Mangupura (SpotBaliNews) –
Kinerja PT Kontak Perkasa Futures (“KPF”) Bali mencatatkan pertumbuhan yang positif sepanjang Januari hingga Juni 2019. Total volume transaksi mencapai 96.436 lot atau meningkat 22,18%. Untuk pertumbuhan nasabah baru mencapai 19,66% menjadi 560 nasabah. Hal itu diungkapkan Pimpinan Cabang KPF Bali.. A. Prajnametta Mulia, pada acara Media Training – Mengenal Seluk Beluk Produk Derivatif Locogold, Jumat (22/11/2019) bertempat di Hotel Kuta Paradiso.
Lanjutnya, hasil pencapaian itu ditopang oleh semakin tingginya minat para nasabah di Bali untuk berinvestasi di perusahaan pialang berjangka. “Selama ini kami terus melakukan sosialisasi dengan tim marketing kepada para calon nasabah. Bali memiliki nasabah potensial yang lumayan banyak. Karena sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai pengusaha di bidang parawisata, dan pertanian, sehingga dari sisi skala ekonomi mereka merupakan target potensial untuk perusahaan pialang berjangka,” jelasnya.
Menjelang akhir tahun 2019, ibu yang akrab disapa Metta ini melanjutkan bahwa pihaknya optimistis dapat menambah jumlah nasabah baru lebih banyak dengan target mencapai 670 nasabah. Langkah yang dilakukan, selain direct contacting dan selling, juga edukasi yang berkelanjutan.
“Secara khusus, sebagai program ke depan kami juga berencana mengunjungi sejumlah kampus untuk menjalankan program Futures Trading Learning Centre (FTLC) bersama dengan Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia,” katanya.
Sementara secara nasional, total volume transaksi KPF tembus di atas 400 Ribu Lot, yakni KPF membukukan kinerja positif hingga 30 September 2019. Sepanjang kuartal III ini, KPF berhasil membukukan volume transaksi sebesar 445.669 lot naik sebesar 9,89%. dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.
Pencapaian tersebut didorong oleh pertumbuhan volume transaksi bilateral (SPA/Sistim Perdagangan Alternatif) sebesar 10,01% menjadi 412.137 lot, sementara hasil volume transaksi multilateral (komoditi) naik 8,49% menjadi 33.532 lot.
“Pertumbuhan yang positif ini tak lepas dari dukungan kestabilan pasar dan harga komoditas terutama pada emas, kakao dan olein. Meski diselimuti tahun politik yang menghangat, namun tidak menyurutkan nasabah untuk berinvestasi di instrumen perdagangan berjangka,” ujar Direktur Utama PT. Kontak Perkasa Futures, Parlindungan Simanjuntak.
Lanjutnya, saat ini KPF menempati urutan nomor empat dari lima perusahaan pialang berjangka terbesar nasional, berdasarkan data Bursa Berjangka Jakarta. Catatan prestasi ini tidak akan berhenti hingga menjadi nomor satu di industri Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia.
Dari laporan Perseroan tercatat total nasabah baru KPF mencapai 1.715 nasabah hingga akhir September 2019. Hal ini mengalami peningkatan sebesar 18.85% dibandingkan kuartal III tahun 2018 sebanyak 1.443 nasabah baru.
Katanya, pertumbuhan jumlah nasabah baru terjadi seiring kepercayaan masyarakat yang meningkat terhadap jasa investasi berjangka dan sebagai hasil upaya Perseroan memberikan layanan yang lebih baik dari waktu ke waktu.
“Nasabah adalah mitra terdekat selama ini. Sehingga, fokus strategi kami senantiasa melihat kebutuhan nasabah yang dinamis sehingga dapat menjadi mitra investasi terbaik untuk mereka,” ungkapnya.
Sementara itu, terkait rapor positif pada volume transaksi KPF, Parlindungan mengatakan bahwa kinerja KPF dari tahun ke tahun selalu bergerak tumbuh secara konsisten. Selain dukungan nasabah dan self regulatory organization (SRO), pencapaian ini terutama berkat hasil kerja keras tim marketing, dan seluruh karyawan KPF dalam mengejar target yang telah ditetapkan.
Hadir sebagai narasumber Sarah Syauqina Nurizqi, Div. SPI & Kepatuhan PT.Kliring Berjangka Indonesia(Persero), A.Prajnametta Mulia- Pimpinan Cabang KPF Bali,Lukas Lauw- Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Produk PT.Bursa Berjangka Jakarta, I Wayan Geulis Ardika – Wakil Pialang Berjangka KPF Bali. (aya)