YKWA Touring Kunjungi Desa Pengelipuran yang tak Tergerus Budaya Modern

Suasana Desa Pengelipuran, Kabupaten Bangli yang indah dan asri

Bangli, spotbalinews.com-

Setelah melakukan kunjungan ke keluarga Wijaya yang istrinya mengalami lumpuh menahun yang beralamat di lingkungan Banjar Gunaksa, Desa Cempage, Kabupaten Bangli lewat berbagi kasih dengan memberikan bantuan paket sembako dan alat persembahyangan.

Yayasan Kaori Weles Asih (YKWA) melalui Ni Kadek Winnie Kaori Intan Mahkota melanjutkan perjalanan (touring) untuk berbagi kasih ke Desa Yeh Malet, Kabupaten Gianyar untuk kembali menjengguk keluarga yang mengalami kebutuhan khusus dan stroke.

Ketua Yayasan Kaori Weles Asih (YKWA), Ni Kadek Winnie Kaori Intan Mahkota

Sebelum itu, Kadek Kaori bersama rombongan touring terlebih dahulu mampir ke Desa Pengelipuran, Kabupaten Bangli untuk melihat keindahan, keasrian, dan pelestarian tradisi adat budaya yang ada di desa tersebut.

Selama berada rombongan touring berada di Desa Pengelipuran sebelum akan menuju ke Desa Yeh Malet, Kadek Kaori mengatakan sejak puluhan tahun leluhur kita yang ada di Desa Pengelipuran bisa membuat daerahnya menjadi obyek wisata.

Sampai saat ini Desa Pengelipuran terus bisa menjadi daya tarik kunjungan wisatawan. Bukan karena teknologi yang canggih dan bukan juga karena gedung bertingkat, namun ini dikarenakan pelestarian budaya dan rumah adatnya yang terus dilestarikan sampai saat ini.

Anehnya lagi, pelestarian adat budaya di Desa Pengelipuran sampai saat ini sama sekali tidak pernah terpengaruh akan budaya modern, dan penduduknya juga bisa terus melestarikan budaya warisan leluhurnya dengan baik.

“Warisan budaya di Desa Pengelipuran yang terus menjadi daya tarik wisatawan juga bisa memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangli,” kata Kadek Kaori, Jumat (25/10/2024) di Bangli.

Sembari menambahkan, Desa Pengelipuran ini juga memberikan pembelajaran yang luar biasa terkait pelestarian budaya yang begitu menjadi daya tarik wisatawan.

Desa Pengelipuran dilihat dari perkembangan digital sudah banyak mengalami perubahan pelestarian, namun dilihat dari sudut pandang berbeda keasrian desanya masih tetap terjaga.

“Bahkan Desa Pengelipuran saat ini juga sudah mendapatkan pengakuaan dari dunia yakni sebagai salah satu kunjungan wisata yang masih mempertahankan warisan budaya leluhur,” terang Kadek Kaori.

Berharap kepada Pemkab Bangli agar Desa Pengelipuran ini tetap dijaga kelestarian sebagai salah satu destinasi wisata yang adi luhung. Pemerintah juga nantinya tidak pernah bosen-bosenya untuk bisa memberikan edukasi kepada masyarakat yang ada di Desa Pengelipuran. (Sbn)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.