Hari Kedua Pasar Gotong Royong BI Bali tetap Ramai Pengunjung

Denpasar (Spotbalinews) –

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), didampingi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Propinsi Bali, Trisno Nugroho, serta Kadisperindag Bali, I Wayan Jarta menghadiri pasar gotong royong Bank Indonesia (BI) Bali hari kedua di depan Kantor Gubernur Propinsi Bali, Sabtu (12/09/2020) di Renon.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), didampingi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Propinsi Bali, Trisno Nugroho, serta Kadisperindag Bali, I Wayan Jarta menghadiri pasar gotong royong Bank Indonesia (BI) Bali hari kedua di depan Kantor Gubernur Propinsi Bali, Sabtu (12/09/2020) di Renon.

Menurut Wagub Cok Ace, Pergub No.99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali mewajibkan hotel, restoran, katering dan swalayan atau toko modern memprioritaskan memanfaatkan produk lokal Bali, sempat tertunda akibat Pandemi COVID19. “Dengan pasar gotong royong ini kami harapkan bisa memfasilitasi pemasaran produk lokal Bali sehingga dapat terserap lebih banyak dan dengan harga yang layak oleh pengguna produk. Paling tidak pebisnis bisa bertahan dalam gempuran Pandemi COVID19 ini,” ujarnya.

Wagub Cok Ace menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Bali dan memiliki tujuan yang sama yaitu bersama sama bersinergi meningkatkan kualitas UMKM sehingga mampu bersaing dalam era global serta Pandemi ini. Pengembangan UMKM ke depan, kataya, perlu menggabungkan keunggulan lokal yang berbasis budaya dibalut dengan inovasi dan kreativitas agar tetap memiliki keunikan yang khas dibandingkan dengan yang lainnya. ” Saya ingin mengajak kita semua bersama sama saling bersinergi, mari kita bangun UMKM Bali agar bisa bertahan serta menjadi lebih baik dan berkualitas, ” imbuhnya.

Hal senada diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Propinsi Bali, Trisno Nugroho. Pembatasan aktivitas ekonomi berdampak terhadap semakin dalamnya pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2020. Proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020 diperkirakan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Begitu juga dengan Indonesia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2020 terkontraksi sebesar 5,32% (yoy) dari pertumbuhan triwulan I sebesar 2,97% (yoy).

Jurnalis Spotbalinews, I Wayan Suarjaya foto bersama Ketut Jaya Sugita pemilik stan WH. Shoes

Terhentinya aktivitas pariwisata selama triwulan II 2020 serta adanya pembatasan kegiatan menyebabkan pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan II 2020 mengalami kontraksi yang lebih dalam, yakni sebesar -10,98% (yoy). Pada Agustus 2020, Bali juga kembali mengalami deflasi. Penurunan harga sebagian besar disebabkan oleh berlanjutnya penurunan harga pada komoditas daging ras, angkutan udara, sekolah dasar, bawang merah, dan pisang.

Menghadapi fenomena tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Bali, Dekranasda Provinsi Bali, dan PT. BPD Bali kembali menggelar pasar gotong royong. “Selain untuk menjaga stabilitas harga menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, pasar gotong royong ini juga bertujuan untuk meningkatkan penyerapan produk UMKM lokal,” ujarnya.

Lanjutnya, hal ini sejalan dengan instruksi Gubernur melalui Surat Edaran Nomor 15036 Tahun 2020 bagi instansi vertikal maupun lembaga terkait, untuk dapat menyediakan tempat bagi UMKM khususnya yang bergerak di bidang komoditi pangan hingga kerajinan. Diharapkan dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan secara rutin, aktivitas ekonomi baik penjualan maupun konsumsi masyarakat dapat terus berjalan, sehingga kesejahteraan akan tetap terjaga.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), didampingi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Propinsi Bali, Trisno Nugroho

Katanya, kegiatan tersebut digelar selama tiga hari dari 11 hingga 13 September 2020 di lapangan Bajra Sandhi yang terletak di depan kantor Gubernur Provinsi Bali. “Sebanyak 24 UMKM binaan KPwBI Provinsi Bali, Dekranasda Provinsi Bali, Bank Mandiri, BNI, BRI dan BPD Bali ikut ambil bagian pada pasar gotong royong itu,” jelasnya. Produk yang diperjualbelikan meliputi hasil pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kerajinan, tenun, dan alat-alat persembahyangan. Animo masyarakat cukup tinggi. “Kami harapkan penjualan di hari kedua pasar gotong royong ini tidak berbeda jauh dengan hari pertama yang telah mencatat total penjualan sebesar Rp 140 juta lebih,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketut Jaya Sugita pemilik stan WH. Shoes yang menjadi salah satu yang dikunjungi rombongan Wakil Gubernur Bali dan BI Bali tersebut mengatakan merupakan sebuah kehormatan karena  salah satu stannya yang dikunjungi. Terlebih lagi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Propinsi Bali, Trisno Nugroho telah membeli sejumlah produknya. “Saya sangat bangga dan menjadi suatu kehormatan karena sejumlah produk kami seperti tas, sandal dan masker kulit diminati Pak Trisno,”  ujarnya. Tentunya ini menjadi salah satu promosi dan memotivasi untuk terus berkarya untuk menghasilkan barang-barang UMKM yang semakin berkualitas. Menurutnya barang-barang UMKM yang diproduksinya memiliki ciri khusus karena menampilkan ornamen-ornamen yang dilukis sehingga produknya lebih unik. Menurutnya harga produk berbahan kulit yang ditawarkan masih terjangkau yaitu untuk sandal dari Rp 200 ribu sampai Rp 500 ribu, untuk tas dari Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta, sedangkan masker kulit Rp 100 ribu per pcs. (aya)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.