Denpasar (Spotbalinews) –
Hampir 6 bulan, situasi pandemi COVID19 terasa di Bali. Bukan hanya ancaman kesehatan, kalangan seniman di Bali pun terdampak langsung karena penghasilan mereka dari kalangan wisatawan semakin merosot. Ada ribuan seniman di seluruh Bali yang harus mengalami situasi ini. “Kalau yang punya pekerjaan lain mungkin masih bisa bertahan. Tapi kalau yang hanya menggantungkan pada pekerjaan seni, sudah jelas mereka sangat kesulitan. Untuk itu kami sengaja merangkul belasan seniman Bali dalam karya seni mural di The HUB Bali,” ujar owner The HUB Bali, Wewe (Wirawan) mewakili 2 owner lainnya, yakni Tri susila dan Toni Hartono, didampingi Operasional Manager The HUB Bali, Monica, serta Sales Marketing Eksekutif, Amanda, pada acara jumpa pers launching Seni Mural, pada Jumat (14/08/2020), bertempat di The HUB Bali, Sanur
Lanjut Wewe panggilan akrab Wirawan, bahwa para seniman itulah yang membuat Bali kesohor di mancanegara. Mereka selalu berupaya untuk berkreasi sehingga kesenian Bali semakin berkembang. Dapat dikatakan bahwa mereka berkreasi lebih didasarkan pada orientasi seni (art orientation). “Selain itu, kami sengaja menghadirkan seni mural disetiap dinding The HUB Bali, agar para pengunjung bisa berfoto Selfi, terlebih gambar di mural ini mengimplemetasikan artis dan tokoh dunia,” katanya.
Pihaknya harapkan dengan adanya seni mural dari seniman Bali ini bisa melindungi nasib para seniman Bali. Kalau tidak, niscaya nasib mereka semakin buruk, dan tidak tertutup kemungkinan daya kreasi para seniman semakin lesu, yang berakibat pudarnya daya saing pariwisata Bali di pasar wisata internasional.
Sementara itu, Ketua Seni Mural di The HUB Bali (tokoh seniman), Made Wiradana didampingi IB. Purwa dan I Putu Bonuz, mengungkapkan terimakasih atas perhatian owner The HUB Bali terhadap eksistensi seniman Bali. “Kami harap seni mural yang menggandeng sebanyak 14 seniman Bali ini dapat memperindah lokasi lahan yang kami proyeksi sebagai tempat edukasi bagi masyarakat luas,” ujarnya.
Lanjutnya, untuk area gambarnya di dinding The HUB Bali cenderung tokoh dan artis dunia, serta gambarnya yang penting tidak ada unsur pornografi dan kekerasan,” katanya.
Belasan seniman mural hadir untuk menciptakan dinding edukasi dan kreasi. Kata dia, dengan gambar dan lukisan mural ini diharapkan dapat memberikan kilas balik tentang artis dan tokoh dunia.
Seni mural juga dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti pengecekan suhu tubuh, penggunaan masker, penyediaan tempat cuci tangan dan pembatasan seniman. (aya)