Jakarta (SpotBaliNews) –
PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku) menandatangani kerja sama
dengan PT BPR Varia Centralartha (Bank Varia), PT BPR Bekasi Binatanjung Makmur (BPR BBTM), dan PT
BPR Sukawati Pancakanti (BPR Kanti).
Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Co-Founder & CEO
Modalku, Reynold Wijaya, Direktur Utama Bank Varia, Paulus Rasubala, Direktur Utama BPR BBTM, Hiras
Lumban Tobing, dan Direktur Utama BPR Kanti, Made Arya Amitaba.
Menurut Co-Founder & CEO Modalku, Reynold Wijaya, bentuk kerja sama ini adalah pendanaan bersama atau biasa disebut kredit sindikasi, di mana keempat pihak bersama-sama mengumpulkan dana untuk membiayai peminjam Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Sistem kredit sindikasi atau pendanaan bersama dijalankan ketika nilai pinjaman yang diajukan peminjam terlalu besar untuk dibiayai satu bank atau satu institusi keuangan. “Jadi beberapa institusi
keuangan secara kolektif mendanai pinjaman tersebut. Kolaborasi bentuk ini adalah yang pertama di antara suatu bank dan platform teknologi finansial (FinTech) di Indonesia,” katanya.
Partnership ini menunjukkan bahwa FinTech memperkaya ekosistem keuangan Indonesia. Tak hanya memperluas jangkauan layanan keuangan bagi masyarakat dan usaha kecil yang underserved, kolaborasi FinTech dengan institusi finansial seperti bank pun dapat melengkapi layanan yang diberikan bank.
Perluasan akses pendanaan bagi UMKM akan mendukung inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia. Semakin tinggi inklusi keuangan serta lapisan masyarakat yang memperoleh akses terhadap layanan dan jasa keuangan, maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat. “Kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan bank. Kerja sama ini membuktikan bahwa FinTech dan bank bisa berjalan beriringan dengan visi yang sama, yaitu memperkuat perekonomian Indonesia melalui pengembangan UMKM lokal,” jelasnya.
Kerja sama ini sesuai dengan nilai gotong royong yang menjadi bagian dari model bisnis Modalku. Kolaborasi antara
FinTech dengan BPR dalam menyalurkan pinjaman ke UMKM ini juga mendukung arahan dari OJK serta Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).
Kerja sama ini telah memungkinkan Modalku untuk menjangkau lebih banyak pengguna, tidak terbatas pada wilayah operasional Modalku. Reynold menambahkan bahwa timnya mempercayai BPR sebab mereka memiliki kedekatan dengan masyarakat di daerah-daerah operasionalnya. BPR lebih mengenal
karakteristik UMKM di daerah masing-masing, yaitu Bekasi bagi Bank Varia dan BPR BBTM dan Bali bagi BPR Kanti, tambah Reynold.
Paulus Rasubala, Direktur Utama Bank Varia, berkata, “Mewakili BPR, kami tentunya bersemangat bisa bekerja sama dengan Modalku yang sudah memiliki track record sangat baik. Kami dari BPR terus
berkomitmen untuk melayani nasabah peminjam sebaik mungkin. Dalam hal ini, dengan bekerja sama dengan FinTech, penilaian kredit juga menggunakan data alternatif dan proses digital sehingga keputusan kredit didasarkan informasi yang lebih menyeluruh. “Ke depannya, kami dan pihak Modalku berharap dapat terus berkolaborasi, mungkin dalam bentuk kerja sama yang lain,” imbuhnya.
Kolaborasi ini tak hanya berdampak bagi peminjam Modalku, tapi juga pemberi pinjaman platform.Pengawasan yang dilakukan terhadap peminjam dilakukan secara bersamaan oleh kedua pihak
(Modalku dan BPR), sehingga tingkat risiko bisa lebih diperhitungkan dan analisis usaha yang dilakukan semakin komprehensif.
Modalku menyediakan layanan peer-to-peer (P2P) lending, di mana peminjam (UMKM yang berpotensi) bisa mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa agunan hingga Rp 2 miliar yang didanai oleh pemberi
pinjaman platform (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi) melalui pasar digital. Hingga Agustus 2019, Modalku telah menyalurkan modal usaha lebih dari Rp 8 triliun ke sekitar 900 ribu
pinjaman UMKM di Asia Tenggara. Di Asia Tenggara, Modalku beroperasi di Indonesia, juga di Singapura dan Malaysia di bawah nama Funding Societies | Modalku. (aya)