Yoke Darmawan : UMKM Bali Membutuhkan Sistem Logistik yang Kuat, JNE Diharapkan Jadi Jawabannya

Founder Darmawan & Associates, Yoke Darmawan

Denpasar (SpotBaliNews) –
Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Bali membutuhkan sistem logistik yang kuat agar bisa berkontribusi lebih besar dalam meningkatkan perekonomian.

Menurut Tim ahli Ekonomi Kreatif dan Founder Darmawan & Associates, Yoke Darmawan, di sela-sela acara Reunion Miss Universes 2015 In Bali, Selasa (17/9) di TS Suites Hotel Bali, UMKM tidak bisa berkembang maksimal, karena saat ini pelaku usaha logistik masih berdiri sendiri tanpa sinergi. “Ini membuat barang yang diproduksi mereka lebih mahal dan tidak bisa bersaing dengan produk impor,” katanya.

Melalui sinergi antara pelaku usaha niscaya akan terbentuk sistem pola pengiriman barang yang lebih terorganisir baik itu melalui darat, laut, dan udara.
Terlebih, pertumbuhan penjualan produk UMKM melalui platform e-commerce di Bali sendiri cukup meningkat, jadi diharapkan peran pelaku bisnis logistik seperti JNE lebih ditingkatkan.

Ke depan, JNE diharapkan terus mendukung sektor UMKM sebagai penggerak ekonomi kreatif di Bali.Salah satu bentuk dukungan yang diberikan adalah membantu mempercepat layanan kiriman agar cepat sampai, dan aman.

E- commerce semakin menggeliat seiring dengan perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi. Kemudahan berbelanja dan berjualan online membuka kesempatan bagi semua pegiat usaha mulai dari perusahaan besar, UKM maupun bisnis perorangan.

Terlebih, desain dan fesyen dalam era globalisasi juga menjadi salah satu sektor penting dalam pergerakan ekonomi kreatif Indonesia dan Bali khususnya.  Fenomena pergerakan jaman yang kompleks dan multidimensi ini menjadi evolusi dari berbagai design dan kreativitas.
 “Melalui dunia desain dan fesyen  akan berdampak pada semua sektor bisnis ekonomi kreatif serta memperluas kontribusi stakeholder dalam pertumbuhan industri fesyen,” terang Yoke Darmawan.

Pihaknya menambahkan, fashion sebagai bisnis, memiliki terobosan dalam pasar global yang lebih kompetitif dan menghasilkan untuk audiensi massa. Disisi lain, merupakan cara melestarikan Budaya khususnya corak dan pola kuno atau asli Bali, berbagi dan menciptakan perubahan persepsi masyarakat peminat secara general.

Bali saat ini telah berubah menjadi pusat kreatif dimana inspirasi dan penciptaan, diproduksi dan dipasarkan  tidak lagi untuk kebutuhan lokal , tetapi juga tersebar luas menjadi tuntutan global yang solid. Bukti nyata produk tekstil kreatif Bali yang mulai dikenal pasar yaitu kain tenun yang telah berkembang sejak tahun 1953an dan kini banyak dilirik oleh designer papan atas. (aya)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: