LPD dan Desa Adat Kebon Bersinergi Bangun Pura Prajapati dan Tempat Ngaben, Songsong Ngaben Massal 2021

LPD Desa Adat Kebon dan Desa Adat Kebon bersinergi membangun Pura Prajapati dan tempat ngaben dalam rangka menyongsong program ngaben gratis pada 29 Juli 2021 nanti.

Bangli (Spotbalinews) –
LPD Desa Adat Kebon dan Desa Adat Kebon bersinergi membangun Pura Prajapati dan tempat ngaben dalam rangka menyongsong program ngaben gratis pada 29 Juli 2021 nanti. Demikian diungkapkan, Pemucuk LPD Desa Adat Kebon, Kecamatan Susut, Bangli, I Ketut Tindih, Kamis (17/6/2021) di kantor LPD Kebon.

Bendesa Desa Adat Kebon, I Wayan Jaman

Tindih lebih jauh mengungkapkan, ngaben masal di Desa Adat Kebon telah dilaksanakan tahun 2016. Berkaca dari kegiatan ngaben tersebut, Desa Adat Kebon bersama LPD membuat program ngaben masal yang disambut antusias oleh krama.

“Krama Kebon sangat antusias dengan program ini. Sehingga Desa Adat bersama LPD membuat skema agar bisa dilaksanakan program ngaben masal pertama di tanggal 29 Juli 2021,” ucapnya.

Maka disepakati bersama dibuatkan dana abadi di LPD. Dimana, LPD Kebon membentuk dana abadi ngaben dari kas Desa Adat Kebon sebesar Rp 100 juta dan krama adat masing-masing sebesar Rp 1 juta (setara catu 100 kg beras) per KK (krama laki-laki yang sudah nikah).

Tindih mengatakan, dana abadi ngaben ini juga disubsidi oleh LPD Kebon yang diambil dari dana sosial yang disisihkan Rp 10 juta per tahun. Bahkan saat ini dana abadi ngaben sudah mencapai Rp 400 juta.

Pemucuk LPD Desa Adat Kebon, Kecamatan Susut, Bangli, I Ketut Tindih

Program ini, lebih jauh dikatakan Tindih nantinya akan terus diavaluasi. “Kalau berjalan dengan baik berarti aman, kalau defisit harus kita evaluasi lagi,” ucapnya.

Dengan adanya program ini hanya dengan jatu 100kg beras bagi pemilik sawa sudah bisa melsksanakan ngaben sawe resi.peroras.sampai ngelinggihan Dewa hyang optimis program ngaben masal ini akan berjalan dengan sukses, sebab didukung penuh oleh desa adat dan krama.

“Ngaben masal ini lebih mudah dan murah, karena dikerjakan bersama-sama. Berbeda jika ngaben dilakukan per orang atau per dadia biayanya paling tidak Rp 30 juta, sehingga itu menjadi beban bagi krama hingga sampai menjual aset. Dengan adanya program ngaben ini mempermudah dari segi biaya ngaben,” ucapnya.

Program ini diharapkan bisa terus berkelanjutan. Sehingga diharapkan tidak ada krama yang akan berutang dengan program ngaben ini.

“Segala sesuatu dalam ngaben nanti sudah kami perhitungkan dengan matang, baik biaya dan upacaranya,” ucap Tindih.

Bendesa Desa Adat Kebon, I Wayan Jaman mengungkapkan, sinergi LPD dengan Desa Adat terkait erat dan tidak bisa lepas. Sebagai “Pengempon” LPD, Desa Adat Kebon selalu memperoleh dana pembangunan dari LPD Kebon.

“Untuk pembangunan Pura Prajapati juga sinergitas LPD dan Desa Adat Kebon dengan menghabiskan biaya Rp 250 juta dan ini juga dalam rangka persiapan ngaben masal,” ucapnya.

Dengan adanya ngaben masal ini disambut antusias. “Kita bisa mewujudkan ngaben masal di bulan Juli ini,” ucapnya sembari menambahkan dalam pelaksanaan, nanti ada palebon dan ngeroras hingga ngeligihang.

“Adanya program ini, termasuk saya punya sawa beten sangat diringankan. Begitu juga krama merasa sangat diringankan. Bahkan dengan biaya minim bisa melakukan upacara ngaben besar,” ucapnya.

Jaman berharap mudah-mudahan apa yang dirintis ini bisa berlanjut. Ngaben masal ini nantinya sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan yang sama nantinya.

“Ngaben ini sangat meringankan beban krama. Selaku bendesa mengarahkan kepada krama agar program ini terus bisa berlanjut. Karena betul-betul ringan sekali, berat dan ringan dipikul bersama,” pungkasnya.( Yes)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.