
Mangupura (Spotbalinews) –
Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali Capem Legian menyerahkan Dana Punia masyarakat yang ditujukan ke rekening Pura Petitenget melalui QRIS kepada Pemucuk Pura dan Bendesa Adat Kerobokan, Senin (9/3). Kepala BPD Bali Capem Legian, I Made Badra menjelaskan
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) BPD Bali merupakan transaksi non tunai untuk Dana Punia atau sumbangan ke rekening Pura.
Melalui fasilitas QRIS atau pembayaran digital berbasis QR Code dari BPD Bali ini memudahkan umat dalam melakukan Punia/sumbangan suka rela di Pura setempat. Punia yang berbasis QR Code ini disambut antusias oleh Pengempon Pura Petitenget. Umat yang ingin menyumbangkan dananya di Pura ini bisa melalui non tunai hanya dengan scan QR Code kemudian memasukkan nominal Punia-nya bisa elalui Mobile Banking BPD Bali, Go Pay, OVO, Dana.

QRIS adalah sistem pembayaran non tunai yang dimilili BPD Bali secara eksklusif karena BPD Bali adalah bank daerah nomor dua setelah Bank DKI yang mendapat izin penggunaan QRIS. Tujuannya adalah, semua transaksi Punia bisa terekam real time dan dana pun langsung masuk ke rekening Pura. Transaksi sudah bisa terlacak dan terbuka. Cara ini mendukung program pemerintah dalam menggerakkan non tunai di Tanah Air.
“Dana yang masuk melalui QRIS Bank BPD Bali itu real time dengan dibuktikan cetakan rekening koran alurnya, serta disetor via Mobile Banking dan saldo langsung bertambah,” jelasnya.
Kata dia, Bank BPD Bali terus berupaya membangun ekosistem non tunai untuk menyukseskan program GNNT (Gerakan Nasional Non Tunai) dari Pemerintah. Penggunaan non tunai di Pura juga merupakan bentuk digitalisasi sesuai perkembangan zaman.

“Kami dari Capem Legian menyerahkan dana yang terkumpul lewat QRIS yang didapat dari Punia krama/masyarakat yang menyalurkan dananya melalui Barcode QRIS BPD Bali. Kami Menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Pengempon Pura di Petitenget yang telah membuka rekening di Bank BPD Bali Cepem Legian,” kata Badra.
Sementara itu Bendesa Adat Kerobokan, Anak Agung Putu Sutarja menyampaikan bahwa bank milik masyarakat Bali ini sangat memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi baik itu pembayaran dan menyumbangkan dana ke Pura. “Kami yang bertugas di Desa Adat Kerobokan tetap mendukung apapun program BPD Bali karena sudah ada wujudnya, bentuk dan perencanaan program BPD Bali ini. Apalagi sekarang ada QRIS untuk menghimpun dana masyarakat dengan mudah disalurkan ke Pura melalui Dana Punia dengan scan Barcode QRIS BPD Bali,” ucapnya.
Selaku Bendesa Adat Kerobokan Ia pun menyampaikan terima kasih karena programnya betul-betul luar biasa dirasakan oleh masyarakat. “Sehingga apa yang terhimpun dari masyarakat khususnya di Dang Kahyangan Petitenget bisa tersalur dengan baik bahkan bisa membantu kegiatan atau pelaksanaan upacara yang sudah setiap 6 bulan kita laksanakan di Pura Petitenget,” jelas Sutarja.
Menurut dia, program yang merupakan terobosan dari BPD Bali sudah diakui manfaatnya oleh masyarakat. Sebagai produk unggulan yang bersentuhan dengan masyarakat, khususnya dalam menghimpun Punia dari masyarakat untuk memudahkan apabila Tangkil ke Pura memberikan Dana Punia bisa disalurkan melalui rekening bank. “Saya mengapresiasi terobosan dari Bank BPD Bali,” katanya.
Pemucuk Pura I Gusti Ngurah Putera pun menyampaikan hal senada bahwa pihaknya mendukung dan mengapresiasi kemudahan transaksi yang diberikan BPD Bali untuk masyarakat dalam menyalurkan dananya.
Penyerahan dana yang dihimpun melalui QRIS BPD Bali ini disaksikan langsung oleh Penyarikan, I Made Sudiana, SH, Petengen I Made Sukadana, Staf BPD Bali Capem Legian, I Gst. Ngurah Abdi Wirantara, Pengempon Pura yakni Desa Adat Kerobokan yang terdiri dari 50 banjar adat dengan jumlah warga 5.820 kepala keluarga. (Yes)