Denpasar (Spotbalinews) –
Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang disusun oleh Kemenpora RI menjadi acuan pemetaan keolahragaan Nasional yang akan dilakukan dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Aturan dalam Perpres Nomer 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) termaktub desain pengembangan olahraga secara menyeluruh. Hal itu diungkapkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Mempora) Zainudin Amali, pada acara Webinar DBON hari kedua yang digelar oleh Siwo PWI bekerja sama dengan Kementrian Pemuda dan Olahraga RI, Rabu (1/12/2021), di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur.
Menpora menekankan sosialisasi mengenai Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), Desain ini diharapkan bisa memudahkan daerah-daerah mencari talenta untuk memajukan olahraga Indonesia.
Menurutnya, Desain Besar Olahraga Nasional menunjuk pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021. Dasar pertimbangan diterbitkannya DBON ini adalah diperlukannya arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional jangka panjang secara terintegrasi dan kolaboratif untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam bidang keolahragaan.
Menpora Zainudin Amali mengatakan, satu diantaranya adalah membangun industri olahraga tanah air. Ia mengatakan, Indonesia bukan hanya sempat merasakan kejayaan olahraga. Tapi industri seperti bola, juga secara resmi, pernah digunakan oleh FIFA.
“Kita punya banyak industri yang bisa mendukung olahraga, hanya saja belum tersertifikasi internasional dan belum standar,” jelasnya.
Dalam Desain Besar Olahraga Nasional, industri olahraga juga menjadi bagian dari pembangunan keolahragaan tanah air. Menurut Zainudin Amali, pembinaan dan support harus dilakukan terhadap pelaku industri pendukung olahraga untuk mendapatkan sertifikasi internasional.
Dikatakan, DBON memiliki tujuan besar meningkatkan budaya olahraga di masyarakat dari hulu, yang diawali dengan pembangunan sumber daya masyarakat. Zainudin mengatakan, cabang keilmuan olahraga atau sports science, menunjukkan bahwa tingkat kebugaran masyarakat menentukan prestasi yang bisa dicapai.
“DBON ini targetnya Perbaikan Capaian olahraga secara International, Review total hulu ke hilir dari daerah sampai pusat hingga 2045 indonesia emas,” imbuhnya.
Di sisi lain, Menpora juga menjabarkan persiapan Indonesia untuk mencapai target 5 besar Olimpiade di 2045. Dijelaskan, persiapan dilakukan secara bertahap dengan kaderisasi talenta berprestasi sejak usia 10 tahun. Untuk mencapai prestasi, kata Zainudin, butuh 10.000 jam latihan atau 10 tahun.
Ada 12 nomor Olimpiade yang menjadi unggulan yaitu, bulutangkis, angkat besi, panjat tebing, panahan, menembak, karate, taekwondo, balap sepeda, atletik, renang, dayung, dan senam artistik.
“Secara perhitungan masuk dan harus konsisten dengan pembinaan, maka peringkat 5 dunia bukan hal mustahil,” ujarnya.
Selanjutnya Menpora menjelaskan tujuan besar dari DBON ini adalah meningkatkan budaya olahraga masyarakat, meningkatkan kapasitas sinergitas dan produktivitas olah raga prestasi nasional dan memajukan perekkonomian nasional berbasis olah raga. (Aya)