Tingkatkan Pengetahuan Media, BI Gelar Capacity Building di Pulau Menjangan

Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (Kpw BI) Provinsi Bali, pada kamis (13/11/2025) melaksanakan Media Gathering bertajuk Capacity Building Sobat Media BI Bali bersama puluhan wartawan

Jembrana, Spotbalinews.com-

Demi meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan media agar lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan, Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (Kpw BI) Provinsi Bali, pada kamis (13/11/2025) melaksanakan Media Gathering bertajuk Capacity Building Sobat Media BI Bali bersama puluhan wartawan yang selama ini berkontribusi untuk BI Bali yang berlangsung mulai tanggal 13 – 14 November 2025 di Pulau Menjangan Jembrana Bali.

Menurut Deputi Direktur BI Provinsi Bali, Yusuf Wicaksono, pada kesempatan tersebut memaparkan bahwa perekonomian Bali kini tumbuh 5,58% (yoy) atau berada di atas pertumbuhan nasional sebesar 5,04% (yoy).

“Perbedaannya cukup signifikan dibanding dengan pertumbuhan nasional kita. Capaian ini tidak lain didukung oleh sektor akomodasi makan dan minuman yang angkanya 23%, pertanian dan transportasi, konstruksi dan Perdagangan semua sukses disektor tersebut,” ujarnya.

Lanjutnya, triwulan ketiga tumbuh cukup baik sehingga menghasilkan secara kumulatif 5,8%,“ jelasnya.

Dikatakannya, provinsi Bali tingkat inflasinya cukup stabil diangka 2,61% (yoy) atau masih di dalam kisaran target nasional dan inflasi ini cenderung menurun, dikarenakan Bank Indonesia di daerah berupaya agar bahan-bahan terutama bahan pangan itu cukup stabil.

Meskipun perekonomian tumbuh baik, dimana stabilitas harga atau inflasi terkendali namun ada beberapa tantangan yang harus dihadapi.Kita perlu waspadai bersama agar perekonomian yang meningkat ini dapat dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat di Bali dan bagaimana supaya perekonomian yang meningkat tersebut tidak diikuti oleh kenaikan harga agar daya beli masyarakat tetap bisa bertahan.

Yusuf mengatakan lewat 5,8 YoY, membuat tantangan baru ke depan, yakni inflasi dan stabilitas daya beli masyarakat. “Jadi dua fokus tersebut harus dijaga sehingga momentum pertumbuhan ini dapat terjaga baik,” katanya.

Melalui Capacity Building, juga dilakukan diskusi jurnalistik bersama Racmadin Ismail selaku Pimred Tirto.id. Ia berbagi pengalaman jurnalistik dan trik pengembangan seputaran dunia berita online. Formula dilakukan lewat pendekatan terhadap audiens, Insight, hingga algoritma dalam Google.

Racmadin Ismail mengatakan realitas digital saat ini bahwa insight pengiklan nasional mulai menuju ke tingkat lokal. “Terjadi suatu perubahan dunia iklan ke depannya dari nasional ke lokal. Banyak yang butuh followers dan pembaca digital lokal. Lokal konteks dan lokal audiens ini menjadi target, ini peluang menarik ke depan,” katanya.

Diutarakan Racmadin, ke depannya dapat fokus di market lokal, di mana orang-orang pengiklan nasional yang menuju ke lokal. Lokal konteks juga akan mendekatkan pengiklan dengan konsumen.

“Kenapa pengiklan nasional tertarik ke lokal, karena ada algoritma yang organik. Perlu diketahui jumlah follower tidak berbanding lurus dengan pembaca. Tingkat pembaca tinggi di google. Buat pembaca interest khusus terkait lokal konteks,” jelasnya.

Menentukan personal pembaca, umur, hingga kebutuhan pembaca. Audiens target ini untuk membedah jenis pembaca, lalu menentukan artikelnya. “Kalau dulu beritanya mengikuti tren, tetapi ada alternatif baru sekarang dengan membuat atau membangun audiens,” beber Racmadin

Rachmadin Ismail, pada kesempatan tersebut juga membagikan bagaimana membangun audensi ekonomi publik yang berhubungan dengan teknik penulisan artikel yang akurat yang diambil dari sudut mana sehingga memberikan informasi yang bisa dipercaya oleh masyarakat. (Sbn)

Mungkin Anda Menyukai