Denpasar (Spotbalinews) –
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, memprediksi terjadinya penurunan pemakaian tenaga listrik mulai 35 hingga 40 persen pada Hari Raya Nyepi, Minggu, 14 Maret 2021.
Berdasarkan data PLN, prediksi beban puncak listrik saat Nyepi yaitu sebesar 520 MW, sedangkan dalam kondisi normal beban puncak listrik mencapai sekitar 980 MW.Hal itu diungkapkan Manager Komunikasi PLN UID Bali, I Made Arya, pada acara temu media rutin, Jumat (12/03/2021) di Denpasar.
“Meskipun terjadi penurunan pemakaian listrik, PLN tetap menyiapkan pasokan daya dari PLTU Celukan Bawang, PLTDG Pesanggaran, serta transfer kabel laut dengan total daya mampu yaitu sebesar 980 MW lebih,” katanya.Selain itu, demi kenyamanan masyarakat dalam melaksanakan Catur Brata Penyepian, PLN juga menyiagakan sekitar 527 petugas teknik yang tersebar disekitar 52 titik posko siaga di seluruh wilayah Bali.
“Petugas tetap kami siagakan untuk mengantisipasi adanya gangguan, kami juga sudah berkoordinasi dengan Bendesa Adat setempat,” katanya.
Lanjutnya, PLN UID Bali sudah mempersiapkan “standard operating procedure (SOP)” dalam mengamankan keandalan listrik di Bali, khususnya saat Hari Raya Nyepi di tengah merebaknya COVID-19.
Pihaknya juga prioritaskan tempat-tempat vital seperti rumah sakit dan kantor polisi, mengingat keamanan dan kesehatan petugas maupun pelanggan adalah hal utama yang menjadi perhatian.
Arya menambahkan, Nusa Penida dipastikan kembali 24 jam tanpa listrik saat Hari Raya Nyepi mendatang. Hal ini sesuai dengan permohonan Majelis Alit Desa Adat di Kecamatan Nusa Penida, agar terciptanya suasana sepi atau hening saat Catur Brata Penyepian. “Perayaan nyepi di Nusa Penida setiap tahunnya agak berbeda dengan di Bali daratan,” jelasnya. Jika di Bali daratan masyarakat masih dapat mengakses layanan listrik, namun di Nusa Penida listrik seharian dipadamkan.Listrik akan padam mulai Minggu (14/3/2021) sekira pukul 06.00 Wita, sampai dengan Senin (15/3/2021) sekitar pukul 06.00 Wita.
Hanya fasilitas umum yang dapat memanfaatkan listrik, seperti rumah sakit dan kantor polisi, itupun dengan menggunakan genset. Sementara bagi warga yang membutuhkan listrik karena ada keluarga sakit, nanti secara teknis akan diatur oleh desa masing-masing. (Aya)