
Denpasar (SpotBaliNews) –
Memasuki usia ke – 118 tahun PT Pegadaian (Persero) PT. Pegadaian (Persero) Kanwil VII Denpasar terus melakukan inovasi untuk pengembangan layanannya ke masyarakat.
Menurut Pimpinan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil VII Denpasar, Nuril Islamiah, di sela-sela peringatan HUT ke-118 PT. Pegadaian (Persero), Senin (1/4) di Renon Denpasar, saat ini Pegadaian sudah banyak melakukan perubahan. Di antaranya segi layanan yang sudah digital serta program investasi. “Yang ingin investasi juga tak harus besar, seperti dengan hanya Rp6 ribuan sudah bisa investasi emas,” ujarnya.
Lanjutnya, selama ini banyak orang yang beranggapan kalau investasi itu hanya buat mereka yang penghasilan besar. Padahal, kini sudah banyak instrumen investasi yang menawarkan modal kecil. Salah satunya adalah tabungan emas.
“Masyarakat sudah bisa investasi dengan hanya membeli emas seberat 0,01 gram. Jika harga emas saat ini Rp 600 ribu, maka uang yang perlu dikeluarkan hanya sebesar Rp 6.000 saja” ungkapnya.

Masyarakat bisa setiap bulan konsisten menabung tabungan emas di Pegadaian. Sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit.
Selain itu, harga emas juga cenderung naik setiap tahunnya dan nilainya juga tidak tergerus inflasi. Jadi, investasi emas itu sangat menguntungkan, memberikan untung besar dan minim risiko.
Katanya, nilai emas itu sifatnya stabil dan bahkan cenderung naik setiap tahun. Pasalnya, harga emas itu ditentukan oleh nilai emas itu sendiri dan juga disepakati oleh pasar internasional. Selain itu, emas itu tidak akan tergerus oleh inflasi layaknya investasi mata uang kertas. Berbeda juga dengan investasi saham yang fluktuatif alias naik turun yang kalau masyarakat tidak tahu cara bermainnya, bisa bangkrut.
Kenaikan barang yang disebabkan oleh inflasi tidak akan mempengaruhi nilai tukar emas. Masyarakat juga tidak perlu takut rugi apalagi sampai bangkrut jika mencicipi manisnya investasi emas. Pasalnya, nasabah hanya menyetor uang setiap bulan ke Pegadaian untuk menambah berat logam mulia yang sudah ada di tabungan emas.
Kata Nuril, Pegadaian juga mendukung sektor pertanian dengan menyiapkan program “gadai tanah” pemberdayaan dalam mendukung sektor pertanian. “Jadi petani yang memiliki tanah dan siap untuk ditanami, bisa dibantu permodalannya untuk membeli sarana produksi (saprodi), mulai bibit hingga panen,” jelas Nuril. Dan petani bisa mengembalikan kewajibannya setelah panen.
Ia mengatakan, progam ini tidak terlalu membebani petani karena kewajibannya setelah panen. “Jadi petani yang memiliki tanah dan siap untuk ditanami, bisa dibantu permodalannya untuk membeli sarana produksi (saprodi), mulai bibit hingga panen,” jelas Nuril.
Kegagalan panen juga sudah ada kajiannya termasuk asuransi bagi petani. “Yang pasti kita ingin petani bisa berkembang,” tambahnya. Upaya itu dapat meningkatkan kesejahteraan petani yang kini masih perlu perhatian serius.
Dalam kesempatan itu, Nusril Islamiah mengungkapkan memasuki usia 118 tahun menjadi momentum lahirnya “Era Baru The Gade”. sekaligus menandai transformasi Pegadaian baik dari sisi bisnis maupun layanan.
Tahun 2019 adalah era tranformasi. Kami ubah Pegadaian dengan transformasi terstruktur. Ada perubahan mindset seluruh insan Pegadaian hingga transformasi bisnis meraih pasar,” tutur Nuril .

Dijelaskan, berbagai inovasi produk dan layanan baru pun telah diluncurkan Pegadaian untuk menandai transformasi “Era Baru The Gade”.
Berbagai layanan baru dihadirkan seperti Layanan Digital atau Pegadaian Digital Service, yang memudahkan masyarakat mengakses berbagai layanan Pegadaian secara online di smartphone atau gadget.
Sementara itu, Vice President (Deputi Bisnis) PT Pegadaian (Persero) Area Denpasar Sucahya P. Laksana menambahkan, produk baru ini dari unit usaha syariah yang sudah diterapkan di seluruh Indonesia.

“Peminatnya sangat besar karena jangkauannya bukan semata tanah-tanah pertanian juga tanah produktif lainnya,” ujarnya.
Intinya produk ini bertujuan membantu pengembangan tanah-tanah agar bisa meningkatkan nilai ekonominya, sehingga yang bisa memperoleh dana selain petani, pengusaha juga kalangan profesional.
Layanan tersebut ada di Denpasar serta Singaraja. Pihaknya juga kerja sama dengan notaris dan BPN. Maksimal tahap awal nilainya Rp200 juta.
Ditambahkan untuk produk gadai tanah ini pihaknya bukan melihat nilai asetnya, tapi berapa petani membutuhkan biaya untuk tanam hingga panen. Selain bantu petani, Pegadaian juga mendukung usaha kecil yang belum bankable melalui Produk Umi (Ultra Mikro). “Tapi nilainya baru Rp10 juta,” tambahnya.
Intinya produk ini bertujuan membantu pengembangan tanah-tanah agar bisa meningkatkan nilai ekonominya, sehingga yang bisa memperoleh dana selain petani, pengusaha juga kalangan profesional.
Pegadaian juga terus menunjukkan kinerja tumbuh membaik dengan membukukan laba Rp2,77 Triliun hingga tahun 2018. Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto.

Pada momentum peringatan Hari Ulang Tahun ke-118, Kuswiyoto menyampaikan terima kasih kepada seluruh karyawan, manajemen, jajaran Direksi, serta Dewan Komisaris, yang telah bersama-sama membangun, merawat, dan membesarkan Pegadaian. Dia melaporkan, hingga tahun 2018, BMUN ini berhasil menunjukkan kinerja yang baik, ditandai dengan laba bersih sebesar Rp 2,775 triliun.
“Selain itu telah memberikan kontribusi kepada negara dengan menyetorkan pajak sebesar Rp1,441 triliun dan dividen Rp1,005 triliun,” ujar Kusiyoto. Tentu saja, pencapaian itu, cukup membanggakan dan semua merupakan hasil kerja seluruh jajaran Pegadaian yang antusias memajukan perusahaan. Meskipun, pada saat ini, Pegadaian baru memasuki tahap awal melaksanakan implementasi transformasi.
“Saya yakin transformasi yang kita lakukan ini, akan sangat membantu melambungkan kinerja perusahaan, dengan syarat seluruh Insan Pegadaian menyadari, mengerti, serta secara sungguh-sungguh dan bersama-sama mengimplementasikan program transformasi yang kita jalankan,” sambungnya.
Untuk itu, dia mengingatkan jajarannya jangan berpuas diri melihat hasil yang sudah dicapai hari ini. Karena ke depan kita akan menghadapi tantangan bisnis yang lebih besar, sebagai akibat perubahan regulasi, kompetisi, dan perkembangan teknologi. “Saya mengajak seluruh Insan Pegadaian agar mengubah mindset, dan memiliki semangat baru untuk memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan,” sambungnya.
Banyak sekali peluang bisnis yang belum diraih secara optimal. Untuk itu, Ia mengimbau agar semua lebih semangat, kreatif, cerdas, gesit, dan lincah dalam bekerja. Dengan kata lain hari-hari ini kita harus lebih aktif untuk melayani dan meningkatkan jumlah nasabah lebih agresif lagi. “Saya juga mengimbau agar kita semua jangan pelit untuk memberikan waktu lebih, dalam kaitannya dengan upaya menyukseskan transformasi perusahaan,” tukasnya.

Hanya ada dua hal yang selalu menjadi fokus utama Board of Director (BOD), yang pertama tentunya fokus pada bagaimana kita bisa meraih kinerja yang excellent. Kedua secara terus- menerus bisa meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Guna mewujudkan kedua hal di atas, seluruh Insan Pegadaian harus bisa guyub, rukun, bersatu dalam menghadapi perubahan yang cepat dan persaingan bisnis yang makin ketat. Kuncinya, keterbukaan dalam berkomunikasi. Karena dengan keterbukaan maka akan menciptakan kekompakan, dan dengan kekompakan akan lebih mudah untuk memajukan perusahaan.
Pihaknya mengharapkan, seluruh Insan Pegadaian lebih inovatif, yang mengarah pada penciptaan produk dan layanan baru, serta pengembangan proses bisnis baru.
Ia bangga, pada saat ulang tahun ini, kita berhasil meluncurkan produk dan proses baru, yang memang sangat dibutuhkan masyarakat.
Salah satu langkah yang harus dilakukan untuk membuat loncatan kinerja perusahaan, adalah melibatkan seluruh Insan Pegadaian dalam berperan aktif memasarkan produk dan layanan Pegadaian. Tidak hanya itu, keluarga besar Insan Pegadaian juga terlibat dalam melakukan pemasaran produk dan layanan tersebut.
Saat momentum penting ini, juga diluncurkan program Employee Get Customer sebagai aksi nyata dalam memperkuat basis nasabah (customer base). Atas pelaksanaan program ini, manajemen akan memberikan penghargaan sebagai tanda terima kasih, berupa poin sehingga peserta mendapat kesempatan berwisata ke Eropa, serta berbagai hadiah menarik lainnya.
Sementara dalam peringatan HUT ke-118 tahun Pegadaian di Bali berlangsung semarak penuh keakraban semua jajaran. Selain diisi hiburan berhadiah menarik, seluruh jajaran juga menikmati kuliner tradisional bersama yang menjadikan suasana perayaan Ultah Pegadaian menjadi lebih hangat dan merakyat.
Turut hadir Pimpinan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil VII Denpasar, Nuril Islamiah, Vice President (Deputi Bisnis) Area Pegadaian Denpasar, Sucahya P. Laksana, Humas Pegadaian Kanwil VII Denpasar, I Made Mariawan dan jajaran pegawai Pegadaian lainnya. (adv)