Tradisi Palang Pintu Pencak Kampung Pesisir Pengambengan

Jembrana, Spotbalinews.com –

Tak hanya tradisi Pencak Silat Si Pitung yang terkenal di Betawi dengan sebutkan Palang Pintu. Acara yang tradisional sejak jaman nenek moyang masyarakat pesisir di Kabupaten Jembrana. Palang Pintu merupakan tradisi turun menurun terutama warga muslim. Dimana jika ada hajatan perkawinan, sunatan, atau saat lamaran ke calon mempelai wanita dan juga di pakai saat hajatan kedatangan para pejabat.

Pesilat Bhakti Negara Mujiburrahman (53) tahun kisahkan jika dua pesilat bisa mengadu ilmu beberapa keahlian bela diri pencak, maka salah satu kalah maka dipersilahkan masuk. Dilanjutkan dengan kendang rebana Qasidah, Sholawatan, dan Mengaji Al-quran. Tapi tradisi ini semakin menyusut hilang, hanya masyarakat yang memang masih melakoni hajatan kuno. Yang justru hal ini melestarikan pencak silat Palang Pintu hanya dipergunakan saat hajatan saja.

“Saya melakoni ini sejak dari 3 generasi dengan memperdalam silat kampung hingga tergabung dalam Bhakti Negara naungai IPSI. Jaman dulu tradisi kesenian palang pintu merupakan ikon kampung Bugis Melayu. Yang unik adalah berbalas pantun dengan menyentil sedikit kondisi kehidupan masyarakat. Bahkan saat berbalas pantun tentu rasa kekerabatan akan semakin melekat,” tuturnya.

Sapaan kental para murid silat Bang Jibur juga katakan, Palang Pintu juga dibumbui dengan gamelan kendang pencak atau sekedar rebana bahkan sholawat. Bahkan ada yang juga dengan ayat suci Al-Quran. Kesenian ini selayaknya tetap lestari, jangan hanya saat hadir dalam ajang pentas seni atau sambutan para pejabat saja. Kelestarian seni budaya Palang Pintu selalu mendapatkan ikon juga dalam event seni dan budaya terutama Melayu.

“Saat pentas di acara 2 tahun Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Jembrana pentas Palang Pintu diiringi dengan kendang kampung berkolaborasi Hadrah membuat para pejabat heran ternyata budaya seni pencak kampung Palang pintu masih ada digencarnya budaya-budaya luar yang kian menghantui kaum muda milenial. Semoga budaya seni Palang pintu tetap bisa tampil baik event daerah saat perayaan dan jika pun bisa ada sejenis lomba Palang pintu,” dengan penuh harapan.(Edy)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.