Bangli (Spotbalinews) –
Pada laporan pertanggungjawaban (LPJ) Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Adat Penarukan tahun buku 2020 menyampaikan rencana dalam hal memberikan dana Pitra Yadnya sebesar Rp 80 juta. Demikian disampaikan Pemucuk LPD Adat Penarukan, I Wayan Sudiatmika didampingi Penyarikan (Bendahara) LPD Adat Penarukan, I Ketut Selamat bertempat di Bale Banjar Penarukan
Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli, Minggu (28/2/2021).Â
Pengurus LPD Adat Penarukan membeberkan aset hingga akhir Desember tahun 2020 mencapai lebih dari Rp 13 miliar. Sedangan laba tahun 2020 tercatat sebesar Rp 416 juta. Kemudian untuk dana pembangunan yang diserahkan LPD ke desa adat setempat yaitu sebesar 20% dari laba atau Rp 83,8 juta.
Menurut Sudiatmika, pencapaian kinerja LPD Adat Penarukan ini tentunya berkat dukungan dan kepercayaan masyarakat Penarukan serta kerja keras para pengurus, pengawas serta para pegawai LPD. “Semua pihak sudah bisa bekerja keras demi kemajuan LPD Adat Penarukan,” kata Sudiatmika.
Adapun kntribusi LPD kepada desa adat maupun Krama/warga setempat saat upacara Pitra Yadnya memberikan dana kurang lebih Rp 80 juta yang bersumber dari dana sosial yang ada di LPD. “Kepada Krama yang tidak memiliki Sawo ikut berpartisipasi atau Ngerombo hanya dikenakan Urunan sebesar Rp 300 ribu dan Patus bambu serta Klangsah. Jika tidak ada halangan bulan Juli ini akan bisa melakukan upacara Yadnya dan Krama merasa diringankan,” ucapnya.
Bendesa Adat Penarukan, I Nengah Ada mengatakan kontribusi dari LPD saat kegiatan Pitra Yadnya diharapkan dapat meringankan beban Krama. “Kami tetap mendukung setiap program dan kebijakan LPD Penarukan,” ucapnya.
Kata Ada, diperlukan dukungan Krama sehingga Ngaben massal bisa terlaksana pada Juli mendatanga. “Terimakasih atas kontribusi nyata dari LPD Penarukan kepada Krama. Dimana pada pandemi ini sudah dua kali membagikan paket sembako yakni pada Juli 2020 sebanyak 312 paket sembako dan November kepada warga tidak mampu dan anak-anak terlantar sebanyak 59 paket sembako terdiri dari beras, minyak goreng, telur dan mie dengan nilai per paket Rp 100 ribu,” ungkapnya. (Yes)