LPD Adat Tenganan Dauh Tukad Gunakan Perarem Tingkatkan Kepatuhan Krama

Pemucuk LPD Adat Tenganan Dauh Tukad, I Kadek Ardita

Amlapura (Spotbalinews) –

Aturan atau Perarem yang dibuat oleh desa adat dan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) tampaknya mampu membuat masyarakat yang memiliki hutang di lembaga keuangan milik desa adat memenuhi kewajibannya. Hal inipun dianggap berhasil meningkatkan peran masyarakat/Krama sebagai nasabah LPD dalam menunjukkan kepatuhannya. 

Demikian disampaikan Pemucuk LPD Adat Tenganan Dauh Tukad, I Kadek Ardita, Sabtu (29/5). “LPD Desa Adat Tenganan Dauh Tukad dibentengi Perarem dalam operasional agar masyarakat yang memiliki kredit di LPD kami muncul rasa Jengah,” katanya.

Ia menegaskan, keberadaan Perarem bagi Krama yang tidak taat melaksanakan kewajibannya akan secara otomatis meningkatkan kepercayaan Krama terhadap LPD. “Krama pun akan malu jika tidak melunasi hutangnya di LPD. Perlu diingat bahwa Perarem ini tidak membuat Krama Disepekang atau dikeluarkan dari desa adat,” tegas Ardita. 

Menurutnya, Perarem LPD tidak bermaksud mengeluarkan Krama dari desa adat, namun ditujukan untuk memotivasi agar taat terhadap kewajibannya di LPD. “Istilah Kesepekang itu tidak ada di LPD Tenganan Dauh Tukad ini. Bagi krama yang tidak memenuhi kewajibannya di LPD maka tidak dapat hak dan kewajibannya di desa adat untuk sementara,” ucapnya. 

Ardita mengakui memang ada Krama yang mengalami hal seperti itu, namun tidak sampai tahunan sudah mampu melunasi kreditnya di LPD. “Karena rasa malu, makanya berusaha melunasi hutangnya. Selama dapat mengembalikan dan lunas hutangnya di LPD otomatis akan kembali menjadi Krama. Perarem ini yang membuat LPD lebih terjaga , setidaknya masyarakat memiliki niat dan upaya untuk melunasi hutangnya,” beber Ardita. 

Ia mengakui jika LPD desa  Adat Tenganan Dauh Tukad menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan Bendesa Adat Tenganan Dauh Tukad. Mengingat, segala kebijakan LPD telah mendapat dukungan penuh dari pihak Bendesa. “Setiap ada sedikit permasalahan, Bendesa juga membantu,” cetusnya. 

Lebih lanjut Ardita mengatakan, di masa pandemi ini menjadi momen untuk interospeksi diri. “Target tahun 2020 tercapai, namun aset LPd hingga semester pertama tahun 2021 ada penurunan karena dampak Pandemi. Harapan kami agar ke depannya ekonomi masyarakat semakin bagus dan LPD makin dipercaya. Kami di LPD juga memberikan berupa satu ekor Kerbau yang di pakai untuk upacara ngusaba samba yang rutin di gelar desa adat setiap tahunya serta kami juga bisa berikan dana subsidi kepada guru PAUD dengan desa adat,” tutupnya. (Yes)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.