Wagub Cok Ace Ajak ISI Turut Menguatkan Desain Interior Berbasis Budaya Bali

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) saat menjadi Keynote Speaker serta membuka secara resmi acara “Doorstop” Pameran Desain Interior Spesial Topik yang dilaksanakan oleh Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Riupa dan Desain ISI Denpasar bertempat di Geo Open Space, Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Sabtu (13/2).

Mangupura (Spotbalinews) –

Peran dan strategi penguatan desain interior yang berbasis budaya Bali tidak dapat hanya dilakukan oleh pemerintah saja. Dibutuhkan juga peran dan dukungan dari pihak seperti halnya ISI Denpasar dalam mencetak SDM menjadi para kaum terpelajar yang nantinya dapat turut serta berperan menjaga dan memelihara budaya Bali melalui desain interiornya.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) saat menjadi Keynote Speaker serta membuka secara resmi acara “Doorstop” Pameran Desain Interior Spesial Topik yang dilaksanakan oleh Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Riupa dan Desain ISI Denpasar bertempat di Geo Open Space, Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Sabtu (13/2).

“ISI Denpasar sebagai Perguruan Tinggi di bidang seni, tentunya memiliki peran yang sangat penting dalam upaya pelestarian seni dan budaya Bali, termasuk dalam bidang seni desain interior. Fakultas Seni Rupa dan Desain juga memiliki peran yang strategis mengawal budaya local Bali dalam petrencanaan desain interior, sehingga memiliki kekhasan sendiri dan mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional,” jelas Guru Besar ISI tersebut.

Ia juga mengapresiasi pameran ini yang bukan hanya sebatas memenuhi mata kuliah untuk mahasiswa saja. Akan tetapi, menurutnya ini merupakan langkah nyata kegelisahan mahasiswa dalam menyikapi tantangan global yang berpengaruh pad aperkembangan desian interior berlandaskan budaya Bali.

Lebih lanjut, tokoh Puri Ubud ini juga menyatakan pemerintah telah mengatur tentang konsep bangunan Bali seperti tertuang dalam Perda Bali Nomor 5 tahun 2005 tentang Presyaratan Arsitektur Bangunan Gedung yang mewajibkan desain bangunan mentaati prinsip-prinsip arsitektur tradisional Bali. “Melalui regulasi tersebut dengan sendirinya akan berdampak pula pada desain interior yang digunakan,” imbuhnya.

Tak lupa Wagub Cok Ace juga berharap melalui acara ini bisa meningkatkan kecintaan generasi muda sebagai pengemban warisan budaya Bali, sehingga warisan-warisan seperti ini bisa terus dilestarikan bahkan ditingkatkan pada masa yang akan datang.

Sementara itu Ketua Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI I Kadek Dwi Noorwatha menyatakan bahwa acara pameran ini dipandang perlu dilaksanakan sebagai sarana informasi tentang perkembangan program studi Desain Interior ISI. “Kami ingin masyarakat mengetahui tentang keberadaan prodi ini, serta menginformasikan tentang karya-karya mahasiswa di bidang desain interior,” imbuhnya.

Sesuia visi misi ISI, pihaknya juga selalu menanamkan budaya Bali pada setiap sentuhan karya mahasiswa dan selalu mengarahkan mahasiswa bagaimana mengembangkan kebudayaan tersebut dalam karya desain interior. “Kami juga mengapresiasi adik-adik mahasiswa yang telah bekerja keras mewujudkan acara pameran di tengah pandemi ini,” tandasnya.

Ketua Panitia pameran Wedananda Maran Putra melaporkan jika pameran yang bertajuk UTTARAASA atau berarti tujuan atau cita-cita yang lebih baik akan berlangsung selama dua hari dari tanggal 13-14 Pebruari 2021. Ia juga melaporkan bahwa pameran dan talk show yang dilaksanakan akan terus mematuhi protocol kesehatan Covid-19.(Rls)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.