Jaga Ketersediaan Pakan di Musim Kering, Peternak Sapi Didorong Budidayakan Rumput Odot

Denpasar, Spotbalinews.com-

Peternak Sapi di Bali didorong untuk mulai membudidayakan rumput odot ( Pennisetum purpureum cv.Mott) untuk menjaga ketersediaan pakan di musim kering. Mengingat selama ini ketersediaan pakan hijauan sangat bergantung pada musim dan juga kualitasnya rendah, sehingga secara otomatis akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dari ternak sapi.

Akademisi dari Program Studi Peternakan Universitas Warmadewa (Unwar) Ir. Ni Ketut Etty Suwitari, M.Si menyatakan masalah utama peternak, khususnya ternak ruminansia yaitu pakan yang diberikan tidak memenuhi kecukupan jumlah dan asupan nutrient. Bahan pakan pada umumnya berasal dari limbah pertanian yang rendah kadar protein kasarnya dan tinggi serat kasarnya.

“Tingginya kadar serat ini yang umumnya didominasi komponen lignoselulosa (karbohidrat komplek) yang sulit dicerna. Sedangkan ternak membutuhkan pakan yang kaya nutrisi. ” kata Etty Suwitari yang juga merupakan Ketua Pengabdian Kepada masyarakan (PKM), prodi peternakan Unwar saat dikonfirmasi pada Senin (17/4).

Menurut Etty, budidaya rumput odot atau rumupt gajah mini dapat menjadi salah satu jalan menjaga ketersediaan pakan di musim kering. Mengingat rumpuat odot merupakan salah satu jenis rumput unggul dan memiliki produktivitas serta kandungan nutrisi cukup tinggi.

Etty menjelaskan Produksi yang cukup tinggi menjadi keunggulan tersendiri bagi rumput odot, terlebih pada musim penghujan batang rumput odot terasa lebih lunak sehingga sangat digemari oleh kambing dan ternak sapi. Keunggulan lain dari rumput odot adalah jumlah nutrisi yang cukup tinggi dibanding rumput Gajah, sebagai ilustrasi jumlah protein kasar yang ada dalam daun rumput odot mencapai 12-14% bahkan ada yang mencapai angka 17 %, disamping itu tingkat kecernaan rumput odot mencapai 65-70%.

Perkembangbiakan rumput odot dapat dilakukan dengan metode vegetatif, yaitu dengan menggunakan percabangan yang tumbuhnya paling baik. Rumput odot dapat ditanam dengan menggunakan dua pola. Pertama adalah monokultur dimana dalam suatu lahan hanya ditanami oleh tanaman odot saja. Pola tanam yang kedua adalah dengan menanamnya di sela-sela tanaman lain.

Ia mengakui upaya sosialisasi pemanfaatan rumput odot kepada peternak sapi telah dilakukan, salah satunya kepada Kelompok Tani Tunas Jati, Desa Getasan, Kabupaten Badung. Sosialisasi telah dilakukan pada Sabtu (15/4) lalu melalui Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah.(rls)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.