Sport Tourism Terkendala Infrastruktur yang Tak Memadai di Bali

Workshop pengembangan wisata olahraga, Kamis (7/2) di Hotel Haris Sunset Road, Badung.

Mangupura (SpotBalinews) –
Sport Tourism telah menjadi industri pariwisata dengan perkembangan yang sangat signifikan di seluruh dunia. Dampak multiganda dari penyelenggaraan wisata olahraga berupa peningkatan ekonomi, perbaikan infrastruktur, promosi destinasi wisata, dan pengembangan potensi daya tarik wisata.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, A.A Gede Yuniartha Putra, pada acara workshop pengembangan wisata olahraga, Kamis (7/2) di Hotel Haris Sunset Road, Badung, terkait pelaksanaan sport event di Bali memang sangat potensial dilaksanakan. Karena akan mampu mendatangkan para wisatawan ke Bali. Baik itu, wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik, karena destinasi dimasing-masing daerah di Bali sangat mendukung.
Sampai saat ini menurut dirinya, Bali masih terkendala infrastruktur yang belum mendukung. Terutama, terkait dengan pelaksanaan sport event yang belum begitu menunjang. “Seperti event, memang sudah masuk dalam program kami (Dinas Pariwisata Provinsi Bali). Akan tetapi, dari pengamatan kami di Bali masih terkendala infrastruktur yang belum menunjang. Yang seharunya, itu merupakan pendukungnya,” jelasnya.
Dirinya mencontohkan, sampai saat ini untuk pembangunan infrastruktur di Bali saat akan ada event-event besar dilaksanakan di Bali. Baru dibangun penunjang infrastruktur dalam kaitan event tersebut. “Bali mendapatkan sesuatu apa bila ada event saja, Contoh pelaksanaan APEC kita (Bali) mendapat Jalan Tol, selanjutnya IMF mendapat bantuan pembangunan Underpass,” ujarnya.
Disampaikan, bukan  begitu yang diharapkan dalam kaitan membangun infrastruktur penunjang sport event, terpenting dilakukan adalah yang terencana.
“Yang terencana tersebut, yang harus kita lakukan. Kan, ada program jangka panjangnya,” ucapnya.


Yuniartha menambahkan, terkait dengan pembangunan infrastruktur khususnya dalam menunjang sport event, Bali masih terbentur dengan angaran. “Kami masih terbentur angaran. Ya, harapan kami dalam kaitan dengan infrastruktur tersebut Pemerintah pusat setidaknya dapat membantu,” harapnya.
Sementara itu menurut Fasilitator workshop, Dr. Ir. Ricky Avenzora, berbicara mengenai sport tourism, Jelas kan menjadi satu ikon utama dunia. “Salah satu penyebabnya adalah karena modernisasi yang menjadikan berbagai kegiatan Pariwisata lebih banyak,” katanya. Namun, pihaknya Masih memiliki PRbbesar, yakni sesuatu yang sangat potensial ini belum dibicarakan dan belum diolah dalam kontek industri. “Coba bayangkan kalau kemudian orang saja cari mercendaisnya saja bisa hidup, seperti event sepakbola dan segala macam mendunia. Kenapa kalau Hal ini kita nggak bisa?” jelasnya.
Katanya, saat ini Bali sangat perlu blueprint sport tourism, karena blueprint sport tourism ini nantinya akan dapat mengintegrasi serta akan menjadi acuan atau payung hukum.
“Dengan cara ini, event-event sport tourismdi Bali akan menjadi lebih besar lagi,” katanya.
Dilanjutkannya, jika tidak ada sinergitas tersebut, event sport di Bali tidak akan pernah menjadi besar. Maka dari itu, blueprint sport tourism harus segera dibuatkan di Bali.
Menurut dia, blueprint tersebut belum dimiliki Bali karena sampai saat ini belum ada yang concern dan memperhatikan hal tersebut. *aya

A.A Gede Yuniartha Putra

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: