
Denpasar (SpotBaliNews) –
Jangkauan layanan JNE masih memiliki potensi yang sangat besar untuk terus diperluas terutama dengan pertumbuhan pedagang online di Indonesia umumnya dan di Bali khususnya.
Masyarakat di Bali, terutama kaum remaja, baik putra maupun putri kini sudah semakin familiar berbelanja lewat e-commerce. Kepraktisan dan macetnya lalu lintas, menjadi alasan berkembangnya belanja melalui online belakangan ini.
Menurut Karla, salah seorang pebisnis kebaya secara online, Senin (9/9), di Denpasar, pihaknya memilih penjualan kebaya eksklusif melalui e-commerce, karena bisa menjangkau seluruh wilayah dengan menerapkan pelayanan cepat, aman, dan tepercaya.
“Teknologi komunikasi dan informasi telah mendekatkan produsen dan konsumen serta membuat waktu semakin efisien dan efektif,” katanya.
Pihaknya melihat gaya hidup masyarakat yang semakin familiar dengan gadget, jelas akan semakin mendorong penjualannya secara online ini. “Rata-rata kami mampu menjual puluhan pcs per hari aneka varian kebaya dengan bantuan layanan JNE,’’ jelasnya.
Seluruh produknya dijamin berkualitas dan harga bersaing dengan yang konvensional, dan konsumen diberi kesempatan menukar barang dengan batasan 24 jam setelah penerimaan, jika ternyata tidak suka dengan warna atau model kebaya yang dikirim.
Hal senada diungkapkan Ratnawati, salah seorang pemilik butik kebaya lainnya. “Selain kami mengandalkan penjualan secara konvensional, kami juga andalkan penjualan secara online dengan bantuan pengiriman melalui JNE,” ujarnya.
Lanjutnya, dengan 2 sistem penjualannya ini, membuat produknya kian laris di pasaran. “Rata-rata kami mampu menjual sebanyak puluhan kebaya dari berbagai model dan varian,” ungkapnya.
VP of Marketing JNE Eri Palgunadi menyatakan, kemampuan merespons kebutuhan konsumen menjadi hal terpenting dalam industri pengiriman barang. Sebab, pertumbuhan konsumen berpengaruh besar terhadap pertumbuhan perusahaan penyedia jasa kurir dan logistik.
”Yang paling penting dan harus terus ditingkatkan adalah kepercayaan pelanggan,” ujarnya.
Selain mengedepankan kecepatan dan kemudahan layanan, pihaknya mempunyai cara lain untuk mempertahankan kesetiaan pelanggan. ”Salah satunya dengan JNE Loyalti Card (JLC),” katanya.
Setiap kali bertransaksi, pemegang JLC mendapatkan poin. Nanti poin yang terkumpul bisa ditukarkan dengan benefit bagi pelanggan. Saat ini jumlah pemegang JLC secara nasional berkisar 160 ribu orang lebih.
Eri menyatakan, kinerja bisnis JNE tumbuh positif hingga pertengahan 2019. Kian ramainya e-commerce membuat bisnis JNE tumbuh lebih cepat. Kerja sama lapak dalam jaringan (daring) dan JNE masih akan bertahan lama. Sebab, kedua belah pihak saling diuntungkan. ”Saat Ramadan dan Idulfitri lalu, pertumbuhannya kira-kira 50 persen lebih baik ketimbang hari biasa,” tandasnya. (aya/bbs)