Denpasar (Spotbalinews) –
Bertepatan HUT ke-18 Rumah (RS) Sakit Mata Bali Mandara Provinsi Bali, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali Cabang Renon mendukung kegiatan Family Gathering RS Mata Bali Mandara yang berlangsung di rumah sakit setempat, Minggu (8/3). Meskipun HUT RS Mata Bali Mandara jatuh pada 28 Februari, namun telah dilakukan beberapa kegiatan diantaranya donor darah, pemeriksaan mata gratis dan memberikan bingkisan kepada penghuni panti asuhan di Buleleng, mengimplementasikan Pergub tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai bekerja sama dengan masyarakat di Kreneng, Denpasar melakukan aksi bersih-bersih sampah plastik di GOR, Denpasar.
Selanjutnya, acara dirangkai dengan Family Gathering yang di awalli dengan jalan serta dimeriahkan kehadiran BPD Bali Cabang Renon. Kepala Bank BPD Bali Cabang Renon, Ida Ayu Tri Rasmiwinari menjelaskan, pada kegiatan tersebut pihaknya menghadirkan usaha kecil dan menengah (UKM) binaan BPD Bali yakni bakso dan kopi untuk dinikmati oleh peserta Family Gathering RS Mata Bali Mandara.
“Dalam rangka HUT RS Mata Bali Mandara ke-18 BPD Bali Cabang Renon mensponsori kegiatan ini sambil mengenalkan QRIS,” ucapnya.
Dijelaskan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) ini merupakan transaksi non tunai. Melalui fasilitas QRIS atau pembayaran digital berbasis QR Code dari BPD Bali ini memudahkan masyarakat maupun pelaku UMKM dalam melakukan transaksi.
“Pembayaran dengan menggunakan QR Code ini masyarakat akan lebih aman dalam melakukan transaksi. Begitu pun para UMKM akan langsung menerima transaksi ke rekeningnya pada saat itu juga. Beda dengan lainnya transaksi masuk ke rekening UMKM pada H+1. Sehingga masyarakat tidak perlu membawa uang cash dalam jumlah banyak karena bisa menggunakan QRIS,” jelasnya.
Saat melakukan transaksi non tunai ini, pembeli hanya men-scan QR Code kemudian memasukkan nominal pembayaran bisa melalui Mobile Banking BPD Bali, Go Pay, OVO, Dana.
QRIS adalah sistem pembayaran non tunai yang dimiliki BPD Bali secara eksklusif karena BPD Bali adalah bank daerah nomor dua setelah Bank DKI yang mendapat izin penggunaan QRIS. Transaksi digital ini mendukung program pemerintah dalam menggerakkan non tunai di Tanah Air.
Pihaknya akan terus berupaya membangun ekosistem non tunai di Denpasar yang sebelumnya telah menyesar pegawai pemerintahan, sekolah, perguruan tinggi untuk menyukseskan program GNNT (Gerakan Nasional Non Tunai) dari pemerintah. Penggunaan non tunai di kalangan UKM juga merupakan bentuk digitalisasi sesuai perkembangan zaman.
“Di RS Mata Bali Mandara ini hampir 100 persen sudah menggunakan Mobile Banking BPD Bali. Dirut RS Mata Bali Mandara mengapresiasi bagimana kita memperkenalkan produk BPD kepada dokter, perawat dan pegawai. Ini adalah satu kolaborasi yang positif kerena merupakan customer kita di BPD Bali Cabang Renon bisa dengan menggunakan QRIS. Kami masih menunggu saat yang tepat untuk launching QRIS di rumah sakit ini,” beber Rasmiwinari.
Pihaknya masih melakukan pelatihan kepada SDM kasir di RS Mata Bali Mandara dalam hal pembayaran melalui QRIS. Mengingat RS Mata Bali Mandara sangat disukai masyarakat karena peralatan medisnya lengkap. Ke depan Ia berharap akan menjadi rumah sakit percontohan di seluruh Indonesia. “Kami sudah melakukan sosialisasi QRIS ke kampus-kampus, sekolah termasuk di pusat perbelanjaan. BPD Bali ingin menjadi winner di daerahnya sendiri,” ucapnya.
Sementara itu dr. Ni Made Yuniti, MM
Direktur RS Mata Bali Mandara Provinsi Bali menyampaikan bahwa di usia yang ke-18 tahun tersebut, sesuai visi misi Gubernur Bali pada tahun 2023 RS Mata Bali Mandara ditargetkan menjadi berstandar internasional. Saat ini RS Mata Bali Mandara sudah menjadi RS rujukan pasien dari sejumlah daerah di kawasan Timur seperti Banyuwangi, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi. “Karena merupakan satu-satunya RS Mata kelas A di wilayah timur,” sebutnya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada BPD Bali Cabang Renon yang telah mendukung kegiatan Family Gathering yang melibatkan seluruh pegawai dan keluarga RS Mata Bali Mandara. “Pegawai yang sejumlah 200an orang di RS ini menggunakan BPD, baik itu untuk produk kredit dan Mobile Banking. Disamping itu BPD Bali juga membantu peralatan medis yang kita gunakan untuk memperlancar pelayanan kepada masyarakat/pasien,” terang Yuniti.
Menurut dia, BPD juga membantu RS Mata Bali Mandara dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan memberikan fasilitas pembayaran non tunai melalui kartu Debit BPD. “Manfaat program BPD ini di jasa pelayanan kami dengan menggunakan aplikasi dan debit. Kami harapkan BPD Bali mengikuti perkembangan perbankan. Dengan aplikasi BPD Bali, transaksi menjadi lebih mudah. Misalnya bayar Rp 30 juta masak harus bawa uang cash,” katanya. (Yes)