Tabanan (Spotbalinews) –
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Adat Banjar Anyar Melaspas gedung baru, Rabu (13/1/2021) yang berada di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan. LPD Adat Banjar Anyar mampu menyelesaikan pembangunan gedung baru di masa pandemi Covid-19. Ritual penyucian bangunan yang akan ditempati sesuai keyakinan Agama Hindu di Bali ini dipuput oleh Ida Pandita Empu Nabe Istri Prateka Prami Dewi dari Griya Sandan Sari Agung Pemendan.
Bendesa Adat Banjar Anyar, I Made Raka, dampingi Anggota Pengawas LPD Desa Adat Banjar Anyar, I Wayan Yatnanadi, S.H M.Si mengatakan, peran LPD di dalam desa adat itu sendiri untuk membangun perekonomian di masyarakat. Adapun keuntungan LPD sebesar 60% diperuntukkan bagi penambahan modal, 20% untuk pembangunan di desa adat, 10% ditujukan untuk dana produksi, sebesar 5% dana sosial untuk masyarakat di desa adat dan 5% untuk LPLPD.
“Jadi 20% inilah dimasukkan ke kas desa adat untuk membangun. Jadi inilah salah satu tambahan peran LPD untuk membangun desa adat. Mekanisme sesuai dengan aturan yang kita lakukan selama ini. Sehingga LPD di dalam hitungan kesehatannya, betul-betul sehat. Tidak menyimpang dari aturan yang berlaku di dalam AD-ART LPD,” tegas Raka.
Pembangunan gedung baru LPD merupakan program dari 2014 yang telah sepakat untuk membangun memajukan LPD bagi masyarakat setempat. Berdirinya gedung baru LPD ini berdasarkan perencanaan 5-6 tahun, harus sudah bisa membangun. Karena sebelumnya meminjam tempat di Balai Banjar Desa Adat Banjar Anyar. Kemudian dari hasil usaha laba atau keuntungan LPD dengan ketentuan 50%, dari keuntungan yang didapatkan yang saat ini kurang lebih sudah mencapai Rp 2 miliar.
“Jadi 50% sesuai aturan boleh digunakan untuk membangun. Mulai Januari 2020 kita sepakat untuk membangun gedung LPD. Hari ini awal tahun 2021 gedung baru LPD Diplaspas pada Rabu Buda Cemeng bertepatan Rahinan Rambut Sedana,” ucap Raka.
Pembangunan gedung baru LPD senilai Rp 1,3 miliar terdiri dari lantai dasar untuk gedung LPD, lantai dua untuk kantor atau sekretariat bendesa adat (kepengurusan administrasi). Kata dia, hasil-hasil dari laba LPD dimanfaatkan untuk pembangunan gedung.
Saat ini Raka mengungkapkan, modal LPD dari bendesa adat sebesar Rp 250 juta sisanya adalah dari Krama/warga setempat. Sekarang modal LPD nilainya sudah lebih dari Rp 11 miliar yang dimiliki oleh masyarakat dari dana pihak ketiga. “Masyarakat kita sudah mempunyai tabungan, deposito, jadi kita kelola. Ke depan, hasil-hasil keuntungan LPD dikembalikan ke Krama. Misalnya setiap Nyangra Tahun Kesanga bulan Maret Penyepian kita sudah memberikan biaya Tawur Kesanga dari LPD senilai Rp 10 juta untuk Nyepi tahun 2020,” bebernya.
Ke depan pihaknya mempunyai program untuk Upakara di Tri Kayangan setiap Puja Wali atau Piodalan bisa dibiayai oleh LPD ditambah Pura Kayangan Gede Giri Ambe yang Diempon oleh Desa Adat Banjar Anyar (Tri Kayangan Plus). “Itulah kita punya dari leluhur kita dulu. Jadi kita kelola LPD dengan baik untuk kebaikan masyarakat kita bersama. Kebetulan Laba Pura Kayanga Bingin Ambe inilah yang diambil untuk membangun LPD di sini karena desa adat tidak mempunyai dana. Laba Pura ini lebih kurang 1 hektare yang dimanfaatkan sekitar 10 are. Jadi hari ini Melaspas,” imbuhnya.
Harapan dengan adanya gedung baru, pelayanan ke masyarakat dapat semakin meningkat. Lebih lanjut dia mengatakan, bagi masyarakat yang meminjam dana di LPD harus mengikuti mekanisme. Yakni harus diketahui kelian banjar dan diketahui bendesa adat, kemudian dihitung berapa besar kemampuannya supaya tidak ada kredit macet.
“Setelah itu baru ditandatangani dan pengajuan kreditnya masuk ke LPD, sehingga tertib administrasi. Dari kita untuk kita ke masyarakat kita sendiri. Terimakasih atas dukungan-dukungan masyarakat karena gedung baru LPD dapat terwujud,” ujarnya.
Sementara itu, I Ketut Nurjana, Kelian Adat Banjar Pemenang menyatakan, selaku warga Banjar Anyar dengan berdirinya gedung LPD ini merasa bangga. Gedung baru ini untuk peningkatan kapasitas kegiatan LPD dan mendukung kegiatan adat istiadat di Desa Adat Banjar Anyar.
Diharapkan dapat membantu terutama di bidang permodalan baik untuk kegiatan di bidang agama, pribadi masyarakat dan kepentingan umum seluruh banjar adat di Desa Adat Anyar. “Itu harapan kami lebih meningkat dan pengelolaan manajemen LPD supaya lebih transparan dan maju demi cita-cita ajeg Bali untuk membantu fasilitas sarana dan prasarana dalam kegiatan adat istiadat di Banjar Anyar,” harapnya.
Ia mendorong warga Desa Adat Banjar Anyar untuk memfungsikan gedung LPD ini. “Kita jaga, rawat dan terpenting adalah kita gunakan, manfaatkan sarana yang ada agar bisa menopang perekonomian di kalangan masyarakat Banjar Anyar,” kata Nurjana.(yes)