
Semarapura (Spotbalinews) –
Dalam rangka HUT BI ke-67 dan HUT RI ke-75, Bank Indonesia Provinsi Bali menyerahkan program sosial berupa penyerahan laptop dan sarana penunjang kepada SMAN 1 Dawan, Klungkung dan SMP Muhammadiyah Karangasem.
Dalam kesempatan tersebut, KPw BI Prov. Bali Trisno Nugroho menjelaskan, sektor pendidikan ikut terdampak Covid-19. Keputusan pemerintah yang memindahkan proses pembelajaran dari sekolah menjadi di rumah, tentu saja membuat kelimpungan banyak pihak.
“Konsep sekolah dari rumah mungkin tidak pernah menjadi arus utama dalam wacana pendidikan nasional. Tetapi, kebijakan social distancing memaksa perubahan dari pendidikan formal di bangku sekolah menjadi belajar dari rumah, dalam skala nasional,” ujar Trisno.

Berdasarkan Siaran Pers Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. 137/sipres/A6/VU/2020 tanggal 15 Juni 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi Covid-19, disebutkan bahwa satuan pendidikan di zona kuning, oranye dan merah dilarang melakukan pembelajaran tatap muka.
Menurut Trisno, peralihan cara pembelajaran ini memaksa berbagai pihak untuk mengikuti alur yang sekiranya bisa ditempuh agar pembelajaran dapat berlangsung. Pilihan jatuh pada pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran daring.
Namun banyak faktor yang menghambat terlaksananya efektivitas pembelajaran daring ini seperti penguasaan para guru terhadap teknologi yang masih rendah, keterbatasan sarana dan prasarana, jaringan internet dan biaya kuota.
“BI Provinsi Bali tentu tidak berdiam diri. Melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), KPwBI Provinsi Bali menyerahkan bantuan laptop dan sarana penunjang kepada SMAN 1 Dawan, Klungkung dan SMP Muhammadiyah Karangasem masing-masing sebanyak empat unit. Bantuan ini diberikan dalam rangka HUT BI ke-67 dan HUT-RI ke-75,” tambah Trisno.
Di tengah pembatasan sosial akibat pandemi covid-19 ini, kita harus tetap semangat mengejar dan mengajar ilmu pengetahuan. Pada zaman yang serba teknologi seperti saat ini, tidak menutup kemungkinan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) selanjutnya akan dilaksanakan secara daring. Untuk itu, seluruh insan pendidikan hendaknya mempersiapkan diri dalam mengikuti perkembangan zaman seperti saat ini, lanjut Trisno.
Dikatakan, di era 4.0, seluruh aspek kehidupan tidak bisa lepas dari teknologi. Oleh karena itu literasi teknologi sangat penting bagi masyarakat, agar penggunaan teknologi betul-betul bermanfaat. Tanpa merugikan dan berdampak negatif terhadap tatanan kehidupan.
“Di akhir kata saya sampaikan, majunya suatu bangsa dikarenakan majunya bidang pendidikan. Pendidikan merupakan kunci pembangunan sumber daya manusia. Mari bersama-sama kita mencetak SDM unggul untuk mewujudkan Indonesia Maju,” tandas Trisno Nugroho. (Rls)