Realisasi KUR di Bali Per November 2019 Capai 101,68 Persen

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Elyanus Pongsoda (paling kiri) saat Rapat Pleno TPAKD Provinsi Bali Tahun 2019 dan Peluncuran Website www.kurbali.com dengan mengusung tema Website KUR untuk Semeton Bali di kantor setempat, Denpasar, Jumat (6/12).

Denpasar (Spotbalinews) –
Pencapaian kredit usaha rakyat (KUR) hingga November 2019 mencapai 101,68% dari target KUR di Bali sebesar Rp5,086 triliun. Tersebar di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali dengan penyerapan di 3 besar sektor yaitu perdagangan besar dan eceran sebesar 43%, pertanian sebesar 18%, dan industri pengolah sebesar 15%.

 “Kami mengapresiasi seluruh bank penyalur KUR di Bali, karena dapat mencapai target di atas 100% serta menjaga kualitas non performing loan (NPL) KUR di tahun 2019 di bawah 1%. Kami juga mengucapkan selamat kepada BPD Bali sebagai salah satu nominasi BPD penyalur KUR terbaik di tahun 2019,” ujar Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Elyanus Pongsoda saat Rapat Pleno TPAKD Provinsi Bali Tahun 2019 dan Peluncuran Website www.kurbali.com dengan mengusung tema Website KUR untuk Semeton Bali di kantor setempat, Denpasar, Jumat (6/12).

Pihaknya berharap, prestasi ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan di tahun 2020. Sebagai salah satu program prioritas Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Bali tahun 2019, telah membangun website www.kurbali.com. Dengan mengusung tema Website KUR untuk Semeton Bali, website ini telah diperkenalkan kepada seluruh Dinas Koperasi dan UKM 9 Kabupaten/Kota pada tanggal 20 September 2019. 

 
Adapun tujuan dari website ini diantaranya mempermudah UMKM di Bali dalam mengakses KUR. Dengan adanya website ini, pelaku UMKM dapat mengajukan KUR kapanpun dan dari mana saja. Dengan fitur-fitur yang ada di dalamnya, kurbali.com juga dapat menjadi sumber informasi terkini tentang KUR di Provinsi Bali.

 Mempermudah pemerintah daerah dalam menyosialisasikan KUR kepada UMKM di wilayahnya masing-masing. Dengan didukung oleh program pemerintah daerah Provinsi Bali 1 desa 1 wifi, kurbali.com dapat dapat diakses dari desa. “Melalui kurbali.com, kita akan memiliki data tentang proses KUR di bank-bank penyalur KUR. Sehingga kendala-kendala yang ditemukan dapat diselesaikan dengan koordinasi antar stakeholder di daerah,” jelas Elyanus.

 Sejak pertama kali diperkenalkan, telah dilaksanakan sosialisasi di Kabupaten Badung, Tabanan, Klungkung, Bangli, dan minggu depan di Kabupaten Buleleng. Hingga saat ini, website tersebut telah diakses lebih dari 20.000 kali. Terdapat 529 pengajuan KUR dari seluruh wilayah Provinsi Bali melalui website ini dengan total pengajuan mencapai Rp37,5 miliar. 

 
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra mengungkapkan kegembiraannya karena mengetahui bahwa angka non-performing loan (NPL) di Bali sangat rendah. Menurutnya, angka NPL atau kredit macetuntuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bali sangat rendah, yakni hanya berada dibawah satu persen saja.

“Ada angka yang menggembirakan tentang NPL itu sangat kecil, di bawah satu persen. Itu angka yang sangat kecil,” kata Sekda Dewa Indra.

Dirinya mengatakan, dengan melihat angka tersebut berarti dana KUR yang diterima oleh masyarakat digunakan dengan baik sehingga kreditnya tidak banyak yang macet.
Terlebih, menurutnya, angka penyakurkan KUR di Bali saat ini sudah cukup bagus.

Dengan adanya penyaluran KUR ini, Sekda Dewa Indra berharap bahwa KUR benar-benar mempunyai kinerja yang baik dalam pertumbuhan ekonomi. “Jadi bukan hanya tersalur sekian miliar, tapi betul-betul meningkatkan kinerja perekonomian kita, khususnya UMKM,” kata dia.

Terlebih, dirinya mendengar bahwa pemerintah pada 2020 nantinya akan menurunkan bunga KUR dari yang sekarang berada di angka tujuh persen, menjadi enam persen per tahun.

Sekda Dewa Indra menuturkan, meski penyaluran KUR di Bali sudah cukup bagus, namun generasi milenial yang mengakses hal tersebut sangat sedikit. Oleh karena itu, dengan adanya website kurbali.com ini, nantinya bisa mempermudah generasi milenial dalam mengakses KUR. “Saya sudah instruksikan tadi bagaiamana supaya kaum milenial lebih banyak lagi yang mengakses KUR,” jelasnya.

Bagi Sekda Dewa Indra, kaum milenial ini lebih progresif dibandingkan dengan generasi yang lebih tua. Disamping lebih progresif, wawasan listerasinya terhadap keberadaan teknologi dan pengetahuannya terhadap pasar, kaum milenial jauh lebih baik. “Jadi kalau disuntik dengan KUR, dia itu bisa untuk melipatgandakan modalnya. Oleh karena itu saya minta tadi, kedepan penyaluran KUR itu diupayakan mengakomodasi lebih banyak kalangan milenial,” tandasnya. (aya)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.