Denpasar (Spotbalinews) –
Upaya menjadikan pulau Bali sebagai wisata halal batal. Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwasata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) dengan tegas menyampaikan, telah sepakat dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster untuk menjalankan pariwisata dengan budaya kearifan lokal di Bali.
“Kemarin dengan pak Gubernur sudah disampaikan juga, pariwisata di Bali berbasis budaya dengan kearifan lokal. Pariwisata berkualitas dan berkelanjutan serta sehat,” tegas Sandiaga kepada wartawan, di Gedung Dharma Negara Alaya, Lumintang Denpasar, Senin (29/12)
Lebih lanjut kata Sandiaga, selesai pembicaraan dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali bersama Kepala Dinas, pihak Menparekraf hanya mensuport kebijakan nanti diambil pemerintah provinsi Bali.
“Selesai pembicaraan berarti kita sepakat, bahwa Pak Gubernur dan Wakil Gubernur, Kadis yang menentukan kebijakan di sini. Kita akan mengikuti saja dan mensuport dari Kementrian Pariwisata dan Keekonomian Kreatif. Jadi kami sepakat. Ke depannya akan berbicara masalah ini adalah Pak Gubernur dan Wakil Gubernur,” terang Sandiaga.
Perlu diketahui sebelumnya beredar kabar, kedatangan Sandiaga selaku Menparekraf ke Bali disinyalir akan menghembuskan wisata halal. Dan belakangan kabar itu menjadi tidak benar.
Bahkan kata Sandiaga yang dikutip dari CNN Indonesia menegaskan, perdebatan yang terjadi saat ini soal pariwisata halal justru kontraproduktif. Sebab Indonesia katanya sedang bekerja keras membenahi sektor wisata sejak pandemi melanda.
“Perdebatan di media sosial mengenai pariwisata berbasis religi, spiritual, halal, atau syariah itu sangat tidak perlu,” kata Sandiaga dalam rekaman suara.
Politikus Gerindra ini percaya pariwisata dan ekonomi kreatif bisa jadi jalan keluar Indonesia dari krisis akibat pandemi. Karena itu, Sandi mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama.
“Mari semua pihak bergandengan tangan memastikan bahwa pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif jadi lokomotif membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” ajak Sandiaga Uno. (Rls)