Denpasar, Spotbalinews.com–
Jelang Hari Raya Nyepi dan Ramadan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Provinsi Bali
melakukan sinergi dari hulu ke hilir dalam rangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan
(GNPIP) Provinsi Bali tahun 2023.
Di sisi hilir, pada 15 Maret 2023 telah dilaksanakan operasi pasar di Musholla Baitul Mu’miniin Badan Koordinasi Dakwah Islam (BKDI) Bali, Denpasar Selatan. Kegiatan operasi pasar tersebut merupakan sinergi antara Pemerintah Kota Denpasar, Bank Indonesia Bali, Yayasan Baitul Mu’miniin BKDI Bali, Bulog, Perumda Pasar Sewakadharma, distributor bahan pangan serta UMKM.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wali Kota Denpasar, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali, Perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali, Pimpinan Perbankan serta OPD terkait.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyampaikan bahwa
kegiatan operasi pasar selain upaya pengendalian inflasi, juga merupakan langkah untuk pemenuhan
kebutuhan pangan terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Nyepi dan Ramadan.
Operasi pasar ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas ekonomi dari UMKM yang terlibat.
Trisno juga menambahkan bahwa untuk menjaga stabilitas harga TPID di Provinsi Bali bekerjasama
dengan Bulog, distributor bahan pangan dan perumda akan melakukan operasi pasar secara serentak dan berkelanjutan menjelang HBKN Nyepi dan Ramadan hingga Idul Fitri di seluruh wilayah Bali.
Selain itu, Bank Indonesia juga mendorong akseptansi ekonomi dan keuangan digital khususnya melalui QRIS. Oleh sebab itu, seluruh merchant yang terlibat dalam operasi pasar diwajibkan memasang QRIS sebagai salah satu opsi pembayaran.
Sedangkan di sisi hulu, pada 16 Maret 2023 telah dilakukan penanaman bibit dan panen
cabai yang dipusatkan di Kelompok Tani Ternak (KTT) Mekar Nadi Sari, Br. Bangah, Kec. Baturiti,
Kab. Tabanan. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali, Sekretaris
Daerah Kab. Tabanan, Forkopimda Kab. Buleleng, OPD Kab. Tabanan, Perumda Kab. Tabanan dan
Kab. Buleleng serta perwakilan kelompok tani. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program
Gerakan Tanam “Merdeka 77.000” di Provinsi Bali pada tahun 2022 yang lalu.
Dalam kegiatan panen cabai bersama ini juga dilakukan penanaman bibit cabai bersama dengan tujuan agar produksi cabai di Tabanan tetap berkelanjutan.
Trisno Nugroho menyampaikan bahwa
berdasarkan hasil monitoring harga yang dilakukan oleh Bank Indonesia, sampai dengan posisi
minggu ke II bulan Maret 2023, masih terdapat potensi kenaikan harga yang bersumber dari harga
komponen volatile foods (VF), khususnya cabai. “Panen cabai kali ini tentunya akan menambah
pasokan cabai di Bali sehingga diharapkan harga cabai di pasar akan menurun”, kata Trisno.
Sementara, harga beras mulai melandai pada bulan Maret karena sebagian daerah di Bali sudah
mulai memasuki musim panen. Trisno menambahkan bahwa Bank Indonesia terus bersinergi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah serta instansi terkait untuk mengendalikan inflasi pangan melalui GNPIP. “Kegiatan ini harus dilakukan dengan semangat KIS (konsistensi, inovasi, dan sinergi) agar Bukestabilan harga dapat terus dijaga dan mencapai target inflasi 3%±1% pada akhir 2023”, ujar Trisno.
Sekretaris Daerah Kab. Tabanan, I Gede Susila menyampaikan apresiasi kepada Bank
Indonesia yang terus aktif dalam pengendalian inflasi di Provinsi Bali. Kab. Tabanan sebagai lumbung pangan Provinsi Bali akan terus mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan pengendalian inflasi pangan dan menjadikan produk asli Tabanan menjadi produk unggulan yang dapat menunjang Informasi tentang KPw BI Provinsi Bali: Telp. (0361) 248982 – 89, e-mail: KPwBali-UK@bi.go.id lumbung pangan. Gede berharap berbagai instansi terkait turut mendukung pengembangan pertanian di Kab. Tabanan serta bersinergi bersama petani dan masyarakat dalam mengendalikan inflasi pangan.
Pada kesempatan tersebut, Perumda Kab. Tabanan dan Kab. Buleleng juga turut hadir dan
siap menyerap hasil panen cabai petani. Kerja sama tersebut sebagai bentuk implementasi local value
chain dan pemberdayaan produk petani lokal, dimana Perumda dapat berperan menjadi offtaker
hasil tanam petani yang diharapkan mampu memperpendek rantai pasokan sehingga harga tetap stabil dan kesejahteraan petani tetap terjaga.
Berdasarkan hasil koordinasi antara TPID Provinsi Bali, Bulog, Distributor dan Perumda, dapat
dipastikan bahwa bahan kebutuhan pokok di Bali sangat mencukupi menjelang Hari Raya Nyepi dan
Ramadan. Untuk itu, Bank Indonesia mengimbau masyarakat untuk berbelanja bijak dan hemat
sesuai kebutuhan menjelang beberapa HBKN Nyepi dan puasa Ramadan. Perilaku belanja bijak dan
hemat ini tentu dapat membantu dalam mengurangi tekanan inflasi harga pangan di Provinsi Bali.(rls)