Ny Putri Koster Harap Pasar Seni Semarapura Blok A Jadi Ikon Klungkung

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster saat menghadiri Peresmian Pasar Seni Semarapura Blok A sekaligus Pelaksanaan Semarapura Fashion Day 2019, pada Sabtu (21/12) malam.

Semarapura (Spotbalinews) –

Bali memiliki kekayaan seni, tradisi, serta budaya warisan para leluhur, di mana salah satunya adalah kain tenun. Berbagai tenun di Bali memiliki kekhasan masing-masing, di antaranya adalah endek, songket hingga kain rangrang. Dan salah satu daerah yang terkenal akan kain tenun adalah Kabupaten Klungkung.

Kain tenun bagi masyarakat Bali bukan hanya sebuah kain tenun semata, namun juga mengandung sebuah karya seni yang diwariskan melalui keterampilan secara turun-temurun. Kemudahan memperoleh kain tenun khas Klungkung akan sangat membantu masyarakat yang hendak mencarinya. Untuk itu, kehadiran Pasar Seni Semarapura Blok A diharapkan menjadi pusat tenun khas Klungkung dan menjadi ikon dari “Gumi Serombotan” ini.

“Sehingga jika ada masyarakat yang ingin mencari tenun khas Klungkung, maka akan otomatis tertuju ke Pasar Seni Semarapura Blok A,” demikian disampaikan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster saat menghadiri Peresmian Pasar Seni Semarapura Blok A sekaligus Pelaksanaan Semarapura Fashion Day 2019, pada Sabtu (21/12) malam.

“Keberadaan kain tenun sebagai salah satu unsur budaya warisan leluhur Bali secara turun-temurun, sehingga keberlangsungannya butuh perlindungan agar tetap lestari di tengah-tengah masyarakat. Dengan dibangunnya Pasar Seni Semarapura Blok A ini, diharapkan menjadi ikon Klungkung untuk menjual berbagai tenun khas Klungkung. Jadi kalau ada yang mau cari tenun khas Klungkung, maka ke pasar ini tempatnya,” lanjut Ny Putri Suastini Koster.

Ditambahkan Ny Putri Suastini Koster, tenun khas Klungkung baik endek, songket maupun rangrang harus dijaga kelestariannya agar tidak punah. Hal ini karena banyak dijumpai tenun printing dengan tampilan yang mirip tenun asli dengan harga yang jauh lebih murah. Untuk itu, ia berharap agar pedagang di Pasar Seni Semarapura Blok A lebih mengutamakan tenun asli yang dikerjakan secara manual oleh para perajin, sehingga dengan demikian keberlangsungan para perajin tenun terus bergeliat.

“Saat ini banyak kita jumpai tenun print yang diproduksi menggunakan mesin, jika dilihat sangat bagus dan harganya juga murah. Kita tidak bisa melarang ini, namun mari kita hargai para perajin yang membuat tenun secara manual karena hasilnya ‘limited edition’. Jadi belum belum tentu hasilnya akan sama satu dengan yang lainnya karena proses yang dilaluinya, selain itu dengan menggunakan atau membeli kain tenun asli maka kita akan ikut mensejahterakan para perajinnya,” ujarnya.

Untuk itu, Ny Putri Koster mengajak masyarakat untuk menumbuhkan rasa cinta pada produk dalam negeri dengan menggunakan produksi daerah sendiri. Hal ini akan mampu mendorong kreativitas dan inovasi dari para perajin untuk terus berkarya menghasilkan produk terbaik yang pada akhirnya berimbas pula pada peningkatan kesejahteraannya.

“Mari cintai produk dalam negeri dengan menggunakan produksi daerah sendiri,” ucap Ny Putri Koster.

Sementara itu, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dalam sambutannya mengatakan jika Pasar Seni Semarapura Blok A dengan sejumlah fasilitas seperti eskalator dan pendingin ruangan diharapkan menjadikan pasar seni dengan nuasa modern yang bersih dan nyaman. Dengan demikian dapat meningkatkan kunjungan dan meningkatkan volume penjualan para pedagang.

Dilaksanakannya Semarapura Fashion Day, dikatakan Bupati Suwirta, sebagai bentuk pelestarian terhadap kain tenun yang merupakan ciri khas dari Kabupaten Klungkung. “Acara ini sebagai upaya untuk membangkitkan sekaligus melestarikan kain tenun khas Klungkung,” ujarnya.

Hadir pada kesempatan ini, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Klungkung Ny. Ayu Suwirta, Wakil Ketua Dekranasda Kabupaten Klungkung Ny Sri Kasta, Ketua DPRD Kabupaten Klungkung Anak Agung Gde Anom, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Provinsi Bali, I Gede Indra. (Hms)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.