Ketut Ardana : Ideal Tarif Pesawat Naik 10 Persen

Ketut ardana

Mangupura (SpotBaliNews) –
Ketua Asosiasi Agen Perjalanan dan Wisata Indonesia (ASITA) Ketut Ardana mendapatkan pesimis, naiknya harga tiket pesawat akan kembali naik di tahun-tahun berikutnya.

“Dal hal ini disetujui dan pemerintah seperti punya kompetensi penuh dari masalah mahalnya harga tiket pesawat. Meski begitu, kenaikan itu memang harus ada, tapi jangan terlalu tinggi, ”jelas Ketut Ardana saat ditemui di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Nusa Dua, Kamis, 27 Juni 2019.

Mahalnya harga tiket pesawat, ditambah Ardana, banyak dikeluhkan oleh wisatawan mancanegara yang akan berlibur ke Bali. Pihaknya meminta, kerap mendapatkan pertanyaan dengan naik yang tidak masuk akal seperti sekarang.

Idealnya, menurut Ardana, kalaupun berhasil naik paling tinggi 10 persen. Namun yang terjadi harga tiket pesawat melonjak hingga dua kali lipat.
“Mengapa tahun ini harga tiket pesawat terlalu mahal, harga sudah tidak masuk akal, kira-kira pertanyaan yang sering diajukan kepada kami dari mitra kami di luar negeri,” katanya demikian.

ASITA diharapkan, harga tiket pesawat dapat diperoleh. Meskipun, kata Ardana, tetap lebih mahal dari harga sebelumnya.
“Makanya itu saya katakan, kenaikan itu wajar. Tapi kalau ada yang pada kami, naik kira 5-10 persen, kira-kira itu yang ideal, ”jelasnya.

Katanya, tahun ini BBTF memiliki 232 penjual dan 303 pembeli dari 46 negara dengan estimasi transaksi Rp9,06 Triliun. “Tahun lalu Rp 7,71 Triliun. Jadi ada Peningkatan. Tahun ini kita juga lebih selektif dalam memilih pembeli dan penjual. Lebih dari satu pembeli pilihan kami untuk mendapatkan pembeli yang berkualitas, ”ungkap I Ketut Ardana, Ketua Panitia BBTF 2019.

Acara tahunan yang bertaraf internasional ini berlangsung pada tanggal 26-29 Juni 2019 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Bali.

Kegiatan yang turut diprakarsai oleh Asosiasi Agen Perjalanan dan Wisata Indonesia (ASITA) Bali ini turut berkontribusi dalam meningkatkan pariwisata di Bali.
BBTF tahun 2019 juga turut menjadi tuan rumah yang membahas peluang, dan wawasan industri serta sorotan.

Sementara itu Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya dalam sambutannya mengatakan, pariwisata telah memenangkan sektor yang meningkatkan kemandirian ekonomi dan diselaraskan dengan NAWA CITA atau Sembilan Sasaran yang dibuat oleh Pemerintah Indonesia.

“Bali adalah pintu gerbang pariwisata Indonesia, pulau dewata, yang memberikan kontribusi 6,7 juta pengunjung atau 40 persen dari total pengunjung internasional pada tahun 2018 dan memegang peran penting dalam mencapai target pariwisata 2019 yang harus kita pertahankan,” ucap Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya dalam sambutannya. (aya)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: