnya yang turut membantu aktif masyarakat Bali dalam melewati beratnya masa-masa pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum berakhir.
Seperti yang nampak pada Kamis (Wraspati, 7 Oktober) di Jaya Sabha-Denpasar, Gubernur Bali Wayan Koster menerima bantuan beras sebanyak 60 ton dari Otoritas Jasa Keuangan, Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) Provinsi Bali dan industri secara mandiri. Bantuan beras ini nantinya akan diserahkan langsung kepada Kepala Desa atau Bendesa Adat se-Bali untuk kemudian di serahkan kepada masing-masing warga yang ada di wilayahnya. “Bantuan sekecil apapun terlebih beras yang merupakan bahan pokok pangan masyarakat. Akan sangat berarti dan sangat membantu di tengah masa pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum juga berakhir,” ungkap Gubernur Koster dalam sambutannya.
Ditambahkan Gubernur Bali yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, bahwa pihaknya sangat bangga dengan solidaritas sejumlah pengusaha, pimpinan lembaga keuangan dan pimpinan partai serta pimpinan organisasi yang serta merta mengerahkan pegawai dan stafnya mengumpulkan sumbangan bantuan yang diperuntukkan bagi masyarakat Bali. “Saya bangga kepada Bapak Agung Rai yang merupakan anggota komisi XI DPR RI yang senantiasa menyiapkan saluran bantuan kepada masyarakat Bali. Selain beliau juga banyak instansi, lembaga, organisasi termasuk ASN yang sudah menyisihkan rejeki untuk sesamanya di Bali. Dengan solidaritas yang tinggi, saya yakin kita semua akan mampu melewati masa-masa perjuangan melawan pandemi ini,” ungkapnya.
Di tengah – tengah acara penyerahan, Gubernur meminta kepada seluruh masyarakat untuk menjaga diri agar tidak sampai terpapar virus Covid-19 lagi. Karena Bali sedang bersiap-siap untuk membuka diri untuk penerbangan dan pariwisata. “Sekalipun sudah melandai, namun saya minta kepada seluruh masyarakat di Bali tetap menerapkan protokol kesehatan, terutama penggnaan masker yang baik dan sesuai anjuran terutama sedang berada di luar rumah. Jangan sampai kelalaian segelintir oknum menjadikan penularan virus Covid-19 kembali berkembang yang menaikkan kasus Covid-19 di Bali. Karena seperti yang kita ketehaui bahwa terdapat varian baru setelah varian delta yang berkembang di luar. Mari kita tetap perketat protokol kesehatan yang dimulai dari diri-sendiri, sehingga tidak membahayakan diri kita dan orang lain. Demi pulihnya pulau tercinta kita, demi pulihnya perekonomian Bali dan demi pulihnya sektor pariwisata yang sesuai rencana akan dibuka pada 14 Oktober mendatang,” tegas Gubernur Koster.
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia hampir dua (2) tahun ini menyebabkan angka pengangguran dan angka kemiskinan di Bali mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2019 lalu. Sekalipun masih terhitung paling rendanh di Indonesia, namun kondisi ini kurang bagus untuk Bali. Karena tingkat perekonomian Bali mengalami kemerosotan dan keanjlokan yang mengakibatkan masyarakat terkendala dalam menjalani kehidupan, karena sebagian besar dari kami mengandalkan dari sektor pariwisata. “Bali diharapkan akan semakin pulih dari pandemi sehingga perekonomian masyarakat akan kembali membaik dan kasus yang terjadi diharapkan terus mengalami penurunan,” tuturnya.
Kasus aktif menurun drastis berkat kesadaran masyarakat dalam mentaati protokol kesehatan. Hal ini menjadi apresiasi bagi Gubernur Bali terhadap masyarakat. Dan saat ini pihaknya sudah mulai melonggarkan aktivitas masyarakat khususnya bidang pariwisata, melonggarkan masyarakat untuk masuk ke mall dan aktivitas lainnya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan mewajibkan penerapan “pedulilindungi” di setiap lokasi yang terkait dengan tempat kunjungan publik. “Bulan Oktober akan ada sejumlah kejuaraan dunia, salah satunya kejuaraan bulutangkis di Bali yang akan melibatkan lebih dari sepuluh (10) negara yang berlangsung hampir 10 bulan. Selain itu pimpinan parlemen dan pertemuan yang melibatkan 39 negara juga akan di Bali. Oleh sebab itu, Bali mendapat perhatian dan kontrol khusus dari pemerintah pusat, sehingga penerapan disiplin diharapkan ketat,” sebutnya. “Longgar-longgar tetapi harus tetap protokol kesehatan dan vaksinasi dua (2) kali, karena banyak orang tidak mengetahui dirinya terkena covid-19. Jangan sampai terlambat mengetahui kondisi tubuh sehingga terserang Covid-19 dan membahayakan kesehatan sendiri dan keluarga,” imbuh Gubernur Wayan Koster.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Giri Tribroto menjeleskan bahwa selama masa pandemi Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara sudah turut berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan untuk mendukung percepatan pemulihan perekonomian di Bali. Program restrukturisasi kredit di Bali telah dilaksanakan oleh seluruh industri dengan baik selama ini. Selain itu, OJK juga turut aktif dalam membantu pemerintah daerah Bali untuk melaksanakan kegiatan vaksinasi kepada masyarakat umum, ibu hamil, pelajar, dan penyandang disabilitas, yang hingga saat ini lebih dari 27 ribu masyarakat di Bali telah di fasilitasi proses vaksinasinya.
Dalam kegiatan sosial OJK bersama dengan Industri Jasa Keuangan di Bali telah melaksanakan beberapa kegiatan seperti pembagian sembako dalam acara vaksinasi di Kabupaten Klungkung bersama Pegadaian sebanyak 7 ton beras, pembagian sembako dalam acara vaksinasi di 3 Kecamatan di Kabupaten Buleleng bersama AAUI, BPD Bali, dan Perbarindo sebanyak 10 ton beras, penyerahan bantuan rehabilitasi fasilitas belajar mengajar kepada pasraman Gurukula Bangli, pemberian polis asuransi jiwa gratis kepada seluruh mahasiswa baru di Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa, dan Jumat besok OJK akan mengadakan kegiatan donor darah konvalesen di Kantor OJK.
Dengan semangat gotong royong akan menyerahkan bantuan beras sebanyak 60 ton yang dikumpulkan dari OJK, BPD Bali, BPR Urban, Pegadaian, AAUI, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, Bank Jabar Banten, Jasindo, Jamkrida Bali Mandara yang diharapkan dapat meringankan masyarakat Bali yang membutuhkan.Agung Rai anggota Komisi XI DPR RI mengajak seluruh masyarakat Bali untuk tetap menjaga imunitas dalam diri, sehingga tetap sehat dan tidak terpapar Covid-19. “Mari kita tetap menjaga diri dan lingkungan terdekat terutama keluarga, agar tingkat kasus Covid-19 di Bali tidak mengalami kenaikan lagi, agar rencana dibukanya penerbangan bagi wisatawan pada 14 Oktober mendatang dapat terlaksana dengan lancar dan baik,” ajaknya.(rls)