Peduli Pandemi COVID19, Desa Adat Kuta kembali Bersinergi dengan LPD Gelontor Sembako dan Uang Tahap III Senilai Rp 1,2 Miliar

Desa Adat Kuta kembali membagikan sembako pada tahap III berupa beras 25 Kg dan uang lauk pauk Rp 300 ribu per kepala keluarga (KK) yang didistribusikan di parkir Gedung Lotring, Sabtu (15/8/2020).

Mangupura (Spotbalinews) –

Desa Adat Kuta kembali membagikan sembako pada tahap III berupa beras 25 Kg dan uang lauk pauk Rp 300 ribu per kepala keluarga (KK) yang didistribusikan di parkir Gedung Lotring, Sabtu (15/8/2020). Bendesa Adat Kuta, I Wayan Wasista menyampaikan bahwa beras dan uang lauk pauk akan dibagikan oleh masing-masing kelian banjar. “Hari ini kami mendistribusikan beras dan uang lauk pauk kepada warga Desa Adat Kuta yang kami serahkan ke kelian banjar. Selanjutnya kelian banjar yang akan membagikan ke warga,” jelasnya. 

Ia menuturkan pada tahap sebelumnya, sembako diberikan kepada 2.266 KK warga Desa Adat Kuta. Namun untuk pembagian sembako yang diserahkan pada tahap III ini ada penambahan KK mengingat adanya anggota banjar baru. Pada tahap III ini pihaknya menyalurkan sembako kepada 2.273 KK untuk 13 banjar. 

Wasista menyebutkan, total dana yang dihabiskan untuk pengadaan sembako kepada ribuan KK di Desa Adat Kuta dari tahap I, II dan II tersebut mencapai hampir Rp 3 miliar. “Dana yang diperlukan untuk pembagian sembako pada tahap I lebih dari Rp 900 juta, tahap II Rp 900 juta lebih dan tahap III ini Rp 1,2 miliar,” beber Wasista. 

Setiap tahap ini kata dia masing-masing tenggang waktunya antara 1,5 bulan. “Untuk penyaluran selanjutnya kami belum ada rencana, kita masih lihat situasi dulu karena ada masyarakat yang dapat bantuan dari pemerintah. Selanjutnya yang perlu kita pikirkan adalah masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan ini. Sekarang ini desa adat juga sudah tidak ada pemasukan,” imbuhnya. 

Pemucuk LPD Adat Kuta, Wayan Budha Artha, SE, MM didampingi Kepala Bagian LPD Adat Kuta, I  Nyoman Suara SE, M.Pil.H, menyampaikan bahwa LPD Desa Adat Kuta berperan dalam memberikan dana untuk sembako dan uang lauk pauk yang disalurkan ini. “Kami di LPD bersinergi dengan desa adat menyalurkan bantuan sembako dan uang lauk pauk kepada Krama/warga,” ucapnya.

Ia berharap tidak akan ada pembagian sembako tahap IV, namun yang diharapkan adalah adanya peningkatan ekonomi Krama pasca-pemerintah membuka kembali pariwisata Bali secara bertahap dan terbatas dimulai dari wisatawan lokal dan domestik. Kemudian selanjutnya jika kondisi memungkinkan, pemerintah akan membuka pariwisata Bali untuk kunjungan wisatawan asing pada 11 September mendatang. 

“Apabila pariwisata sudah normal tentunya kegiatan ekonomi masyarakat mulai berjalan sehingga bantuan sembako seperti ini tidak diperlukan lagi,” ucap Budha yang juga Ketua BKS LPD Kabupaten Badung.

Kata dia, dana yang diserahkan oleh LPD kepada Desa Adat Kuta untuk bantuan sembako dan uang lauk kepada warga akibat pandemi Covid-19 ini hampir Rp 3 miliar. “Dana sepenuhnya kami serahkan kepada desa adat dan desa adat yang menyerahkan bantuan kepada Krama. Ke depannya kami ingin terlibat di bidang peningkatan perekonomian UMKM,” terangnya. (Yes)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.