QRIS di Provinsi Bali Capai 84 Ribu Merchant, Meningkat 229 Persen dibanding Akhir Tahun 2019

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Bali, Trisno Nugroho (no 2 dari kiri), dalam seminar online (WEBINAR) oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali bekerjasama dengan Universitas Pendidikan Nasional

Denpasar (Spotbalinews) –
Hingga 24 April 2020, jumlah merchant QRIS di Provinsi Bali tercatat sudah hampir 84 ribu merchant, meningkat lebih dari 3.000 merchant hanya dalam kurun waktu 2 minggu atau meningkat sebesar 229% dibandingkan dengan akhir tahun 2019. Selain itu, transaksi yang dilakukan melalui QRIS pada periode Januari-Maret 2020 terus meningkat baik secara volume maupun nominal. Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Bali, Trisno Nugroho, dalam seminar online (WEBINAR) oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali bekerjasama dengan Universitas Pendidikan Nasional, dengan tema “Cegah Covid-19 dengan Sistem Pembayaran Non Tunai Berbasis QRIS”, Sabtu, 2 Mei 2020.

Katanya, setelah ditetapkan sebagai pendemi oleh WHO, penyebaran Covid-19 terjadi sangat cepat dan masif di seluruh belahan dunia termasuk Indonesia. Dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, kita dihimbau untuk meminimalisir kegiatan di luar rumah yang berdampak pada pergeseran perilaku termasuk dalam melakukan transaksi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Dr. Nyoman Sri Subawa, ST.SSos,MM

“Relevan dengan hal tersebut, tujuan dari webinar ini adalah untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat bahwa transaksi secara non tunai melalui QRIS dapat dilakukan dari manapun tanpa perlu kontak fisik antara pembeli dan pedagang baik secara langsung maupun tidak langsung,” katanya. Dengan demikian, pola transaksi contactless melalui QRIS ini selain lebih cepat, mudah dan murah namun juga aman dan handal untuk digunakan di tengah pandemi Covid-19.

Trisno Nugroho menyampaikan, kedepannya dalam mendukung mitigasi risiko penyebaran Covid-19, Bank Indonesia bersama-sama dengan stakeholders akan terus meningkatkan akseptansi QRIS secara tematik khususnya pada segmen yang diperbolehkan untuk tetap beroperasi berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 seperti perdagangan ritel, sosial keagamaan, dan kesehatan yang didukung oleh inovasi pendaftaran online, sosialisasi virtual dan perluasan fitur QRIS tanpa tatap muka.

Webinar dibuka dengan sambutan dari Rektor Universitas Pendidikan Nasional Dr. Nyoman Sri Subawa, ST.SSos,MM dilanjutkan dengan keynote speech oleh Kepala Kantor Perwakilan BI Prov. Bali Trisno Nugroho. Adapun webinar tersebut diisi oleh Chief Excecutive Officer PT. Coco Digital Bali yaitu I Gede Putu Rahman Desyantan yang membawakan materi “Strategi Coco Group Sebagai Perusahaan Ritel Dalam Menghadapi Covid-19”.

Selain itu juga diisi dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dengan materi “Cegah Covid-19 dengan Transaksi Non Tunai Berbasis QIRS” dan narasumber dari Universitas Pendidikan Nasional yang membawakan materi “Mempopulerkan Sistem Pembayaran Nontunai Melalui Pendidikan Keuangan.”

Trisno Nugroho

Seminar ini walaupun dilakukan secara online, ternyata mendapatkan respon positif dengan total peserta lebih dari 200 orang yang terdiri dari mahasiswa dan civitas akademisi. Webinar tersebut tentunya dilengkapi dengan sesi interaktif tanya jawab baik secara langsung maupun via chat dan kuis berhadiah yang diikuti dengan antusias oleh seluruh peserta. (Rls)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.