Harbolnas 12.12, Pengiriman Paket JNE Melonjak Hingga 30 Persen di Bali

Kepala JNE Cabang Bali Ni Nyoman Alit Septiniwati

Denpasar (Spotbalinews) –
Selama penyelenggaraan Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas 12.12, pengiriman paket Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) tercatat meningkat hingga 30 persen dibandingkan hari biasanya. Pengiriman paket itu berasal dari berbagai situs belanja dalam jaringan (daring) atau online di Indonesia. Hal itu diungkapkan Kepala JNE Cabang Bali Ni Nyoman Alit Septiniwati, Jumat (25/12/2020).

“JNE Bali rata-rata perhari harus melayani lebih 15 ribu item barang. Jumlah ini naik sekitar 30 persen bila dibandingkan hari biasanya,” ujarnya.

Alit mengatakan, tren kenaikan pengiriman paket terkait Harbolnas 12.12 tahun ini sebenarnya sudah terjadi sejak September. Jadi itu sejumlah marketplace kan menggelar promo bukan hanya saat Harbolnas 12.12, namun juga saat ‘9.9’, ‘10.10’ dan ‘11.11’, sehingga sejak September sudah terjadi tren peningkatan volume pengiriman paket dan puncaknya saat Harbolnas 12.12.

Menurutnya, selain karena promo Harbolnas 12.12, peningkatan volume pengiriman paket juga dipengaruhi oleh aktivitas masyarakat Nasrani yang sedang mempersiapkan Hari Raya Natal dan Tahun Baru. “Namun faktor Harbolnas memang jauh lebih dominan,” jelasnya.

Platform e-commerce (bisnis digital) kian marak dengan segmentasi usaha yang beragam. Industri kreatif juga makin mendapat tempat di hati konsumen karena tumbuhnya marketplace hingga penyedia layanan jasa logistik.

Pertumbuhan e-commerce sekarang ini yang tergolong yang sangat cepat karena masyarakat sudah menempatkan e-commerce sebagai gaya hidup. Bahkan ada yang menganggap, jika tidak ikut berbelanja online dinilai ketinggalan jaman. Untuk itu, dalam momen berbagi kebahagiaan ini, kian memperluas pasar dengan penambahan gerai di Kabupaten Karangasem dan Singaraja.

“Total gerai atau mitra JNE saat ini mencapai 128 yang tersebar diseluruh kabupaten dan kota di Bali,” ujarnya. mengingat, melalui manajemen JNE regional jaringan Jawa Timur Bali Nusra (JTBN) ditargetkan membuka gerai di seluruh kecamatan yang ada di pulau seribu pura.

Menurutnya, hal ini demi memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat hingga ke pelosok desa. Terlebih, gerai yang ada saat ini jumlahnya masih tergolong sedikit jika dibandingkan dengan kebutuhan pasar ekspedisi yang semakin meningkat. Selama ini, gerai JNE masih terkonsentrasi di wilayah Denpasar yang cenderung memiliki aktivitas perekonomian lebih padat karena potensi market tetap menjadi pertimbangan, misalnya dilihat seberapa banyak kiriman barang yang datang ke wilayah tersebut.

Kata Alit Septiniawati, transaksi e-comerce dewasa ini sudah tidak bisa dibendung lagi. Untuk di JNE Bali, perkembangan itu sangat dirasakan dalam 4 tahun terakhir. Yang lebih menarik lagi, dalam pantauan JNE Bali, pengguna transaksi online sudah menjangkau hingga usia 50 tahun lebih.

“Dari sisi prosentanse, transaksi e-comerce atau transaksi online meningkat rata-rata 30 persen dengan usia penggunanya hingga mencapai di atas 50 tahun. Kalau usia di bawah 40 tahun sudah tidak bisa dibendung lagi,” jelasnya.

Di JNE Bali misalnya, sudah ada kerja sama dengan salah satu market place asal Hongkong yakni Lazada. E-comerce dari Hongkong ini mengirim barangnya ke Bali melalui Bandara Ngurah Rai secara langsung dan ini hampir setiap hari dengan jumlah yang sangat besar.

“Sebelumnya mereka kirim via Jakarta. Namun karena lalulintas udara di Jakarta macet, maka mereka pindah ke Bali. Melalui Lazada, mereka membayarnya nanti di Bali, di JNE Bali. Jadi kita terima lalu dilakukan proses clearence, kemudian bayar, lalu didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia. Barang dikirim langsung dari Hongkong, baru dibayar di Bali,” imbuhnya. (Aya)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.