Denpasar (Spotbalinews) –
Konsulat Jenderal Amerika Serikat (AS) di Surabaya siap Jajaki kerjasama dengan STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Kerjasama tersebut fokus dalam bidang pendidikan dan penguatan kapasitas kelembagaan yang mempresentasikan lembaga pemerintahan Indonesia dibawah naungan Kemenag dengan Pemerintahan AS.
Hal tersebut mengemuka dalam kunjungan kerja (Kunker) Konsul Bidang Politik dan Ekonomi Konjen AS di Surabaya Senin ( 10/2) di STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Buleleng. Kunker Konjen AS kemarin di pimpin langsung oleh Theodore Kulongoski bersama rombongan diantaranya Yessika Indarini (Political & Economic Specialist); Hasyim Widhiarto & Adrian Johan (Political & Economic Assistant). Ini merupakan kunjungan perdana Konjen AS ke Kabupaten Buleleng. Lawatan Konjen AS ini disambut hangat oleh pimpinan dan pejabat di lingkungan civitas akademika.
“Kami terbuka untuk bekerjasama dengan STAHN. Ini awal bagi kami di Konjen AS untuk mengenal lembaga pendidikan tinggi Hindu yang ada di Bali Utara,”kata Theodore Kulongoski. Bali kata dia memiliki potensi wisata yang luar biasa sekaligus menjadi salah satu investasi menjanjikan. Dalam kunjungannya kali ini, pihaknya tak semata menggali informasi terkait keberadaan kondisi sosial, ekonomi dan politik di Buleleng. Tapi juga sharing program yang kedepannya bisa di kerjasamakan di bidang pendidikan dengan Konjen AS di Surabaya.
Pada kesempatan tersebut pihaknya lebih banyak mempresentasikan prospek kerjasama dibidang pendidikan yang nantinya bisa diakses oleh Dosen maupun mahasiswa di STAHN Mpu Kuturan Singaraja. ” Kami siap memfasilitasi antar lembaga untuk bekerjasama. Pertemuan ini penting agar kami bisa memetakan potensi, evaluasi dan sinergi program, “tambah Asisten Politik dan Ekonomi Konjen AS Surabaya Hasyim Widhiarto.
Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja Prof. Dr. I Made Suweta M.Si didampingi pejabat kampus mengapresiasi berbagai informasi pendidikan yang bertujuan untuk peningkatan SDM kelembagaan melalui program beasiswa, short course, pertukaran mahasiswa, dosen dan kolaborasi budaya untuk mengenal kedua belah pihak negara. Pihaknya berharap kerjasama tersebut kedepannya bisa memperkuat kelembagaan dan hubungan diplomatik antar negara.
“Kami memiliki SDM potensial dan dosen muda yang mumpuni untuk study, pendidikan singkat hingga konfrensi di AS. Semoga pertemuan ini menjadi langkah awal untuk kedepan, “ucapnya. Suweta pada kesempatan tersebut juga menjelaskan keberadaan STAHN Mpu Kuturan yang baru berdiri empat tahun namun memiliki progres program studi hingga puluhan yang diminati oleh masyarakat Buleleng. Mpu Kuturan kata dia tidak semata lembaga pendidikan Hindu yang mencetak sarjana semata tapi menekankan pada karakter agamawan.
” Mpu Kuturan mendukung moderasi beragama, inklusif dan rumah kerukunan bagi lintas etnis yang mengenyam pendidikan disini, “ucapnya.
Pada kesempatan tersebut diuraikan juga kehidupan multikultural Buleleng. Dimana Kabupaten paling utara Bali ini menjadi wilayah terbuka bagi siapapun, multi etnis dan lintas kepercayaan. Bahkan kearifan lokal dan akulturasi sudah terjalin dengan baik sejak dulu. “Buleleng bisa dikatakan salah satu penyumbang peradaban besar Pulau Bali. Baik dalam konteks kesejarahan, tatanan sosial, ekonomi, budaya dan politik, “tambah Ketua Jurusan Dharma Duta Dr I Made Sedana.
Pertemuan tersebut rencananya akan ditindaklanjuti secara kongkret kedua lembaga tersebut. Konjen AS di Surabaya bakal melakukan kunjungan berikutnya dengan menghadirkan Konsul yang membidangi pendidikan dalam bentuk kuliah umum atau pun seminar mengenai peluang dan potensi pendidikan di AS. (rls)